Bab 3 - Jumpa Pertama

2.2K 94 2
                                    


"Selamat pagi"

Aku menyapa mama dan papa yang duduk di meja makan

"Pagi kak, loh adek kamu mana?" Tanya mama karna tak melihat Nanda bersama ku.

"Kayak mama enggak tau aja paling masih tidur ma" Papa sudah hapal dengan tingkah laku anak laki-laki nya itu

"Duhh, tuh anak kagak ada berubah nya deh heran mama. Yaudah mama bangunin tuh bocah dulu" Mama berjalan ke arah kamar Nanda sambil mengomel.

"Kamu jadi pergi ke kantor lurah nya kak? Mama bilang kamu mau penelitian di situ" Papa membuka obrolan sambil menyantap sarapan nya

"Jadi pa, kayak nya jam 8-an deh ntar kakak pergi kesana nya"

Aku mengambil beberapa lembar roti sambil mengoles nya dengan selai coklat kesukaan ku

"Emang tempat penelitian yang sebelumnya kenapa kak? Kok pindah segala?" Tanya papa penasaran

"Kata dosen pembimbing nya kakak, tempat yang kemaren kurang mendukung untuk penelitian yang kakak kerjain sekarang pa. Makannya dospem kakak bilang suruh ambil yang mudah aja dan di saranin deh ambil nya di kantor lurah pa" Jelasku ke papa

"Ohh gitu kak, semoga yang terbaik ya kak, semangat anak papa" Papa mengelus kepala ku lembut.

"Pasti pa" Aku tersenyum ke papa

Tak lama mama datang dengan wajah kesal nya setelah dari kamar Nanda. Aku sudah tau siapa penyebab mama kesal.

"Hufzzz... Anak kamu pah. Capek mama bangunin nya udah kayak tidur mati aja, kalau gini tiap pagi bisa cepat tua mama ngomel-ngomel mulu" Dari nada suaranya terlihat mama kesal

"Sabar ma" Papa mengelus bahu mama pelan.

"Yaudah papa berangkat kerja dulu" Ucap papa sambil mengambil tas kantornya. Papa bekerja di salah satu perusahaan swasta

Aku menyalami papa, dan mama mengantar papa keluar rumah. So sweet sekali kedua orang tua itu hehe.

Aku segera menyelesaikan sarapan ku, roti dan segelas susu yang mama buat sudah berpindah ke dalam perut ku. Aku harus mandi dan menyusun berkas-berkas yang akan aku bawa untuk ke kantor lurah nanti.

🍃🍃🍃

Di kantor Lurah...

Aku langkahkan kaki ku masuk ke dalam bangunan yang ada di depan ku ini. Terlihat beberapa orang lalu lalang. Kantor ini lumayan cukup luas dan nyaman tempatnya. Aku hampiri mbak-mbak bagian informasi untuk menanyakan ruangan yang aku tuju.

"Permisi, selamat pagi ibu. Maaf saya mau tanya ruangan bapak lurah nya dimana yaa bu?" Aku bertanya dengan sopan

"Selamat pagi bu, kalau saya boleh tau mbak nya ada kepentingan apa ya? Sudah buat janji sebelumnya? " Mbak itu menatap ku sambil tersenyum.

"Saya Hani,  saya mahasiswa universitas XXX. Saya kesini mau meminta izin untuk melakukan penelitian tugas akhir saya disini bu" Menjelaskan tujuan ku datang ke kantor ini.

"Ohh mau penelitian ya mbak? Kalau pak lurah nya lagi ada tugas di luar kota, kemungkinan bisa ketemu dua hari lagi mbak. Kalau mbak mau cepat bisa langsung ke sekretaris nya. Tapi kayaknya belum datang, kalau mbak mau silahkan menunggu dulu mbak". mbak itu menjelaskan padaku

"Ohh gitu ya bu, saya tunggu aja bu" Lalu aku mendudukkan badan ku di salah satu kursi yang ada di situ.

"Baik mbak" Ucap mbak itu

Sejam berlalu, aku mulai bosan menunggu. Kulihat jam di HP ku menunjukkan pukul 9 pagi. 'Masa jam segini belum datang sih, dia kira ni kantor punya bapak nya kali' ucapku dalam hati.

Tampak beberapa orang mulai memperhatikan ku. Karena tidak sabar, aku hampiri lagi mbak-mbak tadi untuk bertanya.

"Maaf bu, masih lama ya bapak sekretaris nya datang" Tanyaku lagi

"Sebentar ya mbak, coba saya hubungi dulu" Mbak itu mengotak atik telepon menghubungi seseorang

"Halo pak? Ada tamu yang mau ketemu bapak, mahasiswi mau penelitian pak. Bapak jam berapa masuk kantor? Ohh udah datang, baik Pak nanti saya sampaikan. Mkasih pak" Mbak itu meletakkan kembali telepon nya setelah bicara dengan seseorang

"Kata bapak Nasril, mbak di suruh jumpai beliau di kantin" Mbak itu memberitahu ku untuk menemui sekretaris lurah tersebut di kantin.

"Ohh gitu, mkasih ya bu. Maaf merepotkan bu" Aku tersenyum tak enak hati

"Iya sama-sama mbak" Mbak itu blas tersenyum.

🍃🍃🍃

Aku melangkahkan kaki ku ke arah belakang kantor lurah mencari letak kantin, setelah beberapa menit akhirnya aku menemukan kantin tersebut, kepala ku celingak celinguk mencari mana gerangan yang mungkin adalah sekretaris bapak lurah itu.

"Aduh yang mana sih orang nya" Gumam ku pelan

Lama memperhatikan akhirnya mata ku terfokus pada seseorang yang terlihat lebih rapi dari pada yang lainnya, sedang duduk sambil memperhatikan ku. Aku berpikir sambil mengingat seperti merasa tidak asing dengan orang ini. Dia juga menatap ku balik, aku yang di tatap dengan intens merasa sedikit gugup. Dengan sedikit keberanian aku langkahkan kaki ku menghampiri dirinya.

"Maaf, bapak yang... " Belum selesai aku berbicara langsung di potong olehnya.

"Kamu yang nyari saya, yang mau penelitian itu?" Tanya nya to the point sambil tak lepas menatap ku

"I.. Iya Pak" Aku menatap nya gugup

"Ikut saya keruangan" Dia berdiri dan berlalu pergi meninggalkan aku yang masih bingung

"Ehh.. " Aku buru-buru mengikuti nya dari belakang. ' Ishh sumpah ni orang seenak jidatnya doang, ganteng sih cuma dingin nya kek kulkas dua pintu. Sabar Hani sabar' ucapku dalam hati.

My Hani (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang