Chapther 7

1K 26 10
                                    

Dan..............  

Tidak ada. Kalung itu tidak ada. Berarti itu hanya mimpi.... Tetapi, aku merasakan mimpi itu kenyataan. Ah! Pusing!  

Alex..... 

Wait? Kenapa aku jadi memikirkan dia? Padahal dia selalu membuat aku bahaya, yang digigit lah, yang diincar sama siapa sih namanha don don oh! Donsifer, tetapi, dia berbuat baik juga padaku... Sepertinya aku mulai menyukainya, tetapi, masa aku menyukai orang yang ada di mimpi!? Ah! Dikira orang gila nanti. Tetapi, semoga saja Alex bukan mimpi.. 

"mirandaaa!! Ada yang menjeputmu!" teriak mama dari bawah. Siapa? Segera aku turun dan menuju ke ruang tamu, ternyata.. 

"Alex, ngapain kesini?" 

"hahahaa, jemput kamulah" 

"lah, kok jemput? Ngerepotin tahu" 

"hahahaa, gak apa-apa, santai ajaa, sudah yuk, nanti telat" 

"ok, maa aku pergi duku yaaa" teriakku 

"iyaaa, hati-hati yaa" 

"tante, permisi ya tante" jawab alex dengan sopan. 

Selama di mobil, tiada henti kamu bercanda yang aneh-aneh, tapi seru, hm.. 

"Alex, boleh gak aku panggil kamu Rob?" tanyaku mengalihkan pembicaraan 

"kenapa memangnya?"  

"gak apa-apa aja.... Boleh yaa?" 

"yasudaah" kenapa aku manggil dia Rob? Supaya aku bisa melupakan mimpi bersama akex yang gak akan tercapai.. Tetapi, kalau diperhatikanwajah Rob mirip dengan seseorang deh.., tapi siapa ya? Ah! Tetapi, Rob ini kalau gak ada Tompelnya ganteng looh, 

"Rob kenapa kamu gak menghilangkan Tompelmu? Biar terlihat lebih ganteng loh" seketika itu juga mobil Rob berhenti dan langsung melihatku tajam.. 

Ok, Miranda Thania Gkyhast betapa bodohnya kamu menanyakan itu. Aduh! Bodoh! Bodoh! Jadi gak enak kan! 

"umm, lupakan saja perkataan ku itu" kataku tergagap-gagap. Rob masih melihatku terus dengan mata tajamnya. Wait, bukannya terakhir kali aku lihat matanya berwarna Biru, kok jadi hitam kelam. 

"uum, Rob, mata kamu..." seketika itu juga dia memelukku dengan erat. Saking eratnya aku sesak nafas 

"Rob, sesak" kataku sambil mencari udara 

"aku kangen kamu....." deg! Logat bicara ini! Seketika itu juga aku melepaskan pelukannya dari dia dan melihat wajahnya. Langsung tanganku menuju tompelnya dan OMG, tompel palsu! Aku langsung melepaskannya dan mataku sepertinya sudah mengeluarkan air mata 

"A, A, Alex?? Tidak mungkin! Bukankah itu haa" langsung alex mencium bibirku dengan lembut.. Astaga, ternyata memang benar dia! Alex! Aku membalas ciumannya karena aku sangat kangen padanya..... Dan akhirnya Alex melepaskan ciumannya. 

"aku hanya tidak mau jauh darimu, aku ingin kamu ada selalu disisiku." kata Alex sambil menyentuh pipiku dengan lembut 

"tetapi, apakah itu benar? Kamu adalah Vampire!?" 

"ya....." 

"tetapi kamu kenapa disini? Bukannya di Massion kamu?"  

"karena kan sudah aku bilang.., aku tidak mau jauh dari kamu..." aku langsung memeluknya dengan erat! Dan dia juga memelukku 

"Ir, apakah kamu mau menjadi kekasihku" DEG! omg!  

"ya..." aku menerimanya! Karena aku sangat mencintainya! Sangat! Dan akhirnya kami pun menjadi pasangan kekasih.. Tiada hari tampa dia. Dia selalu ada di sisiku bahkan di sekolah. Tetapi, di sekolah dia tetap memakai tompelnya agar dia tidak di kejar-kejar. Banyak yang mencavi maki aku karena aku menjalin hubungan kekasih sama Rob, tetapi, aku abaikan karena mereka melihat Rob memakai tompel, bukan tampa Tompel. Awalnya Gina dan Anthony awalnya tidak percaya bahkan tidak setuju tetapi, akhirnya mereka menyerah dan merestui hubunganku dengan Rob. Tak terasa sudah 3 bulan berlalu dan semuanya berjalan lancar. Tetapi, tidak hari ini. Saat aku jalan berdua di taman bersama Alex tiba-tiba James datang...... 

"Lex, sekarang kamu harus kembali ke massion, SEKARANG!" bentak James 

"kenapa? Oh, aku tahu, Donsifer dateng?" 

"bukan datang lagi, membuat rusuh dunia kita!" hah? Dan aku melihat muka alex menegang. Langsung aku memegan tangannya agar tidak terlalu tegang 

"sudah, pergilah, kasihan keluargamu dan rakyatmu kesusahan" 

"tapi....." 

"sudah, pergi sana tenang saja, aku bisa pulang sendiri" awalnya Alex tetap ngotot mengantarku, tetapi sepertinya James memberi tahu bahwa Dunia mereka sedah dalam kesusahan dan akhirnya mereka menghilang... Hmm, awalnya aku tidak rela tetapi, mau dibagaimanain lagi.. Akhirnya aku pulang sendiri... Aku lebih memilih berjalan kaki karena sepertinya Kota masih rame.... Sesampainya di gang menuju rumahku... Sepi.. Seram.. Sunyi., takut sih, tetapi yasudah kulawan saja toh tinggal 5 rumah harus kulewati agar sampe di rumah.. Saat di pertengahan aku ditarik oleh seseorang dan membekap mulutku dengan saputangan yang sepertinya sudah ditaruh obat tidur dan akhirnya semuanya Gelap.....

LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang