08

214 31 1
                                        

(18+)

"Apa? Dia menemui Yerin lagi?" Jennie menyerngitkan alisnya dengan nafas memburu. Ia mengatur nafasnya agar suara yang aneh-aneh tak keluar dari bibirnya

....

"Oke, terus awasi mereka dan sisanya akan ku urus sendiri nanti." Ia marah ketika seseorang diseberang sana membawa kabar yang membuat hatinya terbakar

Biarkan dia melampiaskan amarahnya dengan cara menyalurkan gairah yang sudah diatas ubun-ubun

Jennie mematikan sambungan telepon lalu membanting ponselnya kekasur. Peluhnya membanjiri setiap lekuk tubuh yang sedari tadi terkoyak oleh pria dibelakangnya. Sesekali ia akan menoleh dan menyapa bibir pria itu ditengah hujaman demi hujaman yang ia terima

"Sampai kapan kau akan mengejar pria yang jelas-jelas tak tertarik denganmu Baby?" Pria asing keturunan New zealand itu berbisik tepat dibelakang telinga Jennie

"Tutuplah mulutmu bajingan. Ingat kau harus tau batasanmu" ia masih berada dipangkuan seorang pria bertubuh kekar yang kini terkekeh mendengar umpatannya. Bagi pria itu Jennie bertambah seksi dan menggoda dengan kata-kata sarkasnya

"Oh shiiiit, bahkan kau menyebut pria lain saat kita bercinta baby" pria bernama lengkap George Bennet itu semakin mengoyak tubuh molek Jennie dengan brutal saat wanita yang kini telah ia gagahi malah menyebut pria lain disaat dirinya tengah menyalurkan semua hasrat cintanya

"bukankah aku sering menyebutnya disaat kita sedang melakukan sex? Ohhh fuck...aku sangat membenci fakta bahwa kau sangatlah lihai membuatku kecanduan setiap sentuhanmu." Jennie masih memejamkan matanya tanda bahwa ia sangat menikmatinya. demi apapun ia sangat menyukai setiap sentuhan sahabatnya itu. mulai dari gerakan lembut sampai yang paling brutal sekalipun. Bahkan ia sudah tak memperdulikan riasan wajahnya yang telah luntur karena keringat

 Bahkan ia sudah tak memperdulikan riasan wajahnya yang telah luntur karena keringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke tidak masalah. Tapi jika suatu saat pria itu benar-benar membuangmu carilah aku baby. Aku siap menjadikanmu satu-satunya wanitaku." bisik George dengan nafas tersengal

"Itu tidak akan pernah terjadi." Batin Jennie dalam hati

Selain Rokok, alkohol dan Club malam, George adalah salah satu obat bagi Jennie ketika pikirannya frustasi oleh seorang Kim Taehyung. Jennie adalah wanita bebas yang syarat akan kecintaannya dalam menikmati duniawi. Tumbuh di lingkuangan negara bebas juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya seperti itu

Sudah sejak lama mereka sering melakukan Sex bersama bahkan dengan status mereka yang hanya sebatas sahabat saja. Lebih tepatnya hanya George yang merasakan cinta sepihak karena Jennie tak memliki perasaan apapun padanya selain hanya sebatas sahabat. Baginya itu adalah hal yang lumrah selagi mereka sama-sama menginginkan dan menikmati

Still Want You [TAERIN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang