Malam harinya.
Rei berusaha membangun suasana romantis dengan memasak masakan mewah untuk dirinya dan Viona. Selama ini juga yang memasak adalah mbok Noni di rumah, karena Viona tidak pernah mau memasak, apalagi untuk Rei.
"How does it taste?", tanya Rei berusaha membuka percakapan.
Viona mencoba steak wagyu buatan Rei, jujur ini enak banget. Rasanya seperti di restoran.
"Lumayan", jawab Viona pelit kata-kata seperti biasa, bicara kalau ditanya saja. Rei tersenyum mendengarnya.
"Apa kamu bosan di rumah sendirian? Kamu bisa jalan-jalan dengan teman-temanmu jika mau. Aku tak melarang", ucap Rei lagi.
Duh, cerewet banget sih orang ini, pikir Viona. Padahal dia ingin makan dalam diam saja.
"Tidak", jawab Viona singkat.
Untuk sesaat Rei dan Viona melanjutkan makannya. Kemudian Rei berkata lagi, "kau terlihat cantik malam ini".
Viona meletakkan pisau dan garpunya, ia sudah tidak berselera makan lagi. Ia segera beranjak dari meja tanpa mengucapkan apa-apa.
Viona menuju ke kamarnya, tanpa menyadari jika Rei menyusulnya dari belakang. Ketika Viona menutup pintu, tak berapa lama pintu terbuka lagi. Viona cukup kaget.
"Kenapa kesini? Salah kamar tahu, buta ya?", ketus Viona kepada Rei di depan pintu.
Rei tidak peduli, ia langsung masuk kamar setelah menutup pintu dan menguncinya.
"Kenapa kesini?", Viona bertanya lagi dengan nada tak enak.
"Kita harus bicara", jawab Rei.
"Aku tidak ingin membicarakan apapun denganmu", ucap Viona sambil melangkah keluar, namun pintunya terkunci. Ia melihat tajam ke arah Rei.
"Buka pintunya!", perintah Viona.
Rei tidak bergeming, Viona jadi emosi. Ia melangkah ke arah Rei hendak mencari kunci di kantong celana Rei. Tanpa sadar Viona meraba-raba tubuh Rei untuk mencari kunci. Rei segera menahan tangan Viona.
Viona mendongak ke atas, karena Rei cukup tinggi dibandingkan dengan dirinya. Alangkah kagetnya, ketika Rei memandangnya dengan tajam. Cukup mengintimidasi dirinya.
"Apa pernikahan ini main-main untukmu?", tanya Rei sambil tetap mengenggam tangan Viona.
"Lepaskan aku!"
Rei melepasnya dan menunggu jawaban Viona.
"Pernikahan ini adalah sebuah kesalahan. Aku tidak mencintaimu dari awal. Aku melakukan ini hanya untuk memanas-manasi pacarku saja!"
Hati Rei sakit mendengarnya. Apa kesalahannya sampai ia harus mengalami ini? Ia bahkan tidak pernah mempermainkan wanita seumur hidupnya, kenapa sekarang ia harus dipermainkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
To Our Home
RomanceViona dijodohkan oleh ayahnya, karena sampai sekarang pacarnya belum juga melamarnya. Bagaimana kehidupan pernikahan Viona yang masih dibayang-bayangi oleh mantan pacar. Siapa yang harus ia pilih, mantan pacarnya atau suaminya yang sekarang?