Win.

675 30 12
                                    

Deru nafas yang berpacu berirama dengan roda motor balapnya yang begitu kencang. Hujan turun tiba-tiba dengan deras sebab angin malam begitu kencang sebelumnya pertanda. Keduanya tak memperdulikannya petir yang saling bersahutan dan hujan yang telah membasahi jalanan serta tubuh mereka demi satu lelaki manis yang menjadi tujuan akhir.

Perkata yang disebutkan jiwoong menjadi motivasinya, ia geram setiap mengingat bagaimana jiwoong sahabatnya itu mengagumi kekasihnya, Hao secara terang-terangan.

SIALAN! Umpatnya dalam hati kala motor hitam itu menyusulnya, kembali motor putih melaju deras menyamai motor hitam yang melaju kencang. Finish terlihat sebentar lagi orang-orang telah bersorak. Seolah ia dapat melihat sosok manis yang tengah menyemangatinya ia kencangkan gasnya hingga habis dan susul motor hitam didepannya sehingga namanya menjadi pemenang dengan sorakan begitu ramai, ia kembali sebagai pemenang lagi.

Haneul dari balik kaca bar terkekeh melihat keadaan di arena balapan. Malam ini ia ingin kembalikan dirinya yang bebas dan kebetulan ia tak sengaja dengarkan percakapan keduanya tentang taruhan, luar biasa sekali kembarannya dicintai banyak orang. Ia mulai mabuk tanpa perdulikan catatan dokter yang bahkan baru saja ia dapatkan. Tiga botol alkohol telah ia habiskan. Hidupnya begitu malang direndahkan lelaki yang ia suka, direndahkan orangtuanya dan tak punya banyak orang yang sayang padanya begitu berbanding terbalik dengan sosok kembarannya, miris.

"Hao"

Itu Jeonghyeon teman Zhang Hao yang sedang menyapa Hao, ia kira lelaki didepannya kini zhanghao tanpa ia tahu itu haneul. Biasanya haneul akan datang ke arena dengan topeng tapi kali ini dia tidak pergi untuk balapan melainkan menghibur dirinya.

"Aku bukan Zhang Hao bodoh"

Haneul masih setengah sadar. Jeonghyeon terkekeh masih dengan pendiriannya kali ini ia percaya orang mabuk suka tidak sadar diri sendiri.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
"Haneul sangat mirip dengan Hao fisiknya" hanbin menepuk punggung jiwoong.

Jiwoong membuang ludahnya sial kenapa ia harus dikambinghitamkan bertanggungjawab yang tidak ia perbuat.

Hanbin menoleh ke sosok tak sengaja ia lihat tengah mengobrol dengan Jeonghyeon.

"Itu haneul" bisik hanbin sambil menunjuk dengan dagunya.

Jiwoong hanya berlagak cuek tidak peduli dan meninggalkan hanbin, hanbin terkekeh lelaki itu ikut bergabung dalam pesta kecil di bar itu. Haneul meninggalkan Jeonghyeon lelaki itu ingin pulang. Ia berjalan tertatih dibantu Jeonghyeon, tetapi lelaki itu menolaknya dan melepaskan diri dari pegangan Jeonghyeon. Ia berjalan keluar bar, menuju ke sebrang satunya. Namun belum sempat menyebrang satu mobil melintas menabraknya dengan kecepatan tinggi. Semua orang heboh dengan kejadian itu beberapa orang dari bar keluar sebab, haneul dengan posisi melanting begitu jauh.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

"KECELAKAAN"

semua orang heboh, hanbin yang sadar itu sosok haneul segera membawanya kerumah sakit. Hao panik saat datang kerumah sakit mendengar kabar haneul. Orang-orang dirumah sakit cukup panik, suara roda berputar panggilan untuk namanya ia bisa mendengar itu suara Hao, haneul masih sempat tersenyum ia ingat ia usap lembut tangan sang kembaran. Setidaknya inilah takdir hidupnya kematian sebab didunia ia tak temukan cinta, tak ada orang yang benar memberinya cinta tulus. Ia pejamkan mata.

Haneul tak terselamatkan, ia telah berpulang sebelum sempat ditindaklanjuti dokter. Hao menangis, air matanya jatuh dengan deras. Hanbin berikan pelukan pada sang kekasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Red FlagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang