Perjumpaan

83 2 0
                                    

Hari keempat dan kelima.

Polisi datang bergantian untuk meminta berbagai keterangan dari Viona. Pertanyaan dan pernyataan yang diulang-ulang sampai Viona bosan. Bahkan, ada beberapa wartawan yang rajin tatap muka dan wawancara dengannya, karena orang tua Rico merupakan pejabat, hingga berita ini menjadi viral. Banyak analisa aneh-aneh, namun Viona tidak peduli semuanya.

°°°

Hari keenam.

Felix datang ke rumah ayah Viona menjenguknya. Walau kepalanya masih diperban namun tertutup oleh topi, tubuh dan wajahnya masih banyak lebam dan memar, tapi ia terlihat jauh lebih baik.

Felix sungguh-sungguh menyesal dan meminta maaf pada Viona. Akibat perbuatannya, Viona yang tidak tahu apa-apa jadi ikut terlibat. Bahkan ayah Viona berniat memukul Felix tadinya, namun dicegah Viona. Felix malah meminta maaf sebesar-besarnya pada ayah Viona. Untunglah dimaafkan.

Felix sudah sangat ikhlas dan rela melepas Viona untuk Rei. "He is a great guy, isn't he? Aku juga mungkin jatuh cinta padanya kalau aku perempuan", ucap Felix.

I already did but I guess it's too late now, ucap Viona dalam hati.

°°°

Hari ketujuh.

Sore hari, Viona sedang berjalan-jalan di pantai sendirian, karena rumah ayah Viona tembus ke pantai di bagian belakangnya.

Ia merenung memikirkan Rei. Sudah seminggu sejak kejadian itu, ia tidak melihat Rei. Bahkan ponselnya tidak aktif. Rumahnya pun Viona tidak tahu. Ayahnya juga tidak tahu, Tristan juga tidak tahu rumah barunya.

Viona sedang terduduk di pinggir pantai memperhatikan laut, tanpa sadar air matanya menetes.

Rei, am I so wrong that even you won't forgive or even look at me? Atau kamu ketemu gadis lain dan melupakanku? Viona bertanya-tanya dalam hatinya.

Viona menundukkan kepala di sela-sela lutut dan memeluk dirinya hingga meringkuk, merasakan dinginnya angin pantai.

Tak lama kemudian, ia merasakan seseorang menyelimuti tubuhnya dengan jaket jas. Viona mendongak dan melihat ayahnya.

"Papa?"

Ayahnya tersenyum mencurigakan.

"Kenapa, pa? Viona takut, ih lihat papa senyum-senyum gitu".

"Look behind you, baby".

Viona menoleh ke belakang, dan melihat sosok yang menjulang tinggi tersenyum padanya. Orang yang ditunggunya selama ini, bahkan terlihat tampan dengan kemeja putih disinari matahari terbenam. Rei Dirga Rahardja!

 Rei Dirga Rahardja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang