Chapther 4

982 21 0
                                    

Author Pov

"dimana miranda?" tanya alexandra pada seorang pelayan

"diluar tuan" kata pelayan sambil menunduk

"ok" lalu alexandrapun mencari miranda dan mendapatkannya. Dia sedang terbaring di bawah pohon rindang. Alexandra melihat Miranda, yang senang berbaring di bawah pohon.

"kamu sedang melihat dia? Ckckck" dan membuat alexandra kaget. Ternyata Gilbert, anak ke-2

"memangnya kenapa? Tidak salah kan? Lagian juga kalian sangat tidak peduli" kata Alexandra dengan jutek

"terserah, yang pasti aku mau memastikan dia." kata Gilbert lalu meninggalkan dia.

"yasudah, terserah" sambil agak berteriak. Lalu memperhatikan Miranda lagi yang sedang tertidur

'manis juga dia' batin Alexandra

"Ngapain kamu melihat aku?" kata Miranda lalu membuyarkan lamunanku.

"hhm, gak, gak apa-apa, kamu cepat kembali kesini!" kata Alexandra

"hah? Gak mau!" kata miranda

"sini tidak?! Kalau tidak nanti aku..."

"iya iya!" lalu miranda beranjak dari pohon itu.

"nah, begitu dong" kata Alexandra sambil menunggu Miranda ke tempat Alexandra.

"nah sudah disini! Jadi maj ngapain!?" tanya Miranda sambil membentak Alexandra

"hhm, sepertinya Alexandra Kepanjangan, Alex saja" kata Alex lalu memegang pipi kanan Miranda

"uumm, ngapain kamu memegang pipiku!?" lalu melepaskan tangan Alex dari pipi Miranda

"hhmm, tidak, kamu itu Manis" lalu mengecup pipi Miranda kemudian meninggalkan Miranda yang masih terbengong bengong

Miranda Pov

'What!? Apa-apaa. Ini!? Aku... Dicium!' sambil memegang pipiku

"YA! ALEX!" meneriakin dia sekeras mungkim. Tetapi Alex tetap jalan. Karena takut nyasar, akupun mengejar dia lalu memukul dia

"Aw! Sakit tahu!!" kata alex sambil mengusap punggung dia

"siapa suruh kamu mencium pipi aku!" kataku tak mau kalaj

"jadi, mau yang gimana?" tanya dia sambil mendekatkan wajahnya di wajahku yang tinggal sedikit lagi hampir mendekati Bibirku

"apaan sih!" sambil menampar pipi dia lalu berjalan

"hey! Dasar perempuan gak tau rasa sakit!" katanya berteriak

"Gak aku Pikirkan!" kataku tetap berjalan

"hey! Kamu mau kemana!? Nanti nyasar lagi! Apa kamu mau melihat yang lebih..." katanya dia yang sepertinya menakuti aku. Tapi ada benernya juga sih. Akupun berbalik badan dan berhenti

"OK! sekarang kita kemana!?" kataku

" nah, gitu dong, nurut" dan entah kenapa tiba-tiba dia sudah ada di sebelah ku. Kaget juga sih. Kemudian dia menarik tanganku dengan erat

"aw! Sakit tahu! Jangan pegang dengan erat banget!" kataku kesakitan

"Oh" hah?! Cuman 'OH' astaga, ampun deh

"woy! Sakit!" kataku. Diapun berhenti dan aku menabrak punggu dia. Bagus, keningku sakit banget! Ini tembok atau punggu!?

"aw! Aish, sakit melulu!" dumelku sambil menghelus keningku agar tidak sakit. ok, gak ada tanggepan.

"hey! Kenapa berhenti?" tanyaku tetapi dia tetap diam. Karena penasaran aku melihat ke depan tetapi tidak ada siapa-siapa. Saat aku melihat wajahnya

DEG

Matanya..... Berubah menjadi merah segar. Entah kenapa aku menjadi takut.

"hhmm, alex"

"diam" katanya tegas. Akupun menurut. Dan entah kenapa tiba-tiba saja aku digendong dan dibawa lari oleh alex

"waaaa!! Alex!" kataku ketakutan karena dia berlari dengan cepat. Karena takut akupun menutup mataku. Saat membuka mata lagi tanpa sadar aku sudah berada di kamar.

"loh, kok...."

"kamj tetap disini dan jangan kemana-mana! Mengerti?!" katanya dengan tegas. Akupun mengangguk iya. Dia menaruh aku di atas tempat tidur dan pergi kamar. Saat aku mau mencoba membuka pintu ternyata pintunya terkunci.

Alex Pov

Setelah aku keluar dari kamar miranda akupun mengunci kamarnya. Karena takut dia kabur. Saat aku menuju ke ruang utama aku bertemu dengan Tom, anak ke-3

"Alex! Apakah kamj merasakannya?" tanyanya

"iya, sepertinya mereka sudah menyadari kalau kita sudah menemukan 'dia'."

"hhmm, iya, kalau begitu ayo kita temukan yang lain" katanya lalu kita menuju ke ruang utama

"alex, tom!" kata Sam anak ke-6

"mengapa mereka mengusik kita lagi?! Padahal kita tidak mempunyai yang mereka inginkan" kata Papa

"kalian tidak sadar mereka datang kesini? Pasti mereka datang karena ingin mengambil Miranda!" kataku

"jadi, yang kamu bicara benar!? Ok, penjaga! Suruh para pasukan menjaga ketat kerajaan ini! Sampai pelosok!" kata papa memerintahkan para pasukan yang berada di dalam ruang utama

"baik!"

"selagi pasukan menjaga, kita harus merencanakan apa yang harus kita lakukan untuk melawan....... DONSIFER"

Dan rapatpun mulai...........

LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang