Seorang gadis berseragam putih abu menenteng totebag nya yang berisi papan ujian, alat tulis dan botol minum.
Gadis itu melangkah menuju parkiran sekolah nya dan masuk ke dalam sebuah mobil berwarna putih.
"Akhirnya ujian selesai, gue bisa main game lagi deh." monolog gadis itu mulai melajukan mobil nya meninggalkan wilayah Revel High School.
15 menit lamanya berada di perjalanan, mobil putih yang dikendarai gadis itu berbelok memasuki kawasan Tranblue Ravers Apartments.
Mobil putih itu terparkir di pojok basement. Gadis itu keluar dari mobil dan berjalan menuju lift yang letaknya berada di lorong kanan basement. Gadis itu masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai 15.
Sembari menunggu gadis itu memilih memainkan ponsel. Dengusan kesal terdengar di lift, gadis itu hanya sendirian di dalam lift karena biasanya siang hari begini apartemen pasti sepi karena para penghuni yang tengah bekerja.
Jarang sekali ada anak sekolahan yang tinggal di kawasan apartemen Tranblue Ravers Apartments ini.
Tranblue Ravers Apartments adalah apartemen mewah yang terdiri dari 60 lantai. Biaya menyewa apartemen ini lumayan mahal. Biaya perbulan mencapai 40-85 juta. Tergantung seperti apa apartemen yang ditempati oleh si penghuni.
Apartemen yang disewa gadis itu memiliki 2 lantai dengan 3 kamar, 1 dapur, 2 kamar mandi luar dan ada kamar mandi di dalam kamar dan ruang tengah. Biaya perbulan apartemen gadis itu sekitar 50 juta dan itu sudah termasuk biaya parkir, biaya air dan listrik, biaya parkir dan lainnya lagi.
Ting!
Pintu lift terbuka tepat di lantai 15 sesuai tujuan gadis itu. Gadis itu keluar dari lift dan berjalan menuju unit nya yakni unit 022. Di lantai 15 ini terdapat 3 unit. 021 dan 023.
Unit milik gadis itu berada di tengah-tengah dua unit lainnya. Unit 023 sudah dihuni oleh keluarga kecil yang baru pindah ke apartemen ini 6 bulan yang lalu. Sementara unit 021 dihuni oleh seorang pria bernama Karel yang bekerja sebagai dosen di sebuah universitas ternama di kota Revel ini.
"Halo kak Zaza..."
Gadis itu tersenyum manis dan melambaikan tangan nya pada sosok anak laki-laki yang merupakan putra tunggal dari sepasang suami-istri yang tinggal di unit 023.
"Halo juga Aka. Aka mau kemana?" tanya gadis itu.
"Aka mau antel mam siang buat Papi." jawab Akanza atau sering disapa Aka.
Seorang wanita keluar dari unit 023 dan tersenyum ramah pada gadis yang sedang mengobrol ringan dengan putra nya.
"Baru pulang ya, Za?" tanya wanita itu.
"Iya, mbak."
"Mbak duluan ya, Za. Lagi buru buru, takutnya Papi nya Aka nunggu lama."
"Iya, mbak Zel. Hati-hati ya, dadah Aka."
"Dadah kak Zaza."
Gadis itu tersenyum gemas melihat Aka yang berjalan pelan sambil menggandeng tangan ibunya.
Tangan gadis itu merogoh saku seragam nya dan mengeluarkan sebuah kartu akses masuk. Kartu itu ia tempelkan ke tempat akses kartu. Sedetik setelah nya pintu apartemen gadis itu terbuka. Gadis itu masuk ke dalam dan masuk ke kamar utama yang ia tempati di lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Male Game Character
FantasiEilza, si gadis cantik yang hobi bermain game Harem Fight. Eilza yang sudah seminggu lamanya tak bermain game itu karena belajar untuk ujian akhirnya kembali memainkan game itu. Karena esok hari adalah hari minggu Eilza memutuskan untuk begadang da...