~ 04 ~

307 40 2
                                    

Tidak ada yang istimewa.

Sejujurnya Jungwon telah menduga Heeseung sebagai sosok biasa, tak mengharapkan ruang tinggal dengan lampu gantung atau televisi lebar pada ruang tamu. Dan Heeseung sungguh memiliki ruang biasa dengan rumah susun yang memiliki meja dapur pada satu sisi dan tempat tidur pada sisi lain.

Heeseung berhati dalam menempatkan kardus dimana Jungwon diam, masih memperhatikan ruang melalui lubang yang terbilang besar pada sisi kardus. Jungwon tidak membiarkan diri lengah dan pastikan dirinya tahu kemana dia dibawa sehingga dia membuat lubang udara menjadi besar.

"Yang," Jungwon menyadari Heeseung telah membuka kotak dan melihat dia pada saat ini

"Aku tidak dapat menangani biaya inap, jadi aku akan merawatmu, tidak masalah?" Tanya Heeseung,

dan Jungwon meyakini lainnya tak mengharapkan jawab sehingga dia hanya berdiam dan menatap.

"Aku anggap, ini bukan masalah" Tangan Heeseung meraih kantung isi obat dan suplemen untuk Jungwon.

Mata Jungwon memperhatikan gerak si manusia dengan waspada, belum mengembalikan kemampuan melompat dan berlari dengan cepat pada saat ini.

Kelihatan seperti Heeseung tidak melewatkan laku Jungwon yang begitu waspada dengan kantung di tangan Heeseung, membentuk senyuman besar.

"Ini belum waktunya untuk memberikan obat" Kata Heeseung sebelum dia beranjak, menyimpan obat di lemari susun dekat tempat tidurnya.

Jungwon hanya memperhatikan situasi dari lubang, melihat Heeseung yang kembali menghampiri kardus usai dia merasa obat telah disimpan dengan aman.

"Kau ingin keluar?" Heeseung mengulurkan tangan, menerima tatap dari Jungwon sebelum dia memilih acuh

"Maaf," Jungwon mendengar kata ini selagi dia merasakan guncangan dari kardus yang kembali diangkat

"aku harus mencuci pakaian ini, tapi kau dapat diam di tempat tidur" Oh, Heeseung ingin mencuci pakaian.

Jungwon menyadari jaket abu yang melindungi dirinya dari hujan lalu, menjadi alas duduk selama dia dibawa menggunakan kardus menuju tempat tinggal milik Heeseung.

Jungwon mengambil langkah untuk mendekati bantal milik Heeseung, berusaha menemukan posisi nyaman sebelum dia kembali duduk dan memperhatikan sang pemilik ruang.

Belum memiliki ide mengapa lainnya harus berpayah untuk dirinya, tak paham mengapa lainnya melakukan usaha keras untuk memastikan dia ada dalam kondisi baik.

@ catatan ~

bingung mau panjangin bagian seperti apa, jadi aku update dua bagian di pekan ini (dan pekan depan, kalo ngga ada halangan).

INSOUCIANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang