TWO

87 9 4
                                    

Duagh..

Bugh..

Brak..

" Sudah aku katakan berulang kali pada kalian. Jaga Jungkook baik-baik dan kalian masih saja kecolongan??!!!!!! Apa perlu aku menghabisi kalian berdua saat ini juga? " Yoongi menodongkan revolvernya kearah salah satu bodyguard yang bertugas mengawasi Jungkook. Wajah keduanya sudah penuh lebam karena pukulan Yoongi.

" Am-ampuni kelalaian kami bos. "

Tok

Tok

Tok

Pintu ruangannya diketuk, menyebabkan pria pucat itu berdecak sambil meletakkan kembali revolver nya diatas meja..

" Masuk " Ucapnya.

Pintu terbuka sedikit, menampakkan seorang namja manis bersurai hitam ikal sebahu. Mata doe nya menatap kearah sang kakak yang sepertinya dalam keadaan yang kurang baik. Dan ia tau apa penyebabnya. Dengan perlahan namja manis itu melangkah masuk, mengkode dua bodyguard itu untuk keluar. Walaupun sedikit takut karena belum ada perintah dari sang bos, tapi mereka menurut dan akhirnya keluar.

" Kenapa hyung memukul mereka? " Tanya si manis.

" Kau tau betul alasanku Kook. " Jungkook menghela nafas, menurutnya sang kakak terlalu berlebihan karena setiap tindakannya selalu diawasi. Bahkan ia dijaga layaknya tahanan hampir 7/24 jam.

" Tentu aku teramat tau hyung. Tapi aku sudah besar dan aku bisa menjaga diriku sendiri hyung. " Yoongi menghela nafas, duduk di samping Jungkook dan mengusak surai panjang itu lembut.

" Kau adalah harta satu-satunya yang aku miliki sekarang. Tidak ada yang lebih aku sayangi selain kau. Aku hanya ingin melindungimu seperti janjiku pada appa dan eomma. " Jungkook menunduk, matanya berkaca-kaca saat mengenang kedua orang tuanya yang telah meninggal lima tahun silam karena sebuah kecelakaan. Jika diingat lagi harusnya dia juga ikut meninggal saat itu karena ia juga dimobil yang sama dengan ayah dan ibunya. Tapi sepertinya Tuhan masih menyayanginya hingga dia bisa bertahan didalam mobil yang sudah ringsek parah didasar jurang.

" Aku mengerti hyung. Maafkan aku. " Yoongi mengusak surai Jungkook lalu memeluk sang adik dari samping.

" Sudahlah. Yang penting kau baik-baik saja. "

" Hmm, aku beruntung karena Taehyung sunbae menyelamatkanku. Kalau tidak, mungkin saat ini aku sudah terbaring diranjang rumah sakit, atau yang lebih parah lagi aku menyusul eomma dan appa. " Yoongi menoleh ke arah sang adik, tatapannya penuh selidik mendengar kata menyelamatkan yang terucap dari bibir namja manis itu.

" Taehyung? " Jungkook mengangguk. Untuk sesaat wajah Yoongi berubah datar lalu kemudian kembali seperti semula.

" Tidurlah, ini sudah malam dan besok kau harus ke kampus. "

" Baiklah, selamat malam Hyung. "

" Selamat malam Kookie. "

Jungkook keluar dari ruangan sang kakak untuk menuju kamarnya. Setelah kepergian Jungkook, Yoongi meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

" Ke ruangan ku sekarang. " Tanpa mendengar jawaban dari seberang panggilan, Yoongi memutuskan sambungannya. Beberapa saat kemudian datang seorang pria berpakaian santai, tak lupa lolipop yang menyumpal mulutnya dan juga laptop ditangannya.

" Ada apa bos? "

" Cari tau pria bernama Taehyung sekarang juga. "

" Taehyung? "

" Hmm. "

Pria itu mengerutkan keningnya. Ingin bertanya siapa pria yang dimaksud sang bos.

" Siapa marganya bos? " Yoongi mengendikkan bahunya saja. Pria itu menghela nafas. Bagaimana bisa ia mencari orang tanpa tau nama marganya? Di Korea nama Taehyung itu tidak hanya satu orang.

NICHT HEUTE~~~ TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang