[bonus] 1

511 25 2
                                    

Haii siap bonus?

Gabut banget author
Ternyata ga nulis gabut juga ya
Ya walaupun ada tugas tapi author pengennya malah buat story terus wkwk

Ok

Happy reading

***

Apa tanggapan kalian tentang kata 'mengikhlaskan'? Harus terima semua keadaan? Harus mengalah? Harus berani mundur? Harus berani melupakan? Apakah bagi kalian mengikhlaskan itu semudah mengucapkannya? Tentu tidak
Kita harus terlilit oleh rasa sakit dan sesak di dada
Begitu sakit mengikhlaskan seseorang apalagi dia adalah orang yang kita jaga dan tumbuh bersama mulai dari janin
Mengikhlaskan tidak semudah orang orang berkata "ikhlaskan saja semua ada gantinya" namun nyatanya mencari orang yang sama persis itu mustahil dan
Menerima keihklasan tidak semudah itu termasuk keluarga besar Lee yang kehilangan putranya

Hari ini tepat 1 bulan Lee jaemin meninggalkan dunia dan keluarganya, suasana rumah masih tetap sama
Sunyi, dingin, bahkan rumah itu menjadi gelap setiap malamnya

Di mana selalu ada cahaya yang menyinari rumah itu di Sertai gelak tawa dan candaan kini telah berubah drastis
Jangankan candaan, rumah itu seperti tidak memiliki cahaya sedikitpun walau nyatanya emang suasana rumah sudah berubah

Jeno, dia sekarang menjadi orang yang suka kekerasan dan suka main tangannya dengan orang lain kecuali keluarganya

Jeno juga menjadi orang yang suka keluar malam dan pulang tak beraturan, suka balapan sana sini dan sering mampir ke bar entah apa yang dia lakukan
Kini dia menjadi hancur setelah kembarannya meninggalkannya
Karna dia nekat mendonorkan darahnya kepada renjun padahal keadaannya juga tidak mendukung

Lalu? Apakah Jeno membenci renjun? Jawabannya tidak, tidak ada rasa benci sedikitpun karna Jeno tau semua orang di sini terluka semua orang di sini bersedih dan kehilangan
Bukan hanya dirinya saja
Ada orang tuanya yang lebih terpukul atas kepergian putranya itu

"Jen makan Lo belum makan dari kemarin" ucap renjun sambil membuka pintu kamar Jeno yang gelap gulita seperti tidak ada kehidupan dan Jeno duduk di tepi kasur menghadap jendela yang terbuka lebar menampakkan indahnya malam itu

"Gue ga laper" jawab Jeno singkat

Renjun menghelan nafas
Dia tidak suka Jeno yang lalai akan kesehatannya
Renjun tau Jeno merasa kehilangan tapi dia juga tidak bisa melampiaskan ke dirinya sendiri

"Makan Jen jangan kaya gini kesehatan Lo juga harus di jaga" -renjun

"Kenapa kesehatan gue harus di jaga? Salah satu orang yang gue jaga aja dia pergi gue kaya orang ga guna di sini" -jeno

"Di sini Lo ga salah Jen ini udah takdir dan kita ga bisa menyangkalnya mau bagaimanapun orang yang hidup juga bakal menghadapi kematiannya" renjun memasuki kamar dan duduk di samping Jeno

"Gue tau Lo terpukul tapi jangan lalai dengan kesehatan Lo, jaemin ga suka kalo Lo gini
Lo makan ya? Beberapa suap aja yang penting perut Lo keisi" ucap renjun dan Jeno hanya mengangguk paham

Yang dia lakukan hanya bisa pasrah dan menerima semuanya
Renjun keluar kamar dan kembali dengan sebuah nampan yang  berisikan makanan kesukaan Jeno

"Di makan, mami udah masak makanan kesukaan kalian" kata renjun lalu menaruh nampan di meja kecil di hadapan renjun yang sedikit di majukan oleh renjun bertujuan supaya Jeno bisa makan dengan tenang

Jeno mulai memakan makanan itu sesuap demi sesuap
Renjun lega akhirnya Jeno mau makan

"Di habisin ya gue mau kekamar haechan dia juga belum makan dari pagi" ucap renjun

"Haechan belum makan?" Tanya Jeno dan renjun menjawab dengan gelengan kecil
Jeno menghelan nafas ternyata si bungsu juga sesakit itu

"Gue aja yang ke kamar haechan Lo bisa tidur ini udah malem, makanannya gue makan nanti lagi bakal gue habisin Lo tenang aja"

Renjun lega
Akhirnya Jeno yang dulu kembali walau tidak seluruhnya kembali
Renjun melihat punggung jeno yang semakin menghilang
Di situ lah renjun rasanya pingin menangis

Rasa rindu, marah, kecewa, dan rasa bersalah seperti di aduk menjadi satu, lagi lagi dia harus menghadapi dimana dia harus mencoba mengikhlaskan seseorang yang dia sayang
Renjun segera keluar dari kamar Jeno dan menuju kekamarnya

Oh iya semenjak jaemin tidak ada, mereka memiliki kamar masing masing dengan renjun dan jeno di lantai bawah sedangkan haechan di lantai atas yang kamarnya bersebelahan dengan kamar orang tua

Jeno membuka perlahan pintu kamar haechan dan terlihat haechan yang sedang tertidur di kasurnya tetapi Jeno yakin dia tidak tidur itu hanya akal akalannya supaya tidak di ganggu oleh siapapun sementara

"Haechan" panggil Jeno

Haechan awalnya hanya bergeming tetapi melihat siapa yang datang dia langsung bangun

"Makan gih kata renjun Lo belum makan dari pagi" ucap Jeno yang sudah membawakan senampan makanan kesukaan anak itu

Tapi haechan malah menggeleng
"Chaniee~ makan ya? Nanti sakit" ucap Jeno berusaha selembut mungkin

Lagi lagi haechan hanya menggeleng dan malah menatap bingkai foto yang lumayan besar di pajang di tembok depan kasur haechan, Jeno paham sangat paham

Air mata mulai lolos dari mata haechan

Jeno menaruh nampan yang berisikan makanan dan memeluk haechan
"Hey hey kok malah nangis si? Kan tadi Jeno suruhnya makan bukan nangis" ucap Jeno sambil mengusap Surai rambut haechan dengan lembut

"Kangen Nana" 2 kata yang keluar dari mulut haechan lolos membuat jantung Jeno berdetak kencang

Kalau boleh jujur Jeno juga merindukan jaemin
Sangat merindukannya

"Iya, kita semua juga kangen sama Nana tapi kalo Nana tau kita kaya gini dia bakal marah, makan ya? Sedikit aja yang penting perutnya keisi" cuap Jeno lalu melepaskan pelukannya dan menyuapi haechan sesendok demi sesendok makanan ke mulut haechan

"Jeno ga makan?" -haechan

"Nanti nunggu haechan selesai makan Jeno bakal makan" haechan hanya mengangguk paham

"Jeno? Jangan balapan lagi" 1 kalimat yang membuat Jeno terdiam

"Jangan sering keluar malem dan balapan ga jelas apalagi sampe ke bar" -haechan

Jeno masih tak bergeming
Dan hanya memberikan senyum kecil "gue usahain Chan" ucapnya

Haechan tau Jeno tidak semudah itu dia mesti akan mengulangi lagi perbuatannya tapi apa daya? Jeno sejak kecil emang keras kepala

~Tbc~

Haii

Akhirnya bisa up juga walau cuman ngelanjutin
Mau bikin S2 nya tapi belum siap dan gatau mau gimana S2 nya
Nikmatin bonusnya ya nanti kalo S2 udah di publiks bakal ku kasih tau

see you in another bonus section 👋

DEAR DREAM S1 00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang