⚠️ WARNING ⚠️
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.
HAPPY READING 🌹SASUNARU
.
."Jamur di sini sangat banyak, kurasa ini sudah cukup. Lagi pun.. kita hanya berdua" teman yang di tanya hanya mengangguk tanpa menjawab, kebiasaan nya.
"Baiklah, ku rasa beberapa hari ke depan kita tidak akan mencari jamur" mereka yang telah sampai ke pedalaman hutan, memutuskan untuk pulang. Melihat jamur yang mereka temui hari ini sudah banyak, untuk stok beberapa hari ke depan.
"Ugh... Akh" kaki mereka berhenti melangkah kala telinga mereka tak sengaja mendengar rintihan, mereka saling pandang seolah bertanya satu sama lain.
"Ku rasa kini aku tak salah dengar" ucapnya sedikit berbisik
"Diamlah kiba, kita periksa " sosok yang bernama kiba hanya mendengus, lalu mengikuti langkah sang teman yang sudah jalan terlebih dahulu.
"Gara... Psttt hei" kiba berbicara setengah berbisik, sosok yang di panggil gara menoleh menukik kedua alis nya kesal.
"Kau yakin itu bukan hewan buas? Ini hutan" peringat nya berbisik, gara sedikit menegang mendengar ucapan kiba.
"Rintihan itu jelas manusia" jawab nya datar kemudian, kesal ia berjalan menuju semak-semak meninggalkan sang teman yang memanggil nya.
Gara mengintip dengan perlahan melihat apa yang ada di balik semak, matanya melotot kaget dan langsung berlari menghampiri sosok yang kini tengah terbaring tak berdaya dengan luka di tubuh nya.
"Kiba! Cepat kemari! Bantu aku!" Teriak nya tak sabaran, kiba menghampiri setengah berlari.
Ia kaget bukan main saat melihat pemuda mungil yang tak berdaya di penuhi luka, dengan cepat ia berjongkok di sisi gara mulut nya terbuka ingin mengajukan pertanyaan.
"Jangan bertanya dulu, lebih baik kita selamatkan dia" Kiba mengangguk kaku, mereka berdua menggotong tubuh pemuda itu menuju rumah mereka.
.
.
.
.
."Tenang lah kyu, naruto akan baik-baik saja. Ia bersama Shikamaru dan neji, percaya lah" 2 hari setelah kepergian naruto membuat kyubi maupun keluarga nya terus murung, bahkan kyubi kini sudah melebihi dingin nya para uchiha.
2 hari ini Itachi ikut uring-uringan melihat kondisi kyubi, bagaimana tidak, jikalau di tanya ia hanya akan menjawab dengan anggukan atau gelengan, enggan membuka suara sejak kepergian sang adik.
"Kyu bicaralah, aku tau ini salah Sasuke. Ia sudah mendapat hukuman dari tou-sama" kyubi menatap tajam Itachi setelah mendengar nama sasuke, ia mendengar kesal melirik arah lain.
Sasuke, nama itu seolah olah adalah sebuah bensin yang akan membesarkan amarah kyubi. Saat di malam kejadian, kyubi lepas kendali karena tak menerima adik nya di perlakukan seperti itu. Bahkan ia membongkar sebuah sejarah kelam dari pack mereka, murka terhadap sikap sasuke yang seenaknya membuang sang adik hingga sekarang di asingkan.
Tanpa menghiraukan itachi yang sedari tadi mengajak nya berbicara, kyubi berlalu pergi meninggalkan itachi yang duduk di tepi hutan terlarang. Itachi menatap sendu punggung sang kekasih, mengusap wajah nya kasar.
"Maaf kyu, maafkan aku" gumam nya tak jelas
.
"Apa kau sudah mengerti kesalahan mu, nak?" Manik obsidian yang sama kelamnya itu beradu, tatapan sendu sang ibu meluluh kan tatapan tajam dari sang anak.
"Ya kaa-sama" jawab nya pelan, Tanpa mengalihkan tatapan nya dari mata sang ibu yang menatap nya iba.
"Berusaha lah nak, perbaiki semua jika naru telah datang. Ibu tak ingin melihat langsung sejarah menyeramkan indra dan ashura melalui kalian sayang" lirih mikoto, ia terduduk. Bahkan mendengar kisah nya saja mengerikan, bagaimana jika ia melihat secara langsung.
"Itu tak akan terjadi bu, naru bukanlah orang pendendam. Aku berjanji akan memperbaiki semua nya ketika ia datang" sasuke tersenyum tipis menatap sang ibu yang menatap nya dengan deraian air mata.
"Ibu akan menyuruh ayah mu, untuk melepaskan mu" mikoto menatap rantai besar yang membelenggu sang anak, luka-luka yang terlihat masih basah dan baru itu masih mengeluarkan dara segar.
"Tidak bu, ini pantas ku dapat kan" gelanggang pelan di dapati mikoto, ia tersenyum mengelus surai sang anak dengan lembut lalu beralih mengecup puncak kepala sang anak dengan sayang.
"Bertahan lah nak" ucap nya tersenyum lalu pergi meninggalkan penjara bawah tana, sasuke tersenyum menatap punggung sang ibu.
"Aku akan memperbaiki semua nya bu, bukan atas permintaan mu, tapi atas keinginan ku. Maaf kan aku dobe, aku harap kau tak membenci ku,maaf" bisik nya pilu di akhir kata
.
.
.
.
."Ugh.. shh" Kiba dan gara yang sedari tadi diam kini beralih menatap sosok yang tengah menggeliat pelan, mereka mendekat menatap sosok yang kini telah membuka matanya dengan perlahan.
Cahaya terang memasuki indra penglihatan nya, sedikit memincing menyesuaikan cahaya yang masuk.
Tangan kanan nya terangkat mengusap punggung nya pelan merasakan ngilu saat hendak mengubah posisi nya menjadi duduk."Jangan terlalu banyak bergerak, luka mu baru di obati" kini sapphire nya beralih menatap dua pemuda beda surai itu dengan tatapan bingung, mengerti akan kebingungan sosok pemuda di hadapannya gara pun lebih mendekatkan diri dan duduk di pinggir kasur.
"Aku gara, dan dia kiba. Kami menemukan mu di hutan dalam keadaan terluka, jadi kami membawa mu kemari dan mengobati mu" naruto mengangguk paham mendengar cerita gara, seperdetik kemudian manik nya membola kaget mengingat bahwa ia tak sendiri datang kemari.
"Terimakasih telah menolong ku, ap-apa kalian melihat orang selain aku?" Naruto bertanya pelan, gara menatap naruto dalam diam.
"Kami menemukan hanya sendiri" ucap kiba menjawab "lalu kau bagiamana bisa berada di hutan itu, apa lagi dalam ke adaan terluka?"
"Aku dan kedua teman ku camp di hutan itu, dan kami di serang oleh serigala liar...
... Lalu aku tak tau, tiba-tiba bangun aku sudah di sini" bohong naruto, ia masih cukup waras untuk tak memberi tau siapa ia sebenarnya. Lagi pula ia baru bertemu dengan mereka, ia tak bisa langsung menaruh kepercayaan begitu saja."Ah baiklah kalau begitu kau bisa tinggal di sini, bersama kami" kiba tersenyum senang menatap naruto dengan binar, akhirnya ia mendapat teman manis.
"Apa tidak papa?" Tanya Naruto pelan, ia menatap gara yang sedari tadi menatap nya dalam diam.
"Tidak apa" jawab gara kemudian, dia berdiri dari duduknya "aku akan menyiapkan makanan untuk mu" dan berlalu pergi meninggalkan kamar.
"Nee sekarang kita berteman, kau boleh tinggal di sini selama yang kau mau" ucap nya dengan senyum yang semangkin mengembang, naruto menatap uluran tangan kiba lalu menjabat pelan "teman!"
TBC
hei hei hei
Segini dulu, karakter nya bakal nambah seiring jalan nya cerita jadi jangan kaget kalo ada karakter baru yang tiba-tiba muncul hehe
Jangan lupa vote and komen okeh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun At Midnight - Sasunaru
Fanfiction"permata yang sudah hancur, sulit untuk kembali kau perbaiki..... ......sasuke"