hello!!!!
Aku ingin meminta maaf pada kalian yang membaca Aurora, karena jadwal update yang belum tentu, maaf karena sering menunggu lama, namun. Aku janji setelah ini update aku gak akan bikin kalian nunggu lama untuk cerita ku! Makanya aku harap kalian dukung aku dengan vote dan komen ya!❤️❤️❤️
Happy reading all🤍
****
"Abang bisa cepet gak? Ini uda mau jam 7 ih." Ucap Aurora sedikit keras kepada Mario yang sibuk memperhatikan jalanan. Mereka berdua sekarang sedang di jalan menuju ke sekolah aurora.
Sial, lagi lagi aurora terlambat dan lebih sial nya lagi hanya ada dia di depan gerbang. "Abang!! Gimana dong!" Rengek aurora sedikit panik.
"Kamu sih harus nyatok segala!" Mario ikut kesal, "udah ah. Abang udah di tunggu sama temen dikampus, bye!" Tanpa izin gadis itu mario langsung saja melaju kan motornya dengan kencang meninggal aurora sendiri didepan gerbang, gadis itu langsung mengumpat detik itu juga.
Tidak lama dari itu suara gerbang terdengar akan terbuka, namun. Gadis itu sudah ada yang menariknya dengan cepat. Aurora hanya melihat dari belakang siapa yang menariknya dia adalah seorang cowo dengan tubuh yang tegap dan tinggi, mereka berdua berlari hingga keduanya sampai di warjok (warung pojok)
Warung pojok adalah tempat dimana untuk anak anak alaskar bolos atau tempat berkumpul setelah pulang sekolah. Sekarang aurora dan laki laki itu sudah ada di dalam warjok, Aurora membulatkan matanya saat melihat siapa yang membawanya kesana dan menyelamatkan nya dari gerbang maut, dia adalah raja.
"Karena kita udah terlambat ga memungkinkan untuk hadir ke sekolah." Ucap raja yang sudah duduk di bangku yang tersedia disana, aurora masih saja berdiri. Entah kenapa Aurora sangat gugup berdua dengan raja.
"Duduk, kalo gak mau kaki lo kram." Ujar raja
"H-hari ini berarti aku alfa?" Tanya aurora
"Kalo mau di hukum silahkan ke sekolah," jawab raja dingin.
Jam sudah menunjukkan pukul 14.30, aurora terbangun karena suara petir yang sangat besar, dia baru sadar ternyata dia berada di warjok bersama raja, cowo itu sudah tertidur dihadapan dengan sangat tenang, melihat itu jantung Aurora berdebar kencang. Ke tampanan raja tidak masuk di akal, benar benar cowo dihadapan nya itu sangat tampan.
Aurora beraba sesuatu yang sudah menempel di badan mungil nya, jaket kulit yang membuat dirinya hangat. Pasti raja yang memakai nya, pikir Aurora.
Aurora terus memandangi wajah tampan yang ada di depannya, sungguh indah ciptaan tuhan. "Gue tau gue ganteng."
Aurora dengan cepat membuang muka, gadis itu sudah gelagapan. Raja cowo itu sudah berdiri menghampiri bi empon, pemilik warung pojok yang sibuk memasak gorengan.
"Bi, mie kuah spesial nya 2." Ucap raja, sambil mengambil 1 gorengan tempe.
"Siapa itu raja? Pacar ya? Pantes mesen yang spesial gak kaya biasanya." Ucap bi empon.
Mendengar itu Aurora hanya bisa menahan senyumnya. Raja tidak menjawab cowo itu hanya tersenyum tipis, hal itu semakin membuat jantung Aurora berdebar, apa raja tidak mengelak?
Tidak lama dari itu bi empon membawa 2 mangkok berisi kan mie pesanan raja. "Silahkan ini mie nya, untuk aa kasep dan neng nu geulis." Ucap bi empon menyimpan kedua mie milik raja dan Aurora di depan mereka.
"Nuhun bi."
"Makasih ya bi," ucap aurora dengan senyuman yang sangat manisnya. Raja sempat salah tingkah melihat itu, namun. Ia segera mengembalikan ekspresi datar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora
Teen FictionAurora Lovania Andersen, gadis berparas cantik dan hampir sempurna itu sudah berhasil mengacaukan hati dua orang lelaki. Raja Zeon Dirgantara dan Elang Putra Guana. Bagaimana kelanjutan kisah aurora yang sudah berhasil membuat dua lelaki itu kacau...