~ 15 ~

140 16 0
                                    

{ masa lalu }

Kucing hitam yang dia kenal membagi cerita mengenai manusia dengan kecantikan luar biasa yang bersedia tinggal dengan sosok binatang, lalu sang manusia menjatuhkan hati pada perhatian yang diberikan sosok binatang.

Diceritakan sang manusia berusaha mendatangi tempat tinggal dari sosok binatang dan membantunya saat penduduk ingin binatang ini lenyap, merasa terancam dengan sang binatang atau ingin menguasai tumpukan harta.

Jungwon hanya mendengarkan kucing hitam membagi cerita tidak masuk akal ini, menemukan lain begitu antusias dalam menceritakan setiap bagian.

"Apa yang kau pikirkan mengenai 'si Cantik dan Binatang'?" Jongseong bertanya

"Iya," Jungwon ingin menghaluskan kata, tapi dia tak pintar dalam memilih kata

"Kau dapat berterus terang" Paham bahwa kucing kuning menahan diri dalam reaksi

"Tidak masuk akal" Maka, Jungwon melemparkan kata sebagaimana apa yang dia pikir

"Banyak dongeng tidak masuk akal" Jongseong menanggapi ini dengan ringan

"Nona Cantik dan Pangeran Tampan yang bahagia, itu masuk akal" Tak setuju dari Jungwon

"Lalu, apa yang membuatmu mengatakan ini tidak masuk akal?" Tanya Jongseong

"Si Cantik jatuh hati dan berusaha melindungi binatang, ini sungguh," Jungwon menggeleng, tak habis pikir

"Kau pikir demikian?" Pertanyaan Jongseong mendapatkan anggukan kuat dari Jungwon

"Dia bukan manusia" Kata Jungwon, mengerutkan dahi untuk berpikir dengan keras.

Apakah si Cantik memiliki turunan dari pengubah bentuk atau lainnya, hingga dia dapat menerima Binatang dan berusaha keras dalam melindungi sosok yang ditakuti dan dibenci oleh banyak manusia?

Pikir ini dipatahkan dengan ingatan bahwa si Cantik merasa takut pada mulanya, hanya mengubah sikap saat dia menyadari perhatian Binatang dan tahu si Binatang tak ingin melukainya.

Kembali, Jungwon tidak memahami bagaimana si Cantik menyukai si Binatang pada akhirnya. Ini sungguh tak masuk akal.

"Manusia merupakan sosok yang begitu jahat, benar?" Ringan dalam membawa pembahasan

"Iya" Berbanding dengan Jongseong, Jungwon merasa sulit dalam balas yang dia berikan

"Mereka dapat menjadi kejam, bahkan pada anak sendiri" Kata Jongseong

"Manusia menjadi kejam untuk menjaga keluarga mereka" Jungwon mengulang apa yang dia dengar dari Ayahnya,

ingat dengan manusia yang mengusir keluarganya dan kawanan untuk pergi karena beberapa anak manusia mendapat luka, sejujurnya luka yang pantas dengan bagaimana mereka mengusili kucing.

"Aku mengetahui anak manusia yang mendapat perlakuan buruk" Kata Jongseong

"Kedengaran buruk melebihi manusia lain" Jungwon tak bersenang hati dengan bahasan

"Benar" Saat ini, Jongseong memperlihatkan berat dalam bicaranya.

Seakan dia sungguh mengetahui situasi ini, mengenal anak manusia yang diperlakukan dengan buruk oleh anggota keluarga.

"Kau mengenal anak manusia ini?" Jungwon menyuarakan tanya

"Iya. Dia membantuku di satu waktu, dan aku membantunya di waktu lain" Jawab Jongseong

"Dia tidak mengetahui kau merupakan pengubah bentuk?" Jungwon menanyakan hal lain

"Tahu, dan dia membantuku" Jongseong menjawab pertanyaan tanpa kesulitan

"Dia bukan pengubah bentuk?" Tahu bahwa pengubah bentuk dapat mengenali satu sama lain

"Aku mengatakan padamu, dia merupakan anak manusia" Jongseong menegaskan

"Tidak masuk akal, seperti si Cantik" Komentar Jungwon hanya bisik

"Kau dapat mengatakan dia cantik" Tapi Jongseong tentu mendengar, merupakan kelebihan dari kucing

"Oh, dia merupakan anak perempuan yang cantik?" Jungwon memandang lainnya

"Tidak. Tapi dia cantik" Jongseong mengatakan ini seperti ini adalah fakta, begitu jelas

"Jongseong. Kau sungguh membingungkan pada hari ini" Keluh Jungwon.

Jongseong hanya menertawakan dia selama beberapa saat, mengubah bentuk menjadi elang dan melakukan terbang tanpa mengatakan pamit pada Jungwon.

Bukan seperti Jungwon akan melakukan pamit andai dirinya pergi lebih dahulu, melihat burung menjadi titik dan menghampiri jendela terbuka saat dia mencium harum dari masakan.

Terburu dalam melewati jendela dan meninggalkan rumah sebelum ada manusia yang menyadari hadirnya, enggan mendengar suara cempreng atau menghindari barang pada hari ini.

@ catatan :

sebentar ya, flash back ke masa lalu uwon sama jeyi di bagian ini. mau ngasih bocoran buat cerita, tapi rasanya ide yang dimaksud masih jauh.

INSOUCIANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang