Begitu sesak Rinai rasakan ini bukan yang Rinai bayangkan tidak semengerikan ini. Rasanya sulit untuk mengambil nafas sejenak, Rinai terengah engah dengan cepat dan hebat. Tuhan jika memang seperti ini akhirnya lebih baik ia mengakhiri kehidupan di ke-dua tanpa merasakan perasaan yang amat sesak seperti ini.
"Selanjutnya, apa yang harus ku lakukan" bisikan lirih dari bibir pucat Rinai menatap seseorang di depanya.
"Hancurkan atau ikhlaskan. Itu yang bisa kamu pilih Rinai, keputusan semua di tanganmu" jawaban itu sangat tegas dan lembut terdengar di rungu Rinai.
Termenung sejenak Rinai berpikir manakah pilihan yang harus ia lakukan. Entah hening berapa lama Rinai lakukan tetapi jawaban yang terucap dari bibir Rinai begitu mengejutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel in 5th Life
FantasyEntah bersyukur atau tidak Rinai rasakan. Hidupnya berulang kembali dan ini kehidupan ke-lima Rinai jalani, kesempatan hidup terakhirnya mengubah jalan kehidupan Rinai kedepannya. Rinai yakin bahwa kehidupan terakhirnya akan mudah seperti rencana ya...