Hallo semua
Apa kabar?
Absen dulu dong kalian baca cerita ini kapan
Jangan lupa vote dan komen serta sebarkan biar rame
Semoga kalian bisa menyayangi keluarga Abipraya dengan sepenuh hati
Happy Reading
_______
Ular akan mati jika tidak berganti kulit.
Aku hanya menganti kulit ku karena sudah waktunya
_________Siang hari ini tidak begitu terik tapi tetap saja panas. Keadaan kantin di jam istirahat begini sangatlah ramai dan padat oleh para siswa-siswi yang ingin makan dan jajan atau hanya sekedar nongkrong di sini. "Marsel sakit apa?" tanya Juliette yang tengah melewati meja anak Black Moon. Ia baru datang dengan Daniel yang dijadikan babu oleh Kevan dan Jevan.
Dia Juliette, Juliette yella Sambora. Seorang gadis pintar, cantik, lembut, baik hati dan sang pemegang peringkat ketiga pararel dan menjadi legendaris ketiga. Gadis baik hati berjiwa kepemimpinan yang sering terkena masalah gara-gara teman-temannya ini memiliki nama yang megah, bahkan SNU pernah menawarkan untuk masuk ke sana setelah lulus.
"Kemarin tauran terus kena gebuk. Endingnya masuk ke RS," jawab Hansel santai sambil menuang saos ke bakso miliknya. Sebenarnya mereka sudah disediakan tempat dimana mereka makan dengan cara prasmanan dan makanan yang sehat serta bergizi, namun mereka lebih memilih ke kantin yang menjual makanan penuh micin dan tidak sehat.
Juliette geleng-geleng kepala. Terbesar kecemasan dalam dirinya. "Jangan suka tauran, itu gak bermanfaat loh," peringatnya perhatian.
"Udah Jull, yuk balik," ajak Daniel sambil membawa dua mangkok bakso di tangannya. Juliette mengangguk lalu mengambil dua mangkok bakso lagi karena Daniel tidak bisa membawa empat mangkok.
"Kami cabut ya," pamit gadis manis itu sebelum pergi dari sana. Gadis itu lalu berjalan pergi ke ruangan pusat organisasi OSIS yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantin yang tadi mereka singgahi.
Membuka pintu. Menatap sekeliling dan mengamati ruangan yang dijadikan tempat penyimpanan barang hasil razia. Kosong, dua manusia yang membuat mereka repot tadi menghilang dari ruangan ini.
"Lah mereka kemana?" tanya Juliette lalu meletakkan bakso yang ia pegang tadi sedangkan Daniel tersenyum tertekan. Ia menghembuskan napasnya masih dengan senyum itu.
"Memang kalian ini yah. Kalau gak ngeselin gak afdol kah harinya? Heran gue jadinya." Daniel tampak kesal namun ia masih sabar. Sangat sabar.
Eis, bukan yang pertama kalinya mereka melakukan hal ini. Kevan dan Jevan sudah sering melakukannya. Pertama mereka akan mencari korban untuk dijadikan babu. Kedua mereka menentukan dimana harus dibeli dan yang pastinya tempatnya sangat ramah hingga harus mengeluarkan kodam roger Sumatra dahulu baru kebagian sebuah gorengan. Ketiga mereka pergi meninggalkan tempat dan menghilang entah kemana lantaran terlalu lama menunggu. Memiliki cari makan sendiri padahal sudah nitip ke temen.
"Udahlah gak papa. Bentar lagi juga balik," ucap gadis itu lembut. Dengan gerakan elegan seperti tuan putri yang kabur dari Kerajaan, ia duduk di sofa sambil menikmati makanan yang ia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARVANDELA HIGH SCHOOL (Revisi Setelah Hiatus)
Teen FictionDi balik gerbang megah sekolah paling bergengsi Carvadela High School, tersembunyi lorong kelam yang menjerumuskan para murid ke jurang keputusasaan. Tujuh murid terpintar, mewarisi gelar legenda, terjebak dalam pusaran tragedi kelam yang amat naa...