chapter (5)

33 5 4
                                    

"Anak-anak, mohon maaf menganggu pelajaran" Ujar wali kelas 7C yang tiba-tiba saja memasuki kelas.

"Pak, boleh saya ambil alih sebentar?" Wali kelas bertanya kepada guru IPA yang sedang mengajar.

"Oiya, silahkan bu"

"Oke, anak-anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk nak" Seketika satu kelas menjadi berisik, orang-orang saling berbisik dan memperhatikan pintu masuk.

Ternyata murid baru itu, tak lain adalah Airin. Teman Vila yang baru saja kemarin pindah.

"Umm, salam kenal semuanya. Namaku Airin, aku pindahan dari Cinder Town. Semoga kita akrab ya!"

"Baiklah Airin, kamu duduk di meja kosong itu di belakang" Mendengar perintah guru, Airin langsung saja pergi menuju mejanya. Yang ternyata berdekatan dengan meja Gicha.

"Hey, kau Airin kan? Salam kenal, namaku Gicha" Bisik Gicha dengan sebuah senyuman.

"Iya, salam kenal ya" Airin membalas senyumannya itu.

Sedangkan di kelas lain

"Kenalin nama gw Rafael Arvan, pindahan dari Cinder Town. Salam kenal"

"Baiklah Arvan, kamu bisa duduk di meja paling depan itu" Ujar pak guru sembari menunjuk meja kosong tepat di hadapan mejanya.

'Sial, kenapa mejanya harus pas di depan meja guru lagi?' Pikir Arvan di otaknya.

Setelah kedatangan 2 murid baru itu, tidak banyak hal terjadi di sekolah. Para murid dan guru melakukan aktivitas mereka seperti biasa.

//TRINGG TRINGG

Bel istirahat berbunyi, namun tidak seperti biasa, malahan para murid 7C berbondong-bondong menuju meja Airin.

"Halo Airin! Salam kenal, namaku *****"

"Airin, kamu dulu tinggal di Cinder Town bagaimana?"

"Sekarang kamu di sini sendiri Airin?"

Banyak pertanyaan-pertanyaan dilontarkan padanya, namun Airin hanya dapat menjawab dengan anggukan dan sesekali tertawa. Dia benar-benar tidak terbiasa dengan situasi ini.

"Owh, jadi dia temanmu Vila?" Ujar Gicha kepada Vila dan yang lain. Sekarang Vila, Naila, Gicha dan Lezia sedang memperhatikan Airin dari kejauhan.

"Iya begitulah, aku tadinya mau ngajak dia ke kantin.. Tapi ya-

Sebelum Vila melanjutkan perkataannya, tiba-tiba ada yang menyaut namanya.

"Vila!!" Sahut Airin yang menghampiri mereka.

"Eh, udah selesai ngomongnya Rin?" Vila bertanya bingung, dia sudah berfikir pasti bahwa Airin akan diajak ke kantin oleh salah satu teman sekelasnya.

"Hehe.. Sebenernya belum sih, cuma aku bilang ke mereka aku ada urusan. Jadi pada pergi deh" Mendengar jawaban itu, Vila hanya meng 'oh' saja. Sudah dia duga, Airin bakal seperti ini.

"Hai Airin!! Masih inget aku gak? Kita kan kemaren ketemu di taman bunga" Naila bertanya sembari tersenyum lebar.

"Masih inget dong! Kamu Naila, salah satu temennya Vila kan?? Seneng rasanya, liat kamu sekelas" Jawab Airin dengan senyuman.

"Aku juga temennya Vila lohh" Ujar Gicha sembari menunjuk pada dirinya.

"Ahaha! Iya Gicha, dan ini...?" Airin bertanya saat dia melihat Lezia.

"Oh, salam kenal. Aku Lezia, temennya Vila juga"

"Salam kenal juga Lezia! Aduh, gak ku sangka kamu bisa dapet banyak temen Vila. Padahal dulu kamu itu orangnya malu-malu~" Ujar Airin yang sengaja mengungkapkan masa-masa mereka di Cinder Town.

Para Fans YtmciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang