•Episode 2

23 1 0
                                    

Kini malam pun tiba, seperti yang diketahui ling masih berada di kereta Hogwarts expres nya yang dimana sudah sampai di area stasiun hogwarts. Makin banyak siswa siswi bergerombolan mengantri pintu keluar dari kereta sehingga mereka bertiga kesusahan untuk mengambil ruang di lorong. Tiba lah saat ling nekat keluar melewati lorong siswa siswi berdesak desakan membuat Ling pengap akan keadaan.

"Bisa tidak kalau tidak berdesak desak?" Lung mengeluh. Dan pada akhirnya ia pun berhasil keluar dari kereta bersama Janet dan Reyn. Disana merrka bertiga tentu saja sudah mengenakan seragam hogwarts tetapi tanpa nama asrama masing masing.
Ling mengamati keadaan sekitar dengan berjinjit jintit karena tertutup siswa yang tinggi. "Kenapa sih dia tinggi sekali, huh".
Janet pun memegang tangan ling dan reyn dan membawa mereka lari ke arah barisan paling depan. Mereka dikejutkan dengan pria bertubuh raksasa dengan jenggot dan kumis hampir menutupi wajah nya, jangan lupa rambut gondrongnya, raksasa itu membawa lentera, siapa lagi kalau bukan Hagrid. Rubeus Hagrid.

Hagrid sang penjaga hewan hewan dan pemegang kunci. Ia mengajak anak anak menaiki perahu kecil menyebrangi danau. Disana lah hogwarts terlihat. Bangunan besar nan gelap dan hanya ada kilatan cahaya kuning dari jendela jendela nya.

 Bangunan besar nan gelap dan hanya ada kilatan cahaya kuning dari jendela jendela nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Great Hall. Tempat dimana biasanya siswa siswi serta guru guru makan siang dan makan malam. Serta ruangan pemilihan asrama dari topi seleksi.

Murid tahun pertama angkatan Harry dan juga Ling memasuki Great Hall disambut dengan tepukan tangan siswa siswi lainnya. Dan sedikit ceramah dari kepala sekolah Hogwarts. Albus Dumbledor. "Kami senang, menyambut kalian di sekolah ini, saya sebagai kepala sekolah Hogwart. Albus Dumbledor. Dan juga perkenalkan dia, Profesor Mcgonagall. Wakil kepala sekolah, silahkan Profesor". Albus menyerahkan nya kepada McGonagall sekarang. Seorang wanita paruh baya walaupun tak setua yang kalian bayangkan. Wanita dengan jubah hijau zambrut dan dengan topi kerucut serta sisi nya yang lebar itu.

"Disini ada topi seleksi yang akan membawa kalian ke asrama kalian masing masing sesuai dengan pemikiran kalian masing masing".

"Pemikiran? Maksud dia karakteristik kita?" Ling berbisik kepada janet, tetapi janet hanya fokus ke McGonagall dan menghiraukan ucapan Ling.

"Beberapa dari kalian pasti ada Gryfindor, hufflepuf, Ravenclaw dan slytheryn. Ingat. Jangan kecewa dengan hasil nya, pasti akan ada sesuatu yang tak kalian ketahui dengan apa yang kalian lalui dan kalian jalani dengan semua ini".

"Draco Malfoy" seorang anak berkulit putih dan juga berambut putih itu berjalan ke depan lalu duduk di kursi yang telah disediakan. "Slytheryn!" Topi seleksi memutuskan nya sebelum menyentuh kepala Draco. Draco tersenyum licik di bibirnya lalu berjalan ke kawanan slytheryn. "Huh segampang itu kan" batin Ling.

Tak lama nama orang yang ling tak suka itu pun dipanggil kedepan "Harry Potter" guru guru spontan melihat ke arah harry juga murid2 lainnya. Ucapan mereka teralih ke bahasan Potter. Ling hanya bisa memutar bola mata nya bosan apa istimewa dari si potter. Hanya bagian Harry topi seleksi sangat lama memutuskan nya.

"Mengapa sangat lama? Janet?" Ling berbisik. "Shuutt" janet hanya menghiraukan ling lagi dengan menutup mulut Ling. "GRYFINDOR". Semua orang bertepuk tangan dengan gembira apalagi Hagrid, suara tepukannya lebih keras karena tangannya sebesar wajah manusia normal. Hanya ling yang tak terlalu terkejut disana, lantas mengapa jika Harry Gryfindor?.

"Janet Monoren!" Janet dengan gugup ia berjalan ke kursi seleksi lalu. Topi itu menempel di kepala nya janet "Slytheryn!". "HolyReyn!" "Gryfindor!". Hanya tersisa Ling dengan wajah cemberut menunggu namanya disebut oleh McGonagall disana. "LingLing Dwethonoram!" Rasa gembira apa lagi yang dirasakan Ling ketika namanya dipanggil oleh McGonagall. Dengan itu ia berjalan kearah kursi seleksi yang menunggu kedatangannya. Ling pun duduk disana. McGonagall memberinya Topi seleksi di kepala Ling.

"Ahh ini sulit. Kau suka petualangan kan kau?" Lung kaget. "Umm ya bisa dibilang". "Kau terlihat bijak dan creative. Apa kau sering membuat karya seni dengan pikiran mu ling?" Tanya topi nya "ya terkadang itu muncul di pikiran ku". "Sudah terlihat bagi ku, kau anak Ravenclaw" ling hanya berfikir tentang kata kata Ravenclaw saat itu, mata coklat nya memandang ke sekitar great Hall mencari meja bagian Ravenclaw,lalu topi seleksi berkata "Ravenclaw yang berwarna biru, Ling". "RAVENCLAW!'.

Beberapa tahun kemudian

|♤RAVENCLAW GIRL♤| Ling's Adventure. ((SCORPION TAIL))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang