10. Hujan.

14 0 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, semua siswa dan siswi yang tadinya ekskul sekarang sudah mulai pulang, dan hanya ada beberapa murid dan guru saja di sekolah untuk bersiap pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah mau malam.

Eksel masih setia memantulkan bola basketnya ke lantai lapangan, padahal semua temannya sudah pulang ke rumah masing-masing, hanya Eksel sendiri di lapangan sambil memantulkan bola basketnya.

Seharian di sekolah bermasalah dengan Ryu membuat Eksel tak semangat untuk mengerjakan apapun, ia hanya bermain basket saja dari pulang sekolah tadi, padahal hari ini tidak waktunya kelas 12 untuk ekskul basket, namun Eksel ikutan saja dengan adik kelasnya sambil mengajari adik kelasnya juga, karena Eksel kapten basket di SMA ini, jadi terserah nya saja mau mengaturnya bagaimana.

Pantulan bola yang Eksel mainkan terhenti saat kedua matanya menatap seorang gadis yang berjalan sendirian di lorong sekolah menuju gerbang, Eksel mendadak diam melihat gadis itu, setelah itu Eksel langsung kembali bermain basket sendirian menghiraukan gadis yang sedang berjalan di lorong itu.

"Udah mau malam, lo lupa kalo di lantai dua pernah ada yang bunuh diri?!!" Suara itu seketika membuat pergerakan Eksel terhenti, ia balik arah dan menatap Ryu yang sudah ada di hadapannya sambil memegang sebotol air mineral, ya..gadis yang berjalan di lorong tadi adalah Ryu, ia bahkan belum pulang juga dari tadi, dan tanpa Eksel sadari, dari tadi Ryu terus melihat Eksel bermain basket dari dalam kelasnya.

Eksel seketika langsung tersenyum, ia kira Ryu akan terus marah padanya karena masalah tadi pagi.

Eksel mengambil alih botol air mineral di tangan Ryu.

"Kenapa kamu belum pulang? Aku kira udah pulang dari tadi" gumam Eksel, lalu meneguk air itu.

"Aku nungguin kamu selesai main" jawab Ryu yang makin membuat Eksel tersenyum.

"Masa sih? Emang kamu di mana tadi?" Tanya Eksel.

"Di dalam kelas sendirian."

"Berani banget, kalo ada yang jahil ngunci kamu dari luar gimana?" Tanya Eksel tak habis pikir.

"Ya gak apa-apa, aku tidur di kelas aja sekalian" jawab Ryu, lalu mengambil alih bola basket di tangan Eksel, lalu memantulkannya ke lantai lapangan.

Ryu terus memantulkan bola basket itu ke lantai sambil sesekali melemparkan ke ring dan bola itu masuk ke ring dengan sempurna, tidak heran, karena Ryu ahli dalam bermain basket, dari SMP sampai sekarang dia masih aktif ikut ekskul basket perempuan.

Sedangkan Eksel hanya berdiri diam sambil memperhatikan Ryu bermain sendirian.

"Thats my girl" gumam Eksel sambil tersenyum melihat Ryu yang ahli sekali dalam bermain basket.

Baju basket yang Eksel gunakan sudah basah karena keringat, tanpa pikir panjang ia membuka bajunya dan menyisakan celana basket yang pendek itu saja.

"Balik yuk, udah sore banget" ujar Ryu sambil berjalan menghampiri Eksel.

"Pake dulu baju kamu, emang mau masuk angin?" Ucap Ryu kesal.

"Iya iya" jawab Eksel, lalu langsung memakai baju basketnya, tak lama hujan deras pun turun langsung membasahi kedua remaja itu.

Ryu terkejut dan ingin lari untuk berteduh, namun langsung di tarik Eksel untuk tetap berdiri di tempatnya.

"Ujan tolol!!" Maki Ryu yang membuat Eksel tertawa.

"Ayo main hujan" ajak Eksel dan Ryu pun mengangguk kecil.

Ryu yang masih mengenakan seragam putih abu-abu dan Eksel baju basket, mereka pun memutuskan untuk mandi hujan di lapangan sekolah sore itu.

ConfidentialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang