Chapter 2

1K 123 3
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by miikka-xx on ffn

◇🔸️◇

Bulan ke-3, minggu pertama

Hinata jengkel saat mendapati hati kertasnya robek dan menangis malam itu, dengan Neji yang memeluknya. Ia selalu bertanya-tanya mengapa Neji tetap mau memeluknya. ( Di sisi lain, Neji juga bertanya-tanya, apa Hinata bisa merasakan detak jantungnya yang cepat dan hawa panas yang terpancar dari tubuhnya). Namun, Hinata berhasil melupakannya, dan memutuskan untuk membuat hati kertas yang lebih baik dengan kanji yang lebih baik, seperti bagaimana si pirang selalu bangkit dan berusaha lebih keras.

Hal itu masih tidak menghentikan bocah Uchiha itu untuk menyeretnya berkeliling seperti boneka dalam kegiatan berpasangan.

Hinata memikirkan dirinya sendiri, dia melihat bayangannya di cermin sepanjang hari. Mengapa Uchiha yang menakutkan itu selalu saja mengganggunya? Apa Sasuke memiliki semacam obsesi dengan rambut pendek atau mungkin karena matanya yang aneh? Apakah dia hanya suka memegang lengan kimono-nya (lengan kimono itu sangat cantik dan halus saat disentuh) atau menyeret gadis-gadis pemalu? Apa yang sebenarnya dilihat Sasuke dalam dirinya?

Di sisi lain, Sasuke telah mengambil keputusan untuk memanggil si pirang bodoh yang menjengkelkan dan suka mengoceh itu dengan sebutan Dobe. Dia tidak peduli jika hal itu melukai perasaan Hyuuga. Lagipula, dia tidak peduli dengan perasaannya.

Sasuke bahkan sudah menanyakanya pada Itachi-aniki, dan dia yakin bahwa Itachi-aniki setuju meskipun Uchiha yang lebih tua itu telah mengucapkan kata yang disebut 'penyangkalan'. Sepertinya Sasuke seharusnya tahu apa artinya itu, ya ampun, aniki.

Neji pernah bertanya pada Hinata mengapa lengannya memar dan Hinata tersipu, dan mengatakan bahwa itu karena aktivitasnya. Wajahnya kemudian menjadi lebih merah saat ia ingat Neji tahu bahwa tidak ada latihan fisik di tahun pertama, hanya pengendalian chakra, tetapi sepupunya tidak mempertanyakannya, hanya menggumamkan sesuatu tentang 'fanboy'.

Apa itu fanboy?

Dan di sinilah Hinata, dengan bocah Uchiha yang menakutkan, mencoba melakukan henge.

"Itu tidak mirip denganku," bentak Sasuke, memelototi Hinata. Henge itu bertubuh gemuk, memiliki rambut hitam yang liar dan mata abu-abu yang sangat terang dan menyeramkan.

"Eh..." gumam Hinata sambil menatap ujung kakinya. Dia kembali ke bentuk tubuhnya yang biasa dan kecil dan mencengkeram obi-nya dengan penuh kesadaran. Anak laki-laki itu menghela napas, rasa bersalah menusuk tanpa henti di hati Uchiha-nya yang dingin, beku, seperti gurun di musim dingin.

"Hanya saja..." desah Sasuke. Bibir bawah gadis itu bergetar dan sebelum rekannya menyadari, ia telah menangis.

"M-maaf! A-aku minta maaf!" ratap Hinata sekeras mungkin dengan suaranya yang pelan. Sasuke benar-benar ingin bumi menelannya saat itu juga.

"T-Tidak! Berhentilah menangis!" kata Sasuke, jengkel. Hinata menggigit bibirnya untuk menahan isak tangisnya, namun yang ia lakukan hanyalah meringkuk menjadi bola kecil. Ia sangat menyedihkan! Ia bahkan tidak bisa melakukan henge pada anak seimut Sasuke! Ninja macam apa dia jika dia gagal dalam hal ini?!

"Dengar, a-aku benar-benar minta maaf karena telah membuatmu, eh, marah..." mulai Sasuke, terus dicabik-cabik oleh rasa bersalah, "a-apakah ini membantu? Aku... menyukaimu?" Hal itu telah berhasil pada semua gadis lain.

Hinata menangis lebih keras.

◇🔸️◇

Bulan ke-3, minggu ke-2

It's a Kid ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang