Seungmin membawa bayi Minho kerumahnya tanpa rasa curiga. Tubuh mungil itu di letakan di kasur miliknya selama sang empu mencari sesuatu di dalam lemari pakaiannya.
" Hm ---- rumahnya harum sekali. Tapi harum parfum seperti ini, aku baru pertama kali menciumnya. Manis tapi segar, membuat tubuhku seolah menjadi bugar saat aku menghirupnya."
" AHA! Akhirnya ketemu! Tara! Apa kau suka adik kecil? Ini adalah hadiah untuk Taeyang tapi aku belum sempat memberikannya. Sekarang ini untukmu saja! Sepertinya pas!"
Seungmin menunjukan sepasang baju panjang berwarna kuning dengan motif donat yang lucu.
" APA?! KAU PASTI SUDAH GILA?! AKU TIDAK MAU PAKAI BAJU SEPERTI ITU!! Lebih baik aku pergi sebelum tubuh kecilku menjadi bulan-bulanannya."
Seungmin menggaruk kepalanya saat mendengar sang bayi seolah berceloteh memarahinya. Minho pun merangkak mendekati pinggiran kasur hingga membuat Seungmin panik dan segera berlari menahan tubuh kecil itu.
" Astaga adik bayi! Jangan merangkak kepinggiran! Ranjang ini tinggi! Nanti kalau kau jatuh bagaimana?" Seungmin mengomel.
" Berisik!" -Yang Minho katakan.
" Bububu.." Yang Seungmin dengar.
" Ayolah manis jangan marah-marah. Hyung akan merawatmu dengan baik. Aku berjanji!" Seungmin mencium pipi Minho gemas.
" Eh?!" Di dalam hatinya Minho dibuat salah tingkah dengan sikap manis Seungmin padanya.
" Jangan menggesek pipiku seperti itu! Astaga! Aku jadi ingin melumat bibirmu yang kecil dan lembut itu!!" Teriak Minho keras dalam hati.
" Eh? Bau apa ini? Apa kau menggunakan parfum?" Seungmin yang penasaran dengan aroma asing yang menyeruak di rumahnya pun mulai mengendus benda mungil di tangannya tersebut.
" Ahhhh --- bodoh! Jangan bernafas di tekukku seperti itu bocah! Kau akan lari nanti jika melihat seorang bayi ejakulasi di hadapanmu! Nghh... Tapi sial! Ini menyenangkan..."
" Benar! Wangi ini berasal dari mu apa ini pheromone mu? Aku sudah bekerja lama di pusat perawatan bayi, hanya saja aku tidak pernah menemukan bayi dengan pheromone yang harum segar sepertimu. Biasanya bau mereka lebih mirip wine. Aku tidak suka, itu membuatku mual!" Celoteh Seungmin.
" Heh? Dia bisa membedakan bau pheromone seseorang? Apa dia alpha? Tapi dari struktur jari, wajah yang manis dan tangan yang lentik, tidak mungkin kau seorang alpha, paling tidak kau harusnya seorang beta. Atau jangan-jangan ----- ah! Itu tidak mungkin!" Minho berpikir keras.
" Eh?! Ekspresi apa ini? Dahimu mengerut seolah sedang memikirkan sesuatu yang berat sekali. Sungguh tidak sesuai dengan wajah manismu!" Seungmin mengelus kerutan di kening bayi Minho kemudian membawa sang bayi menuju kamar mandi.
" Jika memang wabah itu hanya menyerang omega yang hamil dan melahirkan, tapi tetap saja --- lonjakan pheromone alpha di sekitarnya juga bisa membunuhnya secara perlahan, belum lagi jika sampai para alpha itu mengetahui statusnya sebagai omega, dia bisa jadi bulan-bulanan sex para alpha yang menggila di luar sana."
Sementara batin Minho dibuat berpikir keras tentang gendernya, Seungmin terlihat santai memulas sabun pada tubuh bayi Minho sambil sesekali bersenandung. Setiap inci tubuh mungil itu di bersihkan olehnya tak terkecuali alat vitalnya.
" Ugh?!" Leguhan Minho tak terbendung saat lengan lembut Seungmin mulai menggosok area ballnya dengan perlahan.
" Aahhh sial! Kenapa kau harus membersihkan bagian sana juga! Ahhh sial! Sial! Tapi nikmat! Aaahhhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] MAFIA IN THE MORNING
Fanfiction[ 2MIN AREA ] 25+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung muatan dewasa 25+, BxB, Mpreg, bahasa frontal, dll. Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP SAJA. Sekian dan terimagaji. Kyuji_25