Chapter 4

742 102 16
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by miikka-xx on ffn

◇🔸️◇

Bulan ke-8, minggu ke-4

Saat itu hampir awal bulan terakhir sebelum liburan dua bulan untuk musim panas.

Dan Sasuke merasa sedikit memberontak.

"Hinata."

Gadis itu hampir saja berteriak kalau saja tidak sedang berkonsentrasi membaca catatan akademinya untuk ujian yang akan diadakan bulan depan.

Ujian itu sebenarnya hanya tes pilihan ganda sederhana yang mengulas apa yang telah mereka pelajari. Seperti kombinasi yang berbeda dari segel tangan, jumlah chakra yang dibutuhkan untuk jutsu tertentu dan teknik bertarung yang berbeda (taijutsu, ninjutsu dan genjutsu).

Nilai ujian ini terpisah dari nilai rapor secara keseluruhan, sehingga ninja yang dianggap gagal (seperti si gila alis tebal) pun bisa lulus dari kelas.

Tapi kembali lagi ke topik, yaitu Sasuke memanggil namanya.

"Um..." bagaimana dia harus menanggapi hal ini?

"Hinata..." desah Sasuke, menjatuhkan diri di kursi samping Hinata (setelah menarik anak yang duduk di sana lebih dulu) dan mendekatinya hingga hidungnya hampir menyentuh pipi Hinata.

Hinata menghadap meja, matanya terpaku pada gulungan yang terbentang di atas permukaan datar. Sasuke, bagaimanapun juga, duduk bersandar di kursinya menghadap ke arah gadis itu, menyeimbangkan dagunya di sandaran kursi, sambil menatap wajah Hinata.

"Um... hai, U-uchiha-san," gumam Hinata.

Bukankah Hinata sudah bilang pada Sasuke bahwa ia tidak boleh bicara dengannya lagi? Bahwa Sasuke adalah 'cegukan genetik' dari Keluarga Hyuuga (entah apa maksudnya karena Hinata tidak pernah repot-repot bertanya) dan bergaul dengan Sasuke akan 'merendahkan' (masih menggunakan kata-kata kasar)?

"Kau bisa memanggilku Sasuke," usul Sasuke dengan santai sambil bersandar pada lengannya.

"H-hai... m-maaf, Sasuke," gumamnya lagi, tersipu malu.

Sasuke sangat senang. Hinata bicara padanya lagi! Ini luar biasa! Dia bisa terus berbicara dengan Hinata selama-lamanya, mendengar kegagapannya, dan namanya terucap di bibir Hinata tanpa rasa takut.

Sasuke suka ini dan ingin menjadi seperti ini selamanya. Dia menempelkan hidungnya ke pipi Hinata dengan gerakan kasih sayang; Hinata berbau seperti tanah dan bunga aster.

Hinata langsung memerah, tangannya gemetar; ia akan pingsan. Hinata tahu ia akan pingsan jika Sasuke tidak menarik diri sekarang. Untungnya Sasuke melakukan hal itu.

Untuk saksi, untungnya mereka duduk barisan belakang, dan hampir tidak ada yang melihat orang-orang yang duduk jauh di belakang sana.

"Aku hanya ingin bertanya apa kau butuh bantuan," Sasuke menawarkan diri, "Dengan semua catatan itu, kau tahu." Hinata memerah, lebih merah karena malu dan mengangguk.

"A-aku akan m-menyukainya, S-sasuke..." Dan Hinata tersenyum dengan mata yang berkerut.

Dan Sasuke merasa seperti kolam besar Uchiha Goo yang meleleh.

Dia harus bertanya pada Itachi-aniki apa yang salah dengan dirinya.

◇🔸️◇

Bulan ke-9, minggu ke-2

Satu minggu lagi! Satu minggu lagi! Sampai neraka bangun pagi, melakukan latihan yang tidak berguna dan mendengarkan ceramah yang membosankan ini akan berakhir! Dan menjalankan rencana besarnya!

It's a Kid ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang