chapter 5

91 6 0
                                    

Author POV

Aruna terkejut saat alvaro menutup pintu itu dengan kasar dan menguncinya, dia menatap pria di hadapannya itu dengan was-was saat melihat alvaro perlahan mendekatinya. Mengungkung gadis itu alvaro menatap wajah gadis di hadapannya itu dengan datar.

"A-ada apa?" Ucap aruna dengan takut-takut, melihat wajah alvaro yang sangat dekat dengannya membuatnya harus menahan nafasnya, tatapan mereka terkunci untuk satu Sama lain hingga tatapan alvaro jatuh pada bibir ranum Yang selalu menggodanya itu.

"Persetan!" Dengan tiba-tiba alvaro menarik tekuk Aruna dan memberikan gadis itu ciuman, Aruna yang terkejut melototkan matanya karena merasakan benda asing yang menyentuh bibirnya.

"SIALAN APA YANG KAU LAKUKAN!" Ucap aruna sambil mendorong pria itu, melihat alvaro yang memainkan lidahnya membuat Aruna berdecak dengan sebal.

"sudah Aku katakan, gantilah pakaianmu, itu terlalu terbuka!" Ucap alvaro dengan tajam, melihat itu membuat aruna menatap pria itu tak kalah tajamnya, melihat aruna yang terus menatapnya dengan tajam membuatnya menarik pinggang gadis itu hingga menubruk dada bidang miliknya dan dia bisa merasakan payudara gadis itu menempel di dadanya.

"Apa?" Ujar aruna saat melihat alvaro yang terdiam ketika merasakan tangan pria itu membelai Salah satu pahanya, merasakan jika alvaro akan melewati batas Aruna mendorong alvaro yang mampu membuat pria itu tersungkur.

"DASAR BRENGSEK!" Melihat aruna yang berjalan melewatinya membuat alvaro menarik ujung Baju Yang dikenakan oleh Aruna dan membawanya ke dekapannya.

"H-hey ap--"

"Kau ganti sendiri apa Aku yang menggantikannya?" Ucap alvaro mengedarkan pandangannya kearah Baju Yang dikenakan oleh aruna.

"KAU TIDAK BERHAK MENGATURKU TUAN ALVARO!" Terlanjur emosi aruna menggigit tangan alvaro yang mampu membuat pria itu melepaskan pegangan tangannya pada pinggang gadis itu.

"KAU!" Tunjuknya kepada alvaro.

"AKU MEMBENCIMU SIALAN! KAU TELAH MENGAMBIL FIRST KISSKU!" Melihat aruna yang mengamuk membuat pria itu tersenyum sangat tipis nyaris tak terlihat, terus memperhatikan Aruna yang berjalan kearah pintu dia bisa melihat aruna yang berjalan dengan terburu-buru dengan perasaan kesal.

"Aku akan pastikan kau akan menjadi milikku." Ucap alvaro dengan pandangan tajamnya dan senyum smirknya sambil menatap punggung gadis itu.

••

Melihat Aruna Yang berjalan dengan tergesa-gesa dan wajah sahabatnya itu yang memerah membuat Luna bingung harus berbuat apa Karena Aruna Yang tiba-tiba saja menangis dan mengumpati Nama kakaknya Di sela-sela tangisnya.

"Runa hey, Kamu kenapa?" Ucap Luna dengan lembut kepada perempuan itu, merasakan usapan pada pucuk kepalanya membuat Aruna menatap Luna dengan sisa-sisa air Mata Yang terlihat Di pelupuk matanya.

"DASAR ALVARO BRENGSEK!" ujarnya kembali dan menangis, Luna Yang melihat itu tentu saja semakin bingung dan akhirnya memilih untuk menemui sang kakak Yang berada Di balkon rumah milih Aruna.

"Brengsek awas saja Kau Alvaro!" Ucap Luna dengan tangan Yang Di kepalkan.

"HEYYY!!!" mendengar suara Yang tidak asing untuknya membuat Alvaro yang sedang menghisap sebatang nikotin mematikan benda kecil itu dan membuangnya.

"Ada apa mal---- aww lepaskan Luna, mengapa Kau tiba-tiba menarik rambutku?" Ucap Alvaro dengan bingung merasakan tangan sang adek Yang Masih tidak melepaskan rambutnya membuat pria itu dengan tiba-tiba menggendong sang adek ala koala yang mampu membuat perempuan berkuncir dua itu terkejut.

Backstreet  [ On going ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang