"BANGSAAAT! EMANGNYA GUE KURANG KASIH APA SIH KE ELO!" teriak Dewi sambil membanting pintu gerbang tua yang sudah siap patah.
"Apa sih Dew? Baru datang sudah marah-marah," sahut Lisa melihat Dewi masih misuh-misuh.
"Ini loh, Mbak. Mentang-mentang gue cinta mati dan sudah kasih semuanya ke dia, dia malah main-main sama cewek lain," direbahkan tubuhnya ke balai yang ada di depan rumah. Suaranya mulai sedikit tenang walau masih terlihat pipinya yang basah. Lisa pun ikut duduk di samping perempuan cantik tersebut. Diusapnya kening perempuan itu.
"Nduk, mbak tidak pernah melarangmu berbuat apapun. Mau kamu nakal sekalipun, mbak tidak pernah marah kan? Tapi kamu itu berharga, apalagi buat mbak dan mas mu. Jadi sayangi dirimu sendiri dulu ya, Nduk. Baru kamu boleh cinta mati sama orang lain. Lihat tuh, Binka sampai kaget mendengar teriakanku" ucap Lisa lembut meneruskan usapannya.
Dewi mengangkat tubuhnya, ditatapnya perempuan separuh baya di hadapannya, dan dipeluknya erat. Tangisnya pun pecah dan membuyarkan ketenangan sore itu sambil Binka meneruskan permainannya mengejar kupu-kupu.27 September 2024
Gala Bunga Matahari - Sal Priadi