the begining

35.1K 1.9K 33
                                    

haloooo ^o^

author kembali lagi dengan chapter selanjutnya..

langsung aja, enjoy it..

please leave coment and vote, ok

* * * * * * * * * * * *

Kiara POV

Aku sendirian.

cahaya putih ini seakan menelan semua hal di sekelilingku. Aku tak bisa melihat apapun. Hanya putih yang ada di sekelilingku.

- - - - - - - - -

Perlahan, cahaya terang itu mulai memudar. aku mulai bisa melihat sekelilingku. Aku mencari cari sosok tiga sahabatku itu, tapi... tak ada siapapun disini. Tunggu.. Tunggu.. Tadi bukannya aku di Lapangan basket? Tapi ini?

Aku melihat sekelilingku. Di depanku terhampar  padang rumput yang luas. Ah bukan, sangat sangat sangattttt luas. Di belakangku ada hutan pinus yang lebat dan terkesan menyeramkan. Aku bisa merasakan ada hawa jahat yang berhembus dari dalam hutan. Dan di kejauhan sana, terlihat ada bangunan yang mirip dengan kastil di negeri negeri dongeng itu.

Pertanyaannya.......

AKU ADA DI MANA??????????

- - - - - - - - - - -

Author POV

Kiara terduduk di rumput. Tubuhnya bergetar ketakutan. Selama ini, dia tak pernah sendirian. Kiara itu gambaran anak tunggal yang manja, ceroboh dan penakut. Dan sekarang dia berada entah dimana dan tak tahu bagaimana caranya kembali. Dia juga tak tahu bagaimana caranya bisa sampai disini.

Kiara tertunduk lemas. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Belum apa apa dia sudah frustasi. Semua terasa membingungkan baginya.

Lalu entah ide itu datang dari mana, seketika mata Kiara berbinar cerah

" HANDPHONE" Teriaknya kegirangan. Kiara langsung merogoh saku seragam sekolahnya dan mengambil benda yang 'mungkin' bisa menyelamatkannya ini. Dia langsung membuka contact list dan mendial nomor Sarah. Tapi yang terdengar hanya bunyi tutt tutt tutt. Kiara langsung memutus sambungan dengan sebal.

" No signal??? Sebenarnya ini dimana? kenapa signal saja nggak ada!!!"

Pendar putus asa kembali terbit dimatanya. Ia mendengus sebal. Kembali dia melihat sekeliling berharap ada keajaiban yang bisa membawanya kembali. Matanya kembali menatap "kastil" di kejauhan sana, di atas bukit yang sama hijaunya dengan tempat kiara berdiri. mungkin jaraknya sekitar 1km dari tempat kiara.

" apa ini di luar negeri ya? Kastil itu seperti bangunan bangunan eropa kuno. Apa aku sekarang di Spanyol? atau Inggris?"

Lagi lagi gadis berkuncir dua itu mendengus sebal.

" coba ada sarah, vina dan vani, aku nggak akan setakut ini."

" Guys, kalian dimana? Kenapa aku terdampar sendirian disini." Kiara mulai terisak. Mata bulatnya itu mulai menitikkan air mata. Lama dia terisak, tapi sedikitpun tak bisa mengurangi ketakutan yang menggelayuti hatinya saat ini.

Kiara menengadahkan kepala menatap langit. Isakannya sudah mereda. Pelan ia menghapus sisa sisa air mata disudut mata dan pipi chuby nya. Langit terlihat mulai memerah. Pertanda sebentar lagi akan berganti malam. gadis penakut itu semakin meringkuk duduknya. Dia benar benar benci gelap.

Fairy Tale (The Queen of The Three World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang