Author POV
.
.
.
.
.Waktu telah menunjukkan pukul 11.45 malam, namun Phuwin masih terjaga dan sekarang ia sedang terduduk cemas di ruang keluarga. New yang hendak mengambil air minum di dapur pun mengurungkan niatnya dan menghampiri sang anak.
"Phuphu..." panggil New, Phuwin pun menoleh dan mendapati sang Papi yang sedang berjalan ke arahnya.
"Pap..." jawab Phuwin.
"Kenapa belum tidur?" tanya New sambil duduk di sebelah Phuwin.
"Nungguin Kak Nara..." jawab Phuwin.
"Lohh... Kakak belum pulang?" tanya New lagi, Phuwin pun menggeleng sebagai jawaban.
"Phuwin sayang, tidur dulu gih... Mungkin Kakak-nya masih ada perlu di luar. Kalau ada perlu sama Kakak, besok aja bilangnya" bujuk New.
"Phuphu udah enggak tahan, Pap... Phuphu mau ngobrol sama Kak Nara sekarang" jelas Phuwin.
"Kenapa sayang?" tanya New tak mengerti.
"Pap... Semenjak kejadian itu Kak Nara jadi jarang nungguin Phuphu sama Gemgem di kampus, jarang juga merhatiin kita. Kaya soalah-olah Kak Nara lagi ngejauhin kita..." jelas Phuwin, New pun mengangguk mengerti. Anak bungsunya, Gemini, selalu menceritakan segala hal kepadaya makanya ia tau kalau Phuwin sempat berdebat kecil dengan sang Kakak.
"Mungkin itu cuma perasaan mu aja sayang... Bisa jadi Kak Nara emang lagi sibuk sama tugas-tugas kuliahnya" jelas New, mencoba menenangkan sang anak.
"Semester 5 emang sesibuk itu ya, Pap?" tanya Phuwin.
"Eumm, tergantung sih... Dan untuk masalah ini Papi sebenernya juga mau tanya sama Kakak mu. Papi takutnya dia dapet tekanan dari Ayah biar cepet-cepet lulus" sahut New dengan raut muka sedikit khawatir.
"Ahh..." gumam Phuwin paham.
"Ya udah, ditungguin aja kakaknya... Papi temenin nih, sekalian nunggu Ayah pulang" sahut New sambil mengusap lembut surai legam milik Phuwin. Phuwin pun mengangguk dan tersenyum kepada New.
Tak lama kemudian, terdengar suara bel pintu berbunyi. Phuwin dan New saling bertatapan, mereka bingung siapa yang berkunjung saat tengah malam seperti ini. Lalu Phuwin beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke arah pintu depan. Betapa terkejutnya dia saat melihat sang Kakak dengan keadaan setengah sadar sedang dipapah oleh seorang omega...?
"Kak Nara?" sahut Phuwin masih dalam keadaan terkejut.
"Hai...?" sapa omega itu sambil tersenyum canggung.
"Astaga, Kakak?!?" sahut New terkejut setelah mendapati siapa yang datang.
"Selamat malam, Om... Maaf bawa Nara ke rumah dengan keadaan seperti ini" sahut omega itu.
"Ya udah ayo masuk dulu..." sahut New mempersilahkan, sang omega pun berjalan memasuki kediaman Vihokratana dengan sedikit kesusahan karena harus memapah tubuh Naravit yang tidak bisa dibilang kecil.
"Kok bisa sih Kak Nara sampe mabuk kaya gini?" tanya New sambil menuntun omega itu menuju kamar Naravit di lantai dua.
"Tadi ada senior yang nantangin, Om. Aku udah nyoba nyegah tapi Nara-nya tetep ngeladenin" jelas omega itu. Phuwin hanya terdiam sambil mengikuti mereka dari belakang. Alisnya menukik tajam, entah mengapa ia merasa terganggu dengan pemandangan di depannya.
"Terimakasih ya..." sahut New sambil membantu Naravit untuk menaiki tangga.
"Ya Om, sama-sama..." sahut sang omega.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You - PondPhuwin [Omegaverse]
Fanfiction"Dia indah. Terlalu indah sampai aku tak berani bermimpi untuk mendapatkannya. Akan ku lakukan segala cara untuk melindungi dan membuatnya bahagia. Ya, hanya untuk dirinya..." - Naravit Lertratkosum. "Bodoh! Dia terlalu bodoh untuk menyadari bahwa b...