07. Buktikan?

17 2 0
                                    

Ryu menghela napas lelah sambil menggendong tas futsal Eksel, ia memperhatikan Eksel dan teman-temannya yang sedang bermain futsal itu dengan tatapan malas.

"Bodoh banget sih main futsal gitu aja gak bisa" gumam Ryu sambil menghela napas kasar memperhatikan Eksel dan teman-temannya bermain futsal yang sudah 2.0 skornya.

"Sabar Ryu, mereka masih pemanasan itu" jawab Mora yang asik memperhatikan seseorang yang sedang bermain futsal itu.

"Kepala bapak lo, itu si Jidan ngapain lagi, goblok banget, lari-lari gak jelas bukan ngejar bola" jawab Ryu kesal melihat tingkah random seorang Jidan Artfy.

"Dia pemanasan maraton, haha" jawab Mora yang membuat Ryu juga tertawa.

"Eh tapi Eksel keren banget ya" gumam Mora yang langsung mendapat tatapan tajam dari Ryu.

"Apa lo bilang? Lo mau pulang dari sini cacat?" Tanya Ryu dengan mata melotot horor.

"Iya iya, gue 'kan cuma bilang, serem amat lo" jawab Mora sambil memutar bola matanya malas.

"Udah ada Reno kegatelan banget lo" jawab Ryu.

"Heh setan, sejak kapan gue merekrut dia sebagai pujaan hati gue" jawab Mora kesal.

"Sok jual mahal lo, jual murah aja gak laku, cih" jawab Ryu dengan malas dan Mora hanya tersenyum pasrah.

Krekk

"Aaaaa!!!" Teriak Reyhan menggelegar membuat penonton menatapnya.

"Ya ampun mampus, gue gak sengaja Rey!!" Jawab Jidan sambil bangkit dari tersungkurnya.

"Lo tolol banget sih bego!!! Celana gue bangsat!!" Maki Reyhan sambil berlari kebelakang badan Reno menutupi celananya yang sobek akibat di tarik Jidan dengan sekuat tenaga anak itu, tadinya Jidan di jegal dengan lawannya hingga membuatnya tersungkur dan kebetulan di sampingnya ada Reyhan, tak dapat menahan gejolak lagi, akhirnya Jidan menarik celana Reyhan hingga sobek di bagian selangkangannya, wkwk.

"Sumpah gue gak niat begitu, maaf ya Rey" jawab Jidan, semuanya sudah tertawa melihat mereka, hingga permainan berhenti.

"Maaf maaf bapak lo, malu gue nih" jawab Reyhan amat marah hingga hidungnya kembang kempis.

Eksel juga tertawa terbahak-bahak melihat celana Reyhan yang sobek, sedangkan Reno hanya menggeleng heran melihat tingkah manusia laknat itu.

"Haha, sumpah ih bego, malu-maluin aja Jidan" gumam Mora sambil terbahak-bahak tertawa melihat muka melas Reyhan.

"Tuh ke goblokan yang hakiki" gumam Ryu, sebenarnya ia juga ingin tertawa, tapi karena Eksel sedang menatapnya dari lapangan, dia hanya stay cool agar tidak di cap cewek bobrok seperti Mora.

"Udah-udah bubar aja, biarin mereka menang" jawab Jidan, lalu berjalan menuju Ryu.

Ryu memberikan air mineral kepada Eksel, lalu Eksel langsung meminumnya hingga setengah, dan setengahnya lagi ia siramkan ke kepalanya.

"Jangan sok ganteng" gumam Ryu sambil duduk di sebelah Eksel yang sedang duduk di tribun.

"Siapa yang sok ganteng, orang panas kok" jawab Eksel yang membuat Ryu memutar bola matanya malas.

"Temen-temen kamu kenapa pada tolol sih" gumam Ryu sambil menatap Reyhan dan Jidan yang sedang berlari ke loker untuk mengganti baju.

"Itukan temen kamu juga" jawab Eksel sambil tertawa kecil.

"Aku kalah karena lagi males main, kamu tau gak aku kemari tuh cuma buat bisa ketemu kamu, mama tadi gak ngasi aku keluar jadi aku alasan futsal" jelas Eksel.

ConfidentialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang