Sesampainya di rumah.
"Darimana saja malam-malam begini?", tanya Rei ketika Viona memasuki ruang tengah. Viona melihat raut wajah Rei yang ditekuk-tekuk dan sorot matanya yang tajam. Ia jadi agak takut.
"Oh, Rei. Aku... habis dari mal dengan Livy. Kan tadi sudah kukabari lewat pesan. Maaf, aku kelamaan ya. Ini kubelikan kue untukmu", jawab Viona.
"Pergi berdua dengan Livy saja?", tanya Rei lagi. Nada pertanyaannya penuh penekanan seolah-olah Rei berkata 'don't lie or I will kill you".
"...Iya", jawab Viona agak ragu. Rei memandangnya sesaat.
"Why you lied, Vio?", tanya Rei.
"Hah?"
Rei langsung menunjukkan pesan antara Rei dan Kang Udin. Isinya laporan kemana Viona pergi dan dengan siapa saja.
Aduh, gawat! Seharusnya Viona tahu Kang Udin akan melaporkan segala hal tentang dirinya ke Rei. Betapa bodohnya ia melupakan hal itu.
"Maaf, Rei. Tapi aku tidak hanya berdua dengan Felix. Beneran ada Livy juga. Lagipula aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Felix dan hanya berteman baik".
"Dia itu mantanmu, Vio. Bullshit kalau tidak ada apa-apa", balas Rei.
"Memang kenyataannya seperti itu, Rei. Aku sudah menganggapnya seperti teman lama saja".
"Belum tentu dia berpikiran sama, mungkin dia ingin merebutmu kembali".
Sebenarnya Viona juga curiga kenapa Felix masih selalu merespon segala pesan dan panggilan darinya. Juga menemuinya seperti hari ini. Jangan salahkan Viona kalau dia jadi kegeeran dan berpikir Felix memang masih menyukainya. Apa benar kata Rei? Felix ingin merebutku? Pikir Viona.
Tepat pada saat itu ponsel Viona berbunyi tanda pesan masuk, Viona segera melihatnya. Felix!
Haruskah Viona membukanya? Viona melirik ke arah Rei yang masih memandanginya. Kalau ia sembunyikan, nanti Rei malah semakin curiga, pikir Viona. Ia pun membukanya.
Felix
Vio, sudah sampai rumah?Kebiasaan Felix sejak dulu tidak berubah, ia selalu memastikan Viona sampai tempat tujuan dengan aman. Tanpa sadar Viona tersenyum. Hal itu membuat Rei mengambil ponsel Viona dari tangannya, karena ia penasaran.
"Rei", teriak Viona. Ia melihat Rei membaca isi pesan antara dirinya dan Felix.
Rei membaca beberapa pesan antara Felix dan Viona.
"He still loves you, Vio", ucap Rei akhirnya mengambil kesimpulan sendiri. Ia kemudian memblokir nomor Felix di ponsel Viona.
"Jangan berhubungan dengannya lagi, mengerti?", ucap Rei sambil melempar ponsel Viona ke sofa, sebelum menuju kamar.
What the hell? Pikir Viona yang mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Our Home
RomanceViona dijodohkan oleh ayahnya, karena sampai sekarang pacarnya belum juga melamarnya. Bagaimana kehidupan pernikahan Viona yang masih dibayang-bayangi oleh mantan pacar. Siapa yang harus ia pilih, mantan pacarnya atau suaminya yang sekarang?