Chapther 2

1.3K 26 1
                                    

Saat aku membuka mataku, sangat buram, pusing, dan kepala seperti mau pecah. Tetapi lama kelamaan mataku kembali normal. Aku melihat langit-langitnya dengan motif yang sangat berkelas. Sudah pasti ini bukan kamarku karena kamarku langit-langitnya berwarna pink.

"dimana aku?" sambil mengubah posisi dari tiduran menjadi duduk

"kamu sudah bangun?" Deg! Kaget dan takut! 'suara ini seperti orang yang kemarin malam mengigitku. Wait, kok,' sambil meraba leherku yang tergigit. Tidak ada luka. Bersih malah

"kok, lukaku..."

"lukamu yang aku gigit sudah ku sembuhkan. Jadi tidak berbekas" suara itu lagi! Akupun mencari suara itu berasal dari mana. Dan mataku tertuju pada sebuah pojokan yang terdapat sofa. Dia sedang membaca buku dengan santainya. Akupun akhirnya bisa melihat wajahnya itu. Tampan. Itulah yang ada di pikiranku. Rambutnya acak-acakan dengan warna kecoklatan tetapi itulah yang membuat dia terlihat tampan. Matanya berwarna biru muda. Cocok dan sepertinya badannya sispack. Berpakaian serba hitam. wait, emang ada vampire ya? Kukira itu hanya dongeng atau cerita belaka.

"kamu kenapa? Terpana dengan wajahku yang tampan ya?" kata dia dan membuyarkan lamunanku melihat wajah dia. Pasti mukaku sudah seperti tomat yang mateng!

"Apaan sih! To the point, Kenapa kamu membawa aku?! Aku mau balik ke rumah!" sambil berteriak dan berjalan kearah sana. Saat berjalan kakiku terasa lemas banget! Ok, akupun tumbang dan jatuh. Tetapi sepertinya ada yang menahan agar tidak jatuh. Dan ternyata dia yang nolongin aku. Badanku langsung lemas

"kamu jangan banyak bergerak dulu, badan kamu masih kurang sehat." menggendong aku dan meletakkanku di tempat tidur dengan sangat hati-hati. Kemudian dia duduk di tepi ranjang

"karena kamu menggigitku gak tau diri! Seenaknya aja minum darah orang!" jawabku ketus dan menatap mata dia dengan tajam.

"maaf" kata dia

"hanya maaf? Omo, jahat!" kuteriak sekeras mungkin

"maaf, karena terlalu banyak meminum darahmu.. Maaf.." dia sepertinya ngomong dengan tulus

"gara-gara aku kamu kebanyakan kehilangan darah dan kamu tertidur lebih dari seminggu" WHAT! SEMINGGU!? Astaga, pantas aja badanku terasa kaku

"ok, aku maafkan, tapi kasih tau, kenapa kamu memanggil aku dengan sebutan 'lady'? Itu sangat menjijikan kedengarannya"

"lama kelamaan kamu pasti akan tau, yasudah, sebaiknya kamu mandi, aku tunggu di ruang makan, dan, kamu nanti pakai baju yang ada di dalam lemari itu" berjalan kearah pintu

"tapi...." dia sudah pergi. Aish, daripada banyak pikiran akupun ke kamar mandi. Astaga, mewahnyaaa, kamar mandi udh mewah banget, apalagi ruang yang ada dirumah ini, pasti mewah banget. Akupun langsung menceburkan diriku ke dalam bathtub. Nyamannya, oh iya! Aku lupa nanya namanya siapa, nanti deh...

He Pov

Akupun langsung menutup pintu. Lalu berjalan ke arah ruang makan melewati lorong.

"jadi, tinggal sedikit lagi kita bisa mendapatkan dia?" kata orang itu yang sudah dihadapan ku

"iya, setelah kita mendapatkannya, jangan sampai kita lepaskan begitu saja. Dia itu tipe orang yang sangat susah ditaklukkan"

"ok" dan orang itupun menghilang. Akupun melanjutkan jalanku ke ruang makan

Miranda pov

Selesai berendam di bathtub, akupun ke lemari melihat ada pakaian apa saja. Saat membuka lemari. Astaga! Bajunya cuman dress dan gaun. Akupun langsung mencari baju yang lebih enakan seperti kaos dan jeans, hasilnya nihil. Terpaksa aku harus memakan dress. Akupun mencari yang simple. Dan ketemu. Dress selutut dengan motif bunga. Setelah memakai akupun ke lemari satu lagi dan ternyata isinya sepatu highels dan wedges. Ok, akupun memilih wedges yang tidak terlalu tinggi berwarna pink muda. Setelah itu akupun keluar kamar. Saat aku melewati lorong, seram, karena gelap. Sampai di ujung lorong, terbagu menjadi dua lorong.

LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang