026

1.2K 123 1
                                    

Jiya mengejeknya dalam hatinya, Kemudian menjawab fengsan dengan nada meremehkannya.
.
.
.

"Menginginkan tubuhku?.. baik!, Aku akan memberikannya, tetapi setelah kau melepaskan mereka semua pergi, dan bersumpah akan berjanji tidak akan pernah menyakiti ataupun menangkap mereka lagi!". Ucap jiya dengan penuh keyakinan ditengah ejekannya.

'huh, setelah mereka pergi, aku juga akan melarikan diri lagi,.. 'ejeknya dalam hati.

Jiya sudah tau, jika para orc didunia ini sangat tabu Tentang sumpah dan janji!,. Jika mereka melanggar, mereka akan disambar petir atau pun entah bagaimana mati. Setidaknya itu yang dikatakan oleh Bai yi padanya.

Tetapi menurut analisis jiya setelah hidup didunia beast ini, para orc jantan memang selalu menepati janji mereka, mereka sangat ketakutan hanya dengan memikirkan pelanggaran janji, begitu pula fengsan saat ini.

Matanya menggelap. Dia marah!!, Mengeluarkan Sangat sedikit aura kekuatannya untuk menakuti jiya, siapa sangka...

Dibelakang jiya, tubuh nina terjatuh ketanah, dia terduduk menundukkan kepalanya, seolah ada beban yang sangat berat dikepalanya.. dan sulit bernafas

Tetapi jiya... Bahkan dengan santainya berkedip, alisnya berkerut ringan melirik nina, kemudian menatap fengsan.

"Apa?, Ingin kengancamku dengan aura kekuatan mu?, Heh!, Bahkan jika kekuatan mu setinggi langit, akan ada langit diatas langit!.." ucap sarkasme jiya, kemudian dia merentangkan tangannya.

"Lihatlah... Aku bahkan tidak mempan pada kekuatan yang kau banggakan?, Jangan kekuatan mu, bahkan kekuatan musuh alami mu naga legenda tidak akan mempan padaku!.."..
Ucapnya sangat mengejek jiya.

Mendengar kata 'naga' musuh alami Pheonix yang keluar dari bibir betinanya, fengsan merasa sangat marah!!, Hatinya panas!.

Matanya beralih dari mata mengejek jiya, kemudian pada nina yang wajahnya membiru, yang menandakan nina hanya bisa bertahan beberapa saat.

Alis fengsan terangkat, menatap jiya, kemudian tersenyum dalam.
"Benar.. aku pikir kekuatan ku memang tidak mempan padamu, tetapi temanmu.... Sebentar lagi... Dia akan mati!!".

"Kamu!!!".teriak Jiya
Nafasnya mandek sebentar, kemudian menuju ke depan tepat didepan fengsan yang hanya 3 inchi jauhnya. Dia mendongak menatap mata fengsan yang main main.

Tangan kanan jiya terangkat, mata fengsan tertegun, dia kira itu hanya ancaman jiya, tidak akan mempan padanya, tetapi didetik berikutnya.

"Plakk..",

Tamparan itu sangat kuat, membuat tangan jiya memerah kesakitan, tetapi dia menahannya!, Kenapa kulit orc jantan burung jelek ini seperti batu?!,
Sial!, Sakit sekali telapak tangannya .

Pipi kiri fengsan tiba tiba tercetak warna pink seperti tangan kecil jiya, mata fengsan menggelap penuh amarah,
Beraninya!!.. beraninya betina ini menamparnya!!.

Fengsan yang adalah Pheonix yang besar sombong  dan arogan itu, merasa dirinya dihina dan dijatuhkan oleh betina!!, Dia... Sepertinya Lupa jika betina yang memukulnya adalah betinanya sendiri.

Fengsan menggeram pada nina, mengancamnya pergi. "Kamu.. menjauh!!, Jangan kesini sampai aku selesai dengannya (jiya)".

Nina, yang tidak lagi merasakan tekanan kekuatan fengsan, menatap jiya, ingin membawa jiya pergi, tetapi jiya hanya mengangguk, menyuruhnya pergi.

"Pergilah, dan... Tunggu aku sebentar..."ucao jiya fengan meyakinkan nya.

Nina pun pergi dari pandangan mereka, fengsan langsung mengangkat tubuh jiya yang masih menatap kepergian nina, kemudian dihempaskannya dengan keras kebatu dibawahnya..

Beastly World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang