Dikira mati lampu, ternyata mereka di pindahankan kesebuah ruangan gelap yang sangat besar tanpa batas....
Bentar kok mati lampu sih, Thor? -kitochi
"Terserah saya atu mau mati lampu apa matiin hidup orang, terserah saya".....
Dah lah lanjutin aja...
Ya aku memang pengen bikin tentang mereka tapi radak bingung konsepnya
Luffy yang kawai dan kedua kakaknya yang cool
Asip Bos 😎👍
Sebelum itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ini hasil dari gelut Luffy dan Kid)
"Ha...." entah sudah berapa kali Intan menghela nafas berat karena sebuah memandangan yang mengerikan bagi seorang Penjahit dan Disainer ini
"Sudahlah Intan kau masih punya pakaian yang lain" ucap Kitochi
"Sumimasen" maaf Luffy lagi
"Sudahlah, aku bodoamat. anggap aja tidak terjadi apa-apa hahahaha" ucap Intan lalu tertawa untuk menghibur diri.
"Yohohoho terlihat sangat paksakan"
"Hahaha prinsip ku itu yang udah terjadi itu jadi masa lalu hahaha" Intan
"Kalau gitu kenapa lu sering depresi dah" ucap Kitochi
"Dih gak usah kek teman ku napa? Rasanya jadi ingin menjitak seseorang" nada suara Intan langsung berubah seketika dan mengeluarkan aura gelap di sekitarnya.
"Suasana hatinya sepertinya sedang tidak baik sekarang yoi" ucap Marco dianggukin semuanya
*ting*
Suara dari ponsel milik Kitochi berbunyi, melihat sebentar lalu menatap Intan.
"Mau lanjut gak ini ada permintaan!" Kitochi menyerahkan ponselnya
"Umm? ok lanjut aja" Intan menatap Trio ASL
"Tanpa undian, ini adalah permintaan kalian bertiga berikutnya yang tampil" Intan menunjukkan Ace, Sabo, dan Luffy.
"Eh benar! Yes berikutnya kita" seru Ace dan Sabo semangat
"Cih kenapa tidak aku dan Luffy saja sih" gerutu Uta
"Mungkin lain kali, Uta. Jadi bersabarlah" ucap Jeki.............
Eh salah Shanks.
"Kita lanjut ke peragaan yang........... "
"Ini yang ke berapa ya? " tanya Intan pada Kitochi
