Part 2

719 69 6
                                    

Author POV

.
.
.
.
.

Di pagi hari yang cerah ini, kediaman Vihokratana sungguh terasa damai. Ya, setidaknya masih terasa damai karena si kembar belum bertatap muka. Si bungsu Gemini sedang sibuk melahap sarapannya di meja makan. Sedangkan si kakak Phuwin masih bersiap di kamar. Si sulung Naravit yang menyadari kalau sang adik kesayangan masih di dalam kamar pun berinisiatif untuk memanggilnya. Dan kebetulan juga hari ini Phuwin akan berangkat dengan Naravit karena mereka sama-sama memiliki kelas pagi.

Tok tok tok

"Phu, udah siap belum?" tanya Naravit.

"Ya, Kak!" teriak Phuwin dari dalam kamar. Beberapa saat kemudian pintu kamar itu terbuka dan menampilkan sesosok omega yang sangat menawan. Naravit terdiam sejenak, kemudian ia tersenyum tipis saat melihat betapa menawannya sang adik.

"Ayo..." ajaknya.

"Tunggu..." sahut Phuwin.

"Kenapa?" tanya Naravit.

"Kakak lupa mesti ngapain dulu?" tanya Phuwin balik. Naravit terdiam sejenak, lalu ia teringat tentang kejadian semalam.

"Ahh..." gumam Naravit. Ia lalu merentangkan tangannya dan Phuwin dengan senang hati masuk ke dalam pelukan sang Kakak. Phuwin suka, ia suka dengan pelukan hangat Naravit, dan sangat-sangat suka dengan harum Naravit yang memenangkan. Lambat laun, harum diri Phuwin ikut menguar dan ia biarkan bercampur dengan milik sang Kakak.

"Kak..." gumam Phuwin di sela-sela pelukannya.

"Hmm?" gumamnya.

"Kakak beneran gak marah kan soal kejadian tiga minggu yang lalu?" tanya Phuwin.

"Kamu masih khawatir soal itu?" tanya Naravit, Phuwin pun menjawab dengan anggukan.

"Kakak beneran gak marah Phu..." jelas Naravit.

"Trus kenapa beberapa hari ini Kakak gak pernah nungguin Phuphu sama Gemgem di kampus?" tanya Phuwin penasaran.

"Akhir-akhir ini Kakak lagi sibuk ngurus organisasi, Phu..." jawab Naravit.

"Beneran?" tanya Phuwin memastikan.

"Kalau enggak percaya, tanya Nata deh" jawab Naravit. Seketika itu Phuwin langsung melonggarkan pelukannya dan menatap sang kakak dengan tajam.

"Hidup Kakak gak pernah jauh dari si Nata-Nata itu ya?" sindir Phuwin, Naravit pun terkekeh melihat tingkah adiknya.

"Panggil Kak Nata, Phu. Dia lebih tua daripada kamu..." sahut Naravit sambil mencubit gamas pipi Phuwin.

"Ish, nyebelin" sahut Phuwin dengan wajah sebalnya. Sedangkan Naravit semakin terkekeh karena bagi dirinya Phuwin semakin terlihat menggemaskan jika merajuk seperti ini.

"Kakak... Phuphu... Ayo sarapan!" suara teriakkan New pun terdengar, dan mau tidak mau proses scenting mereka harus segera diakhiri.

""Iya, Pap!"" jawab Phuwin dan Naravit bersamaan. Mereka pun langsung bergegas ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan, sang ayah langsung menyadari ada hal yang tidak biasa diantara Phuwin dan Naravit. Tanpa banyak kata, ia langsung menatap tajam Naravit yang baru saja duduk di sebelahnya.

For You - PondPhuwin [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang