Author POV.
"Ayo masuk Lis nanti kita malah telat, hari ini Bos besar datang kasih pidato untuk karyawan baru" kata Andreas.
Lisa mengikuti ayahnya dari belakang yang berjalan kearah Satpam paruh baya yang sedang berjaga di depan pintu.
"Hello Robert, this is my employee card and this is my daughter who is also a new employee here ( Halo Robert, ini kartu karyawan ku dan ini putri ku yang juga jadi karyawan baru di sini )" kata Andre Papa Lisa.
"Oh hello too Andre, you came very early today. it's just 8am ( Oh halo juga Andre, kamu datang sangat pagi hari ini. ini baru saja jam 8 pagi )" kata Robert ramah.
"It's better to be early than late, isn't it hahahaha ( Lebih baik kepagian dari pada kesiangan bukan hahahaha )" kata Andre sambil tertawa.
"Yes, you're right Andre, please come in at 10 am The big boss will come ( Ya kamu benar Andre, silahkan masuk jam 10 pagi nanti Bos besar akan datang )" kata Robert.
"Alright thanks Robert and uplifting work ( Baiklah terima kasih Robert dan semangat bekerja )" kata Andre.
"Yes... have a nice day Andre ( Ya... semoga hari mu menyenangkan Andre )" kata Robert.
"Yes, have a nice day too Robert ( Ya semoga harimu juga menyenangkan Robert )" balas Andre yang berjalan masuk kedalam gedung bersama Lisa.
"Ayah apa kamu dekat dengan pria paruh baya tadi ?" Tanya Lisa bingung.
"Tidak, ayah bertemu dengan Robert kemarin waktu datang ke gedung ini untuk melaksanakan pemindahan tugas dengan Manejer umum lama" balas Andre.
"Ayah bilang banyak orang yang ingin bekerja di sini tapi kok Manejer umum lama malah mengundurkan diri" kata Lisa bingung.
"Bukan mengundurkan diri nak, tapi di pindah tugaskan ke London" kata Andre.
Mata Lisa terbuka dengan lebar, dia baru tahu jika perusahaan ini memiliki anak cabang lainnya.
"Memangnya perusahaan ini ada anak cabangnya ?" Tanya Lisa kaget.
Plak...
Andre menyentil dahi Lisa pelan, tentu saja tidak sakit tapi wajah Lisa sudah tertekuk dengan sempurna.
"Tentu saja ada, ini kan perusahaan swasta finance terbesar nomor 1 di dunia tentu saja ada anak cabangnya" balas Papanya dengan kesal.
"Iya deh maaf" gumam Lisa.
Mata Lisa menatap sekeliling lantai satu dengan penuh kekaguman, baru kali ini dia masuk ke perusahaan besar dan mewah.
Seperti yang Lisa duga di dalam gedung ini jauh lebih dari arsitektur di luar gedung.
Lantai marmer berwarna krem dengan kolam air terjun indah dengan patung seperti malaikat dan iblis yang saling mengacungkan senjata mereka.
Arsitektur di dalam gedung pun di buat seperti bangunan abad pertengahan Eropa yang memiliki dua tangga di setiap sisi yang saling terhubung di tengah dengan pegangan besi berwarna hitam dengan gambar iblis dan malaikat.
Baru kali ini Lisa melihat tangga yang di lapisi oleh karpet merah yang indah dan mewah serta tebal.
"Morning Katrine ( Pagi Katrine )" sapa Andre pada Resepsionis yang duduk di meja panjang di bawa tangga mewah yang tadi di tatap Lisa.
"Oh good morning Andre, is she your daughter who works here too? ( Oh pagi juga Andre, apa dia putri mu yang bekerja di sini juga ?)" Tanya Katrine.
"Yes she is my daughter, her name is Lalysa ( Ya dia putri ku, namanya Lalysa ) kata Andre.
"A name as beautiful as the person ( Nama yang indah seperti orangnya )" kata Katrine.
"Thank you Aunt Katrine ( Terima kasih bibi Katrine )"balas Lisa.
"You're welcome to have a nice day, you can go to the 20th floor there is a large hall specifically for meetings ( Sama-sama semoga hari kalian menyenangkan, kamu bisa pergi ke lantai 20 di sana ada aula besar yang khusus untuk pertemuan )"kata Katrine.
"Alright thanks Katrine, I'll go up first ( Baiklah terima kasih Katrine, aku akan naik dulu )" kata Papanya Andre.
"You're welcome, all right, I hope you have a nice first day of work ( Sama-sama ya baiklah, semoga hari kerja pertama kalian menyenangkan )" kata Katrine.
"Yes Katrine ( Ya Katrine )" balas Papanya Andre dan juga Lisa bersamaan.
Lisa mengikuti ayahnya yang membawanya ke samping gedung tempat lift besar berada di sana.
Lisa hanya memperhatikan ayahnya yang menekan tombol lift hingga pintu lift terbuka.
Ting....
"Ayo masuk" ajak Papanya Andre.
Lisa mengangguk dan mengikut ayahnya, dia melihat ayahnya yang menekan tombol lantai 20 tempat aula pertemuan mereka.
"Pa kita kok naik Lift bukannya tangga yang tadi ?" Bisik Lisa bingung.
"Tangga itu buat khusus untuk tuan Liam" jawab ayahnya.
"Tuan Liam ? Dia siapa Pa ?" Tanya Lisa bingung.
"Tuan Liam itu Bos besar di perusahaan ini namanya lengkap Liam De Hemsworth pas Papa ketemu kemarin sih kayanya umurnya masih 30 tahunan gitu soalnya orang muda banget" kata Andre sambil mengingat-ingat kembali wajah Bos-nya dia temui kemarin.
"Orang kaya apa Pa ?" Tanya Lisa yang semakin penasaran dengan Bos-nya itu.
"Dia sangat tinggi mungkin tinggi 190 cm, bahunya tegap dan lebar penuh otot, rambutnya pirang, matanya warna biru laut dan dia sangat tampan tapi Papa selalu gemetar ketakutan setiap melihat matanya, seperti melihat hewan buas yang siap memakan targetnya kapan saja" kata Andre yang tanpa sadar merinding.
"Maksud Papa orangnya dingin dan datar begitu ?" Tanya Lisa memastikan perkataan ayahnya.
"Nah iya itu maksud Papa, walaupun Pak Liam tampan dan gagah tapi dia sangat menakutkan karena auranya itu. Tapi dia pria yang sangat hebat membangun bisnis sebesar ini di usia yang begitu muda" kata Andre yang juga kagum dengan pemuda yang dia temui kemarin.
"Hah... serius ? Ini bisnisnya sendiri ? Bukan bisnis orang tuanya ?" Tanya Lisa tidak percaya.
"Iya... awalnya juga Papa enggak percaya tadi kata karyawan lama disini, semua perusahaan ini memang di bangun oleh tuan Liam sendiri" kata Andre.
"Wow...dia sangat hebat" kata Lisa yang tidak bisa untuk tidak kagum pada calon Bos besarnya ini yang di balas anggukan kepala oleh ayahnya.
Ting....
Obrolan ringan mereka terhebat saat lift berhenti di lantai 20.
Pintu lift terbuka memperlihatkan lobi besar seperti aula dengan banyak kursi dan meja yang sudah di tata sangat indah dan rapi.
Layaknya seperti pertemuan jamuan besar para bangsawan Inggris yang pernah di tonton Lisa di TV rumahnya.
Mata Lisa menatap sekeliling aula dengan pandangan kagum, dia menundukkan kepalanya dan menatap lantai marmer yang indah dan bersih.
Apa ini yang namanya pertemuan karyawan bukannya ini lebih seperti pesta para bangsawan bukan ?.
......
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex with The Demon's
RomanceWarning 21+ Area khusus untuk dewasa Adult + Fantasi + Romantis. Bercinta dengan Sang Iblis. Ketidaktahuan Lalysa membuatnya masuk kedalam keputusasaan yang penuh dengan gairah. Mimpi itu... mimpi itu selalu datang setiap malamnya mengganggu tidurny...