Author POV
.
.
.
.
.Di siang yang sangat terik ini, terlihat seorang omega manis sedang berjalan ke arah taman Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan membawa dua cup besar es jeruk. Ia berkeliling sejenak untuk mencari seseorang, dan tak lama kemudian ia pun menemukan targetnya. Dengan raut wajah yang sumringah, omega itu mendekati sang target dan duduk di sebelahnya.
"Nih, buat kamu" sahutnya sambil meletakkan es jeruk tersebut di atas meja.
"Terimakasih, tuan Natachai" jawab Naravit dengan canda. Ya, target yang dicari-cari Nata adalah Naravit. Teman alpha-nya yang sekarang sedang sibuk mengerjakan laporan.
Setelah mengucapkan kata terimakasih, Naravit kembali fokus ke layar laptopnya. Nata pun hanya terdiam sambil menyeruput es jeruknya. Beberapa saat kemudian bau permen kapas bercampur vanila itu tercium oleh indra penciuman Nata. Ia lalu menoleh ke arah Naravit dan memperhatikan sahabatnya itu dengan sangat lekat. Naravit yang menyadari kalau sedang diperhatikan kemudian menoleh ke arah Nata dan menatapnya dengan tatapan bingung.
"Kenapa deh Nat?" tanya Naravit.
"Dari kemarin-kemarin kamu bau Phuwin banget" jawab Nata.
"Dia lagi posesif" sahut Naravit.
"Adek mana yang seposesif ini sama kakaknya" balas Nata dengan penuh penekanan.
"Ya adek aku" balas Naravit tak mau kalah.
"Emang Gemini posesif kayak gini juga?" tanya Nata.
"Dia posesif-nya enggak kelihatan sih" jawab Naravit.
"Tapi seposesif-posisfnya Gemini enggak sampai scenting kamu hampir tiap hari kan?" lanjut Nata.
"Mana ada alpha scenting ke alpha lain" sahut Naravit.
"Gini ya Nar, bukannya aku mau menyinggung atau gimana... Tapi emang ada saudara angkat yang saling scenting?" tanya Nata, dan Naravit pun terdiam dibuatnya.
"Phuwin sama Gemini yang jelas-jelas saudara kembar aja enggak saling scenting, meskipun Gemini juga posesif kan sama Phuwin?" lanjutnya.
"Kamu pernah mikir gak sih? Kalau Phuwin itu kayaknya punya rasa lebih buat kamu" sahut Nata mencoba menyadarkan sahabat kecilnya yang sungguh sangat tidak peka ini.
"Enggak mungkin lah, Nat" jawab Naravit.
"Mungkin aja Naravit" sanggah Nata.
"Kamu kayaknya kebanyakan baca novel deh, Nat" sahut Naravit, Nata pun menghela nafas karenanya.
Naravit kembali fokus ke laptopnya sedangkan Nata sibuk menghabiskan es jeruknya sambil mentap orang-orang yang sedang lalu lalang. Beberapa saat kemudian, ia mendapati Phuwin sedang berjalan ke arah mereka. Dengan segala ide jail yang tiba-tiba muncul di kepala cantiknya, Nata lalu menepuk pundak Naravit. Naravit pun segera menoleh dan mendapati wajah Nata yang sudah sangat dekat dengan dirinya. Tangan Nata pun tak tinggal diam, dengan gerakan lembut ia mengelus pipi Naravit.
"Kamu ngapain deh?" tanya Naravit bingung, Nata pun tersenyum penuh arti karenanya.
"Naravit sayang, diem dulu yaa. Aku mau buktiin kalau hipotesis ku mungkin aja bener..." bisik Nata.
"Nat... Jangan aneh-aneh deh" sahut Naravit.
"KAK!" sahut Phuwin dengan nada tinggi, Naravit pun terkejut dibuatnya.
"Sejak kapan Phuwin datang?" batin Naravit. Ia pun segera berdiri dan menghampiri Phuwin yang sepertinya terlihat sangat marah.
"Phu?" sahut Naravit.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You - PondPhuwin [Omegaverse]
Fanfiction"Dia indah. Terlalu indah sampai aku tak berani bermimpi untuk mendapatkannya. Akan ku lakukan segala cara untuk melindungi dan membuatnya bahagia. Ya, hanya untuk dirinya..." - Naravit Lertratkosum. "Bodoh! Dia terlalu bodoh untuk menyadari bahwa b...