Pertemuan. 🔞

1K 34 0
                                    

Malam begitu sunyi hanya ada suara hujan menemani kedua insan yang tengah sibuk memadu kasih. Hao tengah duduk diatas pangkuan sang kekasih tiga hari lalu resmi menjadikannya pacar setelah banyak hal yang dilewati. Pelukan pada pinggang Hao semakin erat, begitu pegangan Hao pada bahu hanbin. Mereka berada dalam ciuman panas, bibir saling melumat, menghisap dan menjilat satu sama lain. Tangan itu dengan tak sabaran membuka piyama si manis, usai ciuman dilepaskan sebab si manis kehabisan nafas. Kancing piyama telah terlepas semua menampakkan kulit mulus putih bersih siap dijamah.

"ehmmm hanbinnghh"

Kala lidah itu dengan lihai mengulum nipel si manis, menjilat, menghisapnya hingga menggigitnya. Si manis terus mendesah sambil mengelus kepala sang kekasih sesekali ia tarik rambutnya ketika hanbin bermain kasar tapi hanbin tak memperdulikannya ia sibuk menyusu bak bayi kehausan.

Ponselnya berbunyi ia mendesah kesal harus beralih dari aktivitasnya. Diangkatnya wajahnya ia ambil benda pipih arahkan ke telinganya.

"Apa?"

Hao hanya menatap sosok lelaki itu terlihat serius.

"Ganggu aja"

Ujar hanbin, lelaki itu kembali menatap si manisnya. Dikecupnya pipi gembil itu dan ia kembali aktivitas menyusunya. Kembali panggilan masuk, SIALAN umpatnya kembali. Hao nampak unmood menatapnya sembari memeluk lehernya dan benamkan wajah di bahunya. Ia elus punggung lelaki manis itu sembari menepuk pelan pantatnya sesekali meremasnya. Ia matika kembali ponselnya taruh diatas meja kembali fokus pada si manis.

"Udah ya kamu sibuk kayaknya"

"Engga sayang"

Hanbin menangkup pipi gembil si manis sembari kembali lingkarkan tangan ke pinggangnya, si manis lingkarkan tangan di lehernya. Bisa Hao rasakan tubuhnya didorong untuk rasakan penis menegang terbalut celana di belahan pantatnya. Ia gesekan pantatnya di penis hanbin mengembung dibalik celana. Ditidurkannya Hao keranjangnya, ia tarik celana pendek itu dan membuangnya sembarangan tak lupa dalamannya. Ia merangkak menuju Hao yang telah siap mengangkang, diciumnya paha dalam lelaki itu hingga selangkangannya. Posisikan wajah didepan lubang pink berkedut dan mulai keluarkan lidah tuh menjilati lubang Hao. Si manis mendesah tak karuan, nikmat dan geli lidah sang kekasih masuk kedalam lubangnya. Dering ponsel kembali.

"SIALAN"

Kembali terdengar umpatan tetapi ia tetap mengangkatnya. Rahangnya mengeras entah apa yang dibicarakan dari balik ponsel, wajahnya nampak serius. Ditatapnya si manis, ia berikan kecupan serta lumatan lama pada di manis.

"Sayang maaf aku harus balapan kali ini lawannya bukan main main"

Si manis nampak kecewa, tetapi ia pasrah menganggukan kepalanya.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
*****
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Suara tepukan tangan ketika hanbin datang. Semua orang menatapnya, ia akan bersanding balapan kali ini dengan A Mysterious Racer King Who Always Win.

"Gue mau lo reveal wajah lo!"

"Gue ga bilang akan reveal wajah ke publik, gue akan reveal wajah gue ke lo doang"

"Oke"

"Kalo lo kalah sebulan jadi babu gue, kebetulan apart gue jarang dibersihin"

Red FlagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang