02. Suara Hangat

6 0 0
                                    

Sudah belasan bulan sejak terakhir Risa berjumpa dengannya. Ia hanya tersenyum tipis saat berpapasan di lorong kantin. Detik itu juga hati Risa seperti kembali ke masa lalu. Kala hanya sebuah sms singkat menyudahi kenangan bersama.

"Risa? Kok kamu bengong di sini?" tegur suara hangat itu. Sontak air matanya mengalir.

"Looh, Risa? Kenapa kamu? Eh apa aku salah tanya ya? Risa?" tanya suara hangat itu lagi.

"Aku enggak kenapa-kenapa kok," ia hapus air matanya dan menarik tipis ujung bibirnya. Berusaha untuk tersenyum.

"Yakin? Kamu enggak usah pura-pura tegar begitu. It's okay to be not okay loh!"

"Iya. Aku yakin. Terima kasih ya karena sudah peduli padaku," dipeluk erat buku yang sedari tadi dibawa olehnya.

Iya, aku kuat dan aku bahagia. Ucapnya dalam hati sambil melangkah pergi. Diputarnya kembali lagu yang sejak tadi berhenti dan Risa pun kembali bersenandung pelan.

Suara hangat itu memandang punggung Risa yang terus melompat-lompat kecil sambil berbisik, "Aku peduli padamu, Ris. Sangat peduli. Mengapa kau tidak menyadarinya?"


Tentang Aku, Kamu, dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang