Karaoke -35-

44 5 0
                                    

Malam ini aku sedang sibuk menata beberapa barang yang akan aku bawah untuk kunjungan industri ke Jogja besok pagi.

Satu minggu yang lalu, kepala sekolah mengumumkan bahwa tempat yang akan jadi lokasi kunjungan industri adalah Jogja, sesuai vote terbanyak di akun instagram sekolah selama sebulan ini.

Dengan telaten aku memasukkan seluruh barang bawaanku ke dalam koper. Sekaligus memeriksanya satu persatu, untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

Nantinya kegiatan kunjungan industri akan berlangsung selama kurang lebih dua hari.

"Ersya..." teriak Lisa yang tiba-tiba membuka pintu kamarku bersama Desi dan Fita.

Mereka bertiga berjalan masuk ke arahku. "Mau ikut kita nggak, Sya? Kita mau beli cemilan buat besok diperjalanan," ucap Fita yang baru saja duduk di sebelahku.

"Mau beli di mana?" tanyaku yang masih fokus menata barang bawaanku.

"Mau beli di supermarket mall deket sini, sekalian gue mau beli bantal leher buat di bus. Kemarin pas gue ke sana nggak sengaja lihat bantal leher lucu-lucu banget.... semoga aja masih ada," jelas Desi yang terlihat sangat antusias.

Aku agak terkejut saat mendengar penjelasan panjang kali lebar yang keluar dari mulut Desi, dengan nada bicara yang terdengar heboh. Pasalnya gadis satu ini sangat irit berbicara, sepertinya dia sangat bersemangat hari ini.

"Okay, gue ikut. Gue mau ganti baju dulu." Aku baru ingat, aku sama sekali belum menyiapkan cemilan untuk di perjalanan, untungnya mereka datang mengajakku pergi ke supermarket.

*****

Setelah kita berempat sampai di mall, kita langsung menuju ke area supermarket yang terletak di lantai dasar. Didalam supermarket kita berempat berpencar, aku bersama Lisa sedangkan Fita bersama Desi ke arah yang berbeda.


Aku mengambil beberapa snack favoritku dan juga beberapa roti untuk jaga-jaga saat aku lapar diperjalanan.

"Sya," panggil Lisa yang tampak membawa dua buah snack kentang dari merek yang berbeda.

"Kenapa, Lis?"

"Menurut lo enakan yang mana? Yang ini nggak terlalu gurih, tapi krispy. Kalo yang satunya bumbunya berasa, tapi kurang krispy. Pilih yang mana?" Lisa menyuruhku memilih diantara dua snack itu.

"Menurut gue enak yang pertama sih."

"Yaudah gue mau beli yang kedua aja, soalnya gue suka yang kedua."

Aku menghela nafas. "Yaudah terserah lo aja Lis, lo beli dua-duanya juga gapapa, atau sekalian sepabriknya," kesalku. Gadis itu hanya tersenyum seperti orang yang tidak berdosa.

"Lo belanja itu aja, Sya?"

"Iya Lis, kalo lo?"

"Sama gue juga ini aja. Yaudah ke kasir yuk."

Kita berdua mendorong troli belanja kita masing-masing ke arah penjaga kasir untuk membayarnya.

Sesudah membayar kita berdua menunggu Fita dan Desi yang sepertinya masih sibuk berbelanja.

Aku dan Lisa mondar mandir di depan pintu masuk supermarket cukup lama, Desi dan Fita masih belum menampakkan batang hidungnya sedari tadi.

"Kita cari tempat makan aja yuk. Nanti biar mereka nyusul aja, dari pada nunggu lama disini," ajak Lisa. Sepertinya Lisa sudah mulai jenuh menunggu Fita dan Desi yang belum selesai berbelanja.

Rumah Singgah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang