凸( •̀_•́ )凸

4.8K 354 10
                                    

Sesampainya di sekolah, bian yang mendapati gedung tinggi itu mentap tak percaya jika dunia novel itu sangat di luar dugaan, semua visual nya aja cantik dan tampan tak ada yang buruk kecuali jerawatan.

Bian yang mengingat sekolahan nya dulu yang tak begitu besar hanya geleng geleng kepala. Walaupun dulu dia hanya bersekolah di sekolah swasta, di bandingkan yang sekrang jauh jauh berbeda. Bahkan tempat parkir aja di setting sedemikian rupa, motor dan mobil di tempatkan berbeda, kusus sepeda juga ada.

Bahkan setiap ruang kelas memiliki loker masing masing, ruangan yang rapi bersih itu meningkatkan bian dengan kelasnya yang dulu sangat amburadul, berisik, bahkan selalu mendapat nilai terendah, tapi kenapa bian yang pintar berada disana? Ya karna saat pertama masuk bian salah memasuki kelas. Dan sampai lulus baru teringat pada saat itu. Hingga akhir hidupnya bian masih mengingat nya.

' memang dunia novel sangat di luar dugaan'

Setelah kembali bian memasuki kelasnya yang berada di kelas 12 MIPA. langsung saja di sambut oleh teman teman nya  yang sangat antusiah menantikan bian.

" bro dah sembuh lo? "

" wihh lihat sang ketua sudah kembali lagi"

" traktir dong kan lo dah sembuh"

Begitu lah sambutan nya, bian yang tak mengenal mereka cuman diam saja. Membuat seisi kelas mentap nya bingung.

" hoii bian lo kok diem? "

" apa kita saling kenal. " ucap bian membuat seisi kelas hening.

" bian lo kgk kenal sama kita? "

Bian hanya menggeleng kan kepala lalu mencari tempat duduk. Dan duduk di tempat tersebut.

" gila pak ketu jangan bercanda"

" sya tidak bercanda. " jawab bian dengan wajah datar nya.

" baik alah mari kita berkenalan, gw raka, dan dua orang ini gio dan geo saudara kembar tapi tak seiras" ucap raka dan dihadiahi gerakan maut dari gio.

Plakk

" aduhh "

" mata lo tajamin dikit lah ka, lo gak lihat muka kita sama cuman beda ukuran tubuh aja" ucap gio

" iya kan bener tak seiras, kalau sama pasti muka badan tinggi bahkan yang gelantungan di tengah lo bakal sama "

" diem lo atau gw belah mulut lo itu" ancam gio sambil mengarahkan penggaris besi ke arah raka.

Bian yang melihat keduanya itu hanya diam saja, dan memilih untuk tidur di kelas.

Akhirnya waktu istirahat tiba. Kini bian dan teman teman bian menuju kantin. Di tengah perjalanan mereka bertemu 2 orang lagi yang mungkin juga teman bian.

" gimana kabar lo? " tanya siswa yang memiliki wajah tampan dengan tinggi sama seperti bian.

" baik. " jawab bian seadanya

" ouh"

Ke enam pemuda itu sampai di kantin, saat  masuk saja sudah banyak orang yang berteriak berucap dengan lebay, bahkan ada teruakan yang membuat bian merinding.

" siapa yang pesan makan? " tanya raka

" lo aja ka " jawab gio

" hehh gw udah ya kemaren, lo aja gantian pesan makanan" balas raka

Karena tak ada yang mau mengalah akhirnya bian memilih buat pesan makanan.

" biyar gw aja. "

"Gak bisa lo kan baru sembuh, oh iya geo lo pesan makan gih"

" hm"

Ke lima nya mencari tempat duduk kosong dan menemukan nya laku memilih segera duduk.

Di lain sisi, cio dan teman nya memasuki kantin, cio juga merupakan anak populer di kalangan para siswa karna wajah nya yang manis dan tampan cenderung cantik di mata mereka, di sebelah nya ada kino sahabat cio memiliki wajah manis dan tampan sedikit lebih tinggi dari cio namun jangan salah keduanya adalah anak yang jago berkelahi, namun tak pernah ada yang tau karna keduanya selalu menyembunyikan.

Saat cio dan kino lagi berjalan dan saling mengobrol. Tetiba ada orang yang menbrak cio dengan menumpahkan kuah sup yang masih panas. Mengenai dada cio bahkan kino juga sempat terkena.

Orang itu terduduk di lantai dan minta maaf sambil menangis.

" hikss.. Maaf maaf aku gak sengaja maaf hikss"

Cio hanya diam tak menyahuti ucapan orang itu. Lain hal nya dengan kino yang langsung membentak orang tersebut.

" cio lo gak papa? " ucap kino yang khawatir karna melihat dada cio yang memerah.

Cio hanya menggeleng kan kelanya. Dan
Melihat orang di bawah.

' sengaja kah ini, tapi dada cio perih... Abang perih bang'

Kino yang melihat cio diam tapi raut mukanya kelihatan menahan sakit, seketika membuat kino ngamuk.

Dengan barbar nya kino menendang mangkuk itu hingga menghantam dinding. Kino jongkok lalu menjambak rambut siswi yang tak lain adalah mio.

" lo pasti sengaja kan ngelakuin ini. Iya kan? Jawab gw jancokk! jan bisu, lo punya mulut apa kgak hah! " teriak kino dengan emosi

" akhhh-! Sakitt... Hikss maaf mio gk sengaja tadi cio berjalan di tengah jadi ketabrak " ucap mio yang seketika membuat kino bertambah marah.

" buta mata apa gimana, jalan masih luas loh, gw sama cio jalan di pinggir ya su! Mana ada di tengah dan cio berada dibelah kiri gw. Lo mau mencelakai cio kan dan mencari perhatian ke semua orang, kgk usah akting kalau di depan gw. " kino langsung menghempaskan rambut mio dengan kasar.

Keributan itu membuat seisi kanting hening. Tak lama sebuah teriakan dan sosok gean muncul.

" mio! "

" hiks abang sakitt" tangis mio pecah, gean menatap cio dan kino.

" lo apain adek gw anjing" ucap gean sambil mencengram kerah seragam cio.

" dia nabrak dan jatuh sendiri. " jawab cio kali ini dia hanya menatap abang nya ini dengan tatapan kosong. Gean sedikit terkejut akan tatapan cio.

' kenpa sakit '

" gk mungkin pasti lo yang bikin mio kek gini ngaku lo"

Bugh!

Satu pukulan gena dia layangkan ke pipi cio. Membuat cio tak siap dan menerima pukulan itu hingga pipirnya berdarah.

Namun tiba tiba....

Bugh!

Bugh !

Bian datang dan langsung memberikan dua pukulan telak ke gean. Dan berdiri di depan kino dan cio, bian menatap mio yang masih terduduk di lantai.

" bang bian... "




.

🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄

 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐛𝐚𝐧𝐠? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang