akhir dari cerita

782 34 0
                                    

Happy reading

Typo bertebaran

***

Sudah 1 bulan genap setelah kepergian seorang Lee jaemin suasana rumah tetap sama saja tidak berubah

Jeno yang bersikap dingin ke semua orang, renjun yang mengunci diri di kamar susah untuk keluar dan haechan yang mulai mengonsumsi obat penenang

Dan Irene Suho yang sedang memburu pelaku yang menabrak renjun tetapi Suho mendapat laporan jika pelakunya telah menyerahkan diri

"ANAK ANAK TOLONG KE BAWAH PELAKUNYA SUDAH DI KANTOR POLISI, PAPI MAU KEKANTOR POLISI" ucap Suho tidak santai dan ke3 anak itu langsung bergegas dengan muka dingin khas masing masing

Setelah sampai di kantor polisi
Kaget kecewa marah sakit hati menjadi satu seakan akan dunia sedang tidak adil kepada keluarga Lee ini

"Ini pak pelakunya mereka berdua" salah satu polisi menunjuk 2 orang satu cowok satu cewek yang duduk di kursi ruang periksa

Jeno yang melihat muka Karina dan bangchan yang menunduk hanya bisa menahan emosi dan diam, bukan saatnya untuk balas dengan

Iya pelaku awalnya atau otak dari kejadian ini adalah karina gadis iblis itu sangat kejam melebihi iblis

Namun berbeda dengan renjun
Jika Jeno menahan emosi maka renjun sudah menampar Karina  secara brutal Sampai lupa kalau dia di kantor polisi

Plakkk

"Buat Lo yang udah buat gw masuk rumah sakit"

Plakk

"Buat Lo yang selalu ganggu keluarga gw"

Plakkk

"Buat Lo yang selalu ngacem saudara saudara gw

Plakk

"Buat Lo yang udah bully haechan"

Plakkkkk

"DAN BUAT LO KARNA LO JAEMIN KITA UDAH TIADA"

"RENJUN STOPP INGET KEADAAN KAMU" teriak Irene lalu memeluk renjun untuk menenangkan anak itu

"Stop renjun keadaan kamu belum pulih maksimal tolong berhenti" –irene

"Kenapa? Kenapa harus kalian berdua? Kita ada salah apa sama kalian? Sampai sampai kalian tega merenggut kebahagian keluarga kita? JAWAB GW" ucap haechan frustasi

"Maaf...maaf...maaf kita berdua terlalu terkalut dalam dendam sampai sampai lupa batas sampai arwah jaemin selalu datang untuk meminta kita menyerahkan diri dan kini kita sadar akan kelakuan kita, kita minta maaf sebesar sebesarnya" kata Karina menyesal entah itu dari dalam hati atau tidak

"Kalau arwah jaemin tidak datang kalian ga bakal nyerah? Permintaan maaf kalian tidak bisa mengembalikan jaemin hidup kembali serta memulihkan kebahagian keluarga gw, gw Jamin Lo di hukum seberat beratnya" bentak jeno tepat di hadapan Karina dan langsung keluar karna terlalu muak melihat buka 2 iblis

Haechan langsung menyusul Jeno "Jen...."

"Chan kenapa tuhan ga adil sama kita? Apa kita buat salah sama tuhan? Apa tuhan marah ke kita kenapa kita ditakdirkan untuk seperti ini?" Semua pertanyaan Jeno keluar dengan mata yang memandang indahnya langit malam

"Semua orang pasti buat salah sekecil apapun itu, mustahil kalo manusia ga buat salah dan merenung seperti ini setiap hari ga ada gunanya Jen" ucap haechan lalu menjejeri duduk Jeno "kita harus mengikhlaskan apa yang pergi dan mensyukuri apa yang masih ada untuk kita dan menjaganya jangan sampai hal seperti ini terulang lagi dalam keluarga kita kalau hanya menangis dan merenung tidak akan ada habisnya Jen kita harus beramai dengan rasa sakit dan mulai terbiasa dengan semua ini memang butuh proses tetapi kita bisa belajar lewat kejadian ini" lanjutnya

"Bagaimana cara mengikhlaskan kalau setiap hari tidak ada hari hari yang membuat gw lupa akan hal itu" tanya Jeno lagi

"Ada banyak cara dan ada banyak kejadian yang bisa buat Lo ceria lagi, hanya Lo yang belum sadar karna terlalu terpuruk akhir akhir ini sudah 1 bulan jaemin ningalin kita dan Lo masih sama aja Lo makin kurus tau ga karna jarang makan" jawab haechan

"Lo juga sering mengonsumsi obat penenang sekarang" kata Jeno tiba tiba

"Emang, itu salah satu cara yang salah, jangan di tiru gw Dateng ke psikolog dan mendapat obat itu tetapi dengan syarat tidak boleh mengonsumsi berlebihan atau terlalu sering dan dengan itu gw sedikit terbantu dan mulai mencari kesibukan lain bersama renjun, dan Lo ayo ikut gw sama renjun buat mencari kesibukan dan berdamai dengan hari hari yang berat ini Kita laluin bersama" ucap haechan sambil mengeluarkan jari kelingkingnya

"Kita harus bisa keluar dari keadaan ini dan bisa seperti semula tapi dia janji?"

Jeno tersenyum manis dan mengaitkan tangannya dengan tangan haechan

"Janji!!"

Mereka berdua tertawa kecil sampai tiba tiba ada tubuh yang menunduk mereka berdua dan memeluknya "makasih karna selalu ada buat gw ya gw sayang kalian berdua ayo kita lewati hari hari dengan damai" ucap renjun lalu memeluk ke2 saudaranya

Berdamai dengan sakit memang sedikit susah tetapi yakinlah usaha tidak mengkhianati hasil
Semua butuh proses lama kelamaan kalian akan berdampak sendiri


~~TAMAT~~

HAII udah tamat ya ceritanya makasih udah ngikutin dari awal cerita saya istri nya na jaemin izin pamit sampai jumpa di cerita lain

Mau bikin bonus nih wkwk gabut juga ternyata ga nulis sesuatu
moving on to bonuses

DEAR DREAM S1 00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang