ONE

126 11 12
                                    

" Aku berangkat hyung. "

" Hmm, hati-hati. " Namja manis bergigi kelinci itu memeluk sang kakak dan berjalan keluar dari mansion. Setelah yakin sang adik tidak ada, pria itu mengkode dua bodyguard agar mendekat.

" Awasi dan jaga Jungkook. Jangan biarkan satu orang pun mendekatinya apalagi sampai berbincang dengannya. "

" Baik master. " Jawab mereka kompak. Pria itu mengibaskan tangannya menyuruh bodyguard itu pergi menjalankan tugasnya.

" Apa tindakanmu tidak terlalu berlebihan? " Ucap seorang wanita dari arah tangga. Ia salah satu orang kepercayaan pria itu dan dia juga satu-satunya wanita di kelompoknya.

" Bukan urusanmu " Jawab pria itu sekenanya. Mengambil sebatang rokok dari saku kemejanya lalu mengapitnya di belahan bibir dan menyalakan ujungnya hingga terbakar. Matanya terpejam saat asap nikotin itu memenuhi paru-paru nya. Menghembuskan asapnya ke udara dan kembali menatap wajah wanita yang dari tadi masih setia berdiri tak jauh darinya.

" Ayolah Yoon, dia akan baik-baik saja. Lagipula orang bodoh mana yang akan melukainya saat di tempat ramai seperti kampus? "

" Kejahatan itu bisa terjadi bahkan saat kau berada dikeramaian. Karena justru itu bisa menjadi kamuflase yang bagus. Aku tidak bisa membiarkan adikku terluka Zi, apapun alasannya. "

Wanita itu menghela nafas, terlalu paham apa yang menjadi ketakutan sang bos. " Baiklah, terserahmu saja bos. Kalau begitu aku pergi. "

" Hmmm " Wanita itu berjalan keluar mansion dengan sebuah koper kecil di tangannya.

Jungkook keluar dari mobilnya, membungkuk pada sang sopir lalu melenggang masuk kedalam gedung kampus yang sudah ramai. Mengambil earphone dari sakunya lalu memasangnya ditelinga. Wajahnya terlihat tenang dengan senyum tipis yang tersemat di bibir cerinya. Jika saja tidak mendapat ancaman dari sang hyung pasti Jungkook sudah memiliki banyak sekali teman. Ya, walaupun sekarang pun dia juga mempunyai sahabat.

" Kookie!!!!! " Suara melengking menyapa telinga Jungkook yang tersumpal earphone.

Ngomong-ngomong, dia adalah sahabat satu-satunya seorang Jeon Jungkook yaitu Kunpimook Bhuwakul, atau yang biasa disapa Bambam. Namja Thailand itu sudah bersahabat dengan Jungkook sekitar tiga tahun lamanya. Apa para bodyguard yang mengawasi Jungkook tidak melarang nya? Bukankah mereka ditugaskan untuk menjaga namja manis itu? Jawabannya, mereka tidak tega melihat Jungkook bersedih karena tidak mempunyai teman satupun dikampus. Dan juga, kalau dipikir lagi, Bambam itu tidak berbahaya untuk adik sang bos, jadi mereka sedikit tenang. Kalaupun Bambam berniat buruk, tinggal di DOR saja. Mudah bukan?

" Suaramu jelek Bamie, tidak usah berteriak begitu. Kau mau membuat penghuni kampus mendadak tuli? " Ucapan bernada sarkas itu hanya ditanggapi malas oleh sang empu. Terlalu biasa. Mereka sudah mengenal masing-masing dengan baik, jadi tidak terlalu kaget saat salah satu diantara mereka mengeluarkan kata mutiara yang bisa membuat orang sakit hati dan jiwa.

" Ck, suara indahku bahkan mengalahkan Beyonce dan kau mengatakan suaraku jelek? Heol,,, Jeon Jungkook apa kau menghina ku?!!!! " Jungkook menaikkan alisnya.

" Kau itu namja, tapi kenapa kau selalu menyebut suaramu merdu seperti wanita? Apa kau ingin operasi kelamin menjadi yeoja? " Bambam sudah hilang kesabaran jika meladeni ucapan Jungkook, ingin rasanya menyumpal mulut mungil sahabatnya itu dengan dildo tapi ia takut kepalanya dipenggal bodyguard yang selalu mengawasi mereka dari jauh. Jadinya Bambam hanya bisa menahan emosi yang sudah hampir CROT sebentar lagi.

" Semakin hari ucapanmu hampir mirip dengan Yoongi ssi, apa kau sadar itu? "

" Tentu saja mirip, apa kau lupa jika aku adalah adiknya? Hanya waj___________









NICHT HEUTE~~~ TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang