4) Menikmati Sakit

721 4 0
                                    

"Duh, Siska.. Lu bener-bener cantik. Sayangnya lu harus merugi karena punya suami banci. Lelaki bernama Bayu itu sebenarnya sudah tidak berguna lagi. Dia lebih pantas jual diri di Taman Lawang!" Lelaki gila ini terus mendesis-desis menghina dan merendahkan suamiku, sambil menciumi tepian bibirku yang tersumpal.

Ingins sekali kuludahi wajahnya. Seburuk apapun suamiku, tak pantas untuk dia dihina dan dirensahkan olehnya. Hatiku semakin sakit dan terluka. Mas Bayu tidak pernah melakukan penghinaan pada siapapun, namun mengapa dia begitu direndahlan hanya karena agak sedikit kemayu.

Alex terus menjilati bagian-bagian sensitif tubuhku hingga perasaan geli dan nikmat mulai menjalar hebat ke seluruh tubuhku. Getaran-getaran rasa yang aneh pun seketika membangkitkan rangsangan dalam diriku. Lambat laun aku pun mulai terbuai dalam arus kenikmatan yang menggulung. Vaginaku mulai berkedut dan terasa sedikit gatal karena mulai basah.

Kini kengerian dari kebiadaban berikutnya datang menyusul. Tangan Alex sigap menyibakkan baju penutup wilayah bawahku. Tangan lainnya mencapai pahaku dan mulai meraba-raba kulitku pahaku dengan sangat intens. Alex sebentar lagi tahu jika celana dalamku sudah mulai basah dengan lendirku yang sedikit meleleh tanpa bisa kutahan.

Alex meraba vaginaku dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Tak ingin Alex tahu jika celana dalamku sudah mulai mengandung lendir kenikmatanku.

Kemudian dia merenggut dan merobek pakaianku. Dia tarik dari tubuhku dan dicampakkannya ke lantai sebagaimana behaku tadi. Akhirnya kini aku benar-benar telanjang bulat dalam penguasaannya.

Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya yang kasar dan kekar. Berontakku sekali lagi hanyalah kesia-siaan. Dia menindihkan dadanya ke tubuhku, tak lama kemduian wajah ganteng namun sangat menjijikan itu mendekati selangkanganku, hingga napasnya terasa seolah meniup-niupi vaginaku.

Lelaki berengsek itu pun mulai menenggelamkan wajahnya di selangkanganku. 'Aaaaaah....sssst...' Aku melenguh dalam hati karena mulutku tersumpal. Aku benar-benar mulai tak kuasa menahan dan menolak semua kenikmatan yang semakin deras mengglorakan desiran darah di tubuhku.

Segala berontakku kandas, kemudian aku merasakan lidahnya menyapu kulit dan pori-pori paha serta selangkanganku. 'Nikmaaatnya aaaaah....Baaaang!' desahku dalam hati seraya memejamkan mata.

Lidah Alex sangat pelan dan lembut menyapu. Sesaat aku merasa seperti berada di persimpangan jalan. Di antara bayangan Mas Bayu yang tersenyum penuh cinta walau selalu gagal membuatku klimaks dalam bercinta. Sementara itu di depanku ada sosok Alex, lelaki yang paling kubenci namun mulai sanggup membawaku melayang-layang dalam sensasi kenikmatan.

Duniaku seakan-akan berputar. Aku tergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menenggelamkan. Aku seperti sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu lagi kulawan. Merasakan lincahnya lidah Alex yang seakan menjadi seribu lidah yang menjalari semua bagian rahasia dalam diriku dan menyeretnya ke tepian surga dunia.

'Ammpuunn. Aaaaah nikmaaaat bangeeeeet....' lenguhku dalam hati.

Bayangan kengerian akan pemerkosaan kembali menyergapku dan membuat keringatku mengucur deras. Tak bisa kupungkiri, lembah kenikmatan yang sedang aku alami saat ini sangatlah dalam, Namun aku juga berada dalam sebuah ketakutan yang tak terperi. Aku benar-benar sedang tenggelam dalam arus birahi yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Dan saat kombinasi lidah serta jari jemari Alex yang menjilati dan membelai vaginaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmat itu. Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku. Desahan yang tak terdengar namun nikmatnya bisa kurasakan.

Premanku CandukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang