Azaro di angkat ke lantai bawah, dia masih berusaha untuk lepas dari gendongan Victor.
Seperti duyung, Azaro menggerakkan kakinya yang terbungkus selimut ke kanan dan kiri.
Victor yang menggendongnya sampai harus mengeluarkan tenaga ekstra supaya Azaro gak jatuh.
#Azaronyusahin2023
"Diamlah Boy, jangan berontak"
"Ck elah makanya lepasin gue!" Ucap Azaro kembali berontak seperti cacing kepanasan.
"Gue gak kenal kalian ya!"
"Berhenti mengatakan hal seperti itu!" Ucap Victor sedikit geram dengan Azaro.
"Fakta kok!" Ucap Azaro yang nyolot abis.
Victor cuma menghela nafas panjang karena lelah dan bingung dengan tingkah Azaro, dia melihat dua putranya yang menunggunya di ujung tangga.
"Kev- oh Kenzo tolong bawa adikmu ke dalam mobil" titah Victor seraya menyerahkan Azaro ke gendongan Kenzo, awalnya Victor ingin menyuruh Kevin karena remaja itu berada lebih dekat, namun mengingat jika Kenzo lebih menyeramkan dari Kevin membuat Victor meminta tolong pada Kenzo supaya Azaro bisa diam.
"Sure Dad" ucap Kenzo sambil tersenyum lebar, matanya bahkan menyipit karena itu.
"Ah! Gak mau! Turunin gue! Gue mau pulang! Siapa lagi lo hah?! Lepas gak lepas!" Azaro memberontak saat melihat Kenzo yang ingin mengambil alih dirinya.
Dia menggerakkan kakinya acak saat Kenzo ingin mengambilnya.
Bug!
Bunyi cukup keras memenuhi seisi ruangan, Azaro gak sengaja menendang rahang Kenzo karena bergerak berutal.
Kenzo sampai menoleh ke samping, dia mengeraskan rahangnya dan menatap Azaro nyalang.
Dengan satu gerakan cepat, Azaro sudah berpindah tangan, Kini dia berada di atas bahu Kenzo.
"Tolong! Tolongin gueeee!"
"Diam atau Abang banting" Ancam Kenzo yang tentunya gak main-main.
Azaro kicep, dia menelan ludah gugup. Dengan langkah besar Kenzo keluar menuju mobil hitam di halaman mansion di ikuti oleh Kevin yang sesekali mengejek Azaro dari belakang.
Azaro mengerucutkan bibirnya sebal dengan ejekan Kevin, membuatnya menjadi lebih imut.
"Cute" ucap Kevin sembari mengacak rambut Azaro.
Karena risih dan Kevin gak berhenti mengacak rambutnya, Azaro menggeleng ke kanan dan kiri, tapi Kevin masih menggodanya dengan terus mengacak rambut Azaro.
klak!
"ADAWW! HUAAAA! LEHER GUE KECENGKLAK!"
"AAAAA!"
Kevin panik, dia mendapat tatapan tajam dari Kenzo dan Victor. Sementara Ayura sedang mencoba mengurut leher Azaro yang sedikit teleng.
.
.
.
Kini Azaro berada di rumah sakit, lehernya juga sudah di beri penyangga, tapi gak perlu juga.
Azaro pasrah saja, soalnya lehernya lumayan enakan.
Dia melirik Kevin sinis, sementara Kevin sendiri menampilkan senyum ganteng yang gak pernah luntur.
"Ngapain lo disini?!" Tanya Azaro nyolot.
"Ya jagain Baby lah"
"Gak perlu ye, yang ada gue malah tambah sakit, udah pergi lo! Hush hush" Azaro menggerakkan tangannya mengusir.
Namun Kevin gak menurutinya, dia tetap stay disana.
Tak lama, Victor, Ayura dan Kenzo datang.
"Bagaimana hasilnya Dad?" Tanya Kevin pada Victor.
Bersamaan dengan leher Azaro yang diberi penyangga, Seorang Dokter memeriksa Azaro yang mengalami benturan di kepalanya.
Dan hasilnya, Azaro terkena Amnesia sementara akibat syok berat.
"Hmm.. Azaro mengalami Amnesia sementara, tapi tidak tau sampai kapan"
"Apa! Hahaha ngaco lo, gue tuh sehat jasmani dan rohani. Mana ada gue Amnesia!"
Kevin menatap sendu Azaro yang menyangkal keadaannya, adiknya benar-benar lupa dengan keluarganya.
Azaro mencabut jarum infus di tangannya dan bergegas menuju pintu keluar, dia mendorong Kenzo hingga jatuh dan juga mendorong Victor hingga menindih Kevin yang hendak bangun mencoba mengejarnya.
"AZARO!"
Azaro dengan gesit menghindari Ayura yang mencoba menangkapnya, "BABY?!! AZARO!!" teriak Ayura yang masih mengejar Azaro di lorong rumah sakit.
Azaro berbelok ke kanan dan terus berlari kencang, dia masuk ke dalam sebuah toilet umum untuk pengunjung rumah sakit.
"Hahh..hahh..."
Menetralkan nafasnya, Azaro berjongkok di balik pintu. "arrgh! apa-apaan sih?!" Teriaknya frustasi dengan keadaan saat ini.
Azaro mendekati salah satu wastafel si dekatnya, dia hendak mencuci muka namun matanya langsung melotot saat melihat wajahnya di cermin.
"S-siapa? Eh?"
Azaro meraba-raba wajahnya sendiri, pantulan cermin juga melakukan hal yang sama.
"Gue?"
Wajahnya sekarang berbeda, yang dulunya wajahnya sangat bad boy dengan piercing di telinga, matanya berbentuk almond dengan kulit kuning Langsat.
Tapi sekarang? Wajah imut dan lucu, matanya berbentuk almond dengan manik bulat yang berbinar, bibir yang cukup tebal dan kulit putih seperti perempuan.
"I-ini gue?"
Apa yang terjadi sebenarnya?!!!
Azaro memegangi kepalanya saat merasakan pusing berkunang-kunang dan sakit secara bersamaan.
"ARRGGGH!" Teriaknya saat sebuah memori asing masuk ke dalam ingatannya.
Azaro terjatuh sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit, dia terus-terusan berteriak keras membuat keberadaannya diketahui oleh Victor melalui seorang perawat yang membantu mencari Azaro.
"Azaro!!"
"BABY!!"
"ZARO! AZARO!!"
"JAWAB HEY!"
Pintu kamar mandi terpaksa di dobrak saat teriakan-teriakan Azaro kembali terdengar lebih keras, mereka - Victor dan Kenzo bersama-sama mndobrak pintu dan dengan sekali coba pintu itu langsung roboh.
Azaro masih meringkuk di lantai dengan memegangi kepalanya, tak lama dari itu Azaro langsung pingsan.
"Sebenernya siapa? Kenapa gue ada disini? Siapa lo, Azaro Ananta Javier? Siapa?"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azaro
FantasyAzaro Bianda, remaja nolep yang kebanyakan minum kopi dan tukang tidur. harus mengalami perpindahan jiwa ke dalam novel "Aurella"