Bab 4

594 42 1
                                        

Selamat Membaca

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ugh. Apa enaknya makanan kenyal super pedas ini?" protes Sasuke yang akhirnya bisa menyelesaikan makan ramen goreng.

Sasuke kemudian membuang bungkus makanan itu ke dalam tempat sampai, dan kemudian kembali menjalankan kursi rodanya ke arah ranjang Naruto. Pria raven itu mengambil buku komik yang sempat ikut jatuh dengannya.

"Aku tidak menyangka, kalau varian yang kamu bilang saat itu, ternyata sangat pedas dobe," ucap Sasuke.

Ramen yang Sasuke habiskan adalah varian goreng pedas, yang sangat disenangi oleh Naruto. Gadis pirang itu mengatakan, kalau Sasuke pasti tidak akan kuat menghabiskan satu porsi ramen itu. Karena Naruto saja sampai harus berjuang keras.

"Tadi, Kapten Yamato datang. Dia bilang, dia menemukan buku ini, sangat jauh dari tempat kita jatuh dobe," lapor Sasuke.

Kemudian Sasuke menyentuh tangan kanan Naruto, sedangkan tangan kanan Sasuke berniat membuka halaman buku komik. Pria itu ingin membacakan komik kesayangan sahabatnya, berharap setelah mendengar itu, Naruto bisa cepat pulih.

"Hm?" ada guratan tanda tanya besar pada dahi sang raven.

Sasuke kemudian melepas genggaman tangannya dari tangan Naruto. Pria itu secara cepat membuka lembar demi lembar dari buku komik itu. Ada yang berbeda dengan isi komik yang dia lihat saat ini, dan ingatannya itu tidak pernah salah.

"Sejak kapan Naruto komik berubah menjadi perempuan?" ucap Sasuke.

DEG.

*** 

"Teme, kenapa kamu baru datang?" ucap Naruto.

Sasuke kecil yang tadinya tidak memahami maksud ucapan Naruto, entah bagaimana Sasuke mengulurkan tangannya, bergerak memeluk tubuh kecil Naruto yang ada di atasnya. Anehnya lagi, dalam posisi ini, Sasuke merasa tubuhnya ada yang aneh.

Seharusnya, ketika dalam posisi dirinya ditindih oleh tubuh Naruto. Tonjolan yang ada di bagian bawah saja akan terbangun, atau minimal akan bertemu sapa dengan milik Naruto, yang hanya tertutup dengan celana saja.

Tapi kenapa Sasuke tidak merasakan hal itu?

"Ada apa, Teme?" tanya Naruto.

Naruto menarik tubuhnya, membuat Sasuke juga ikut terbangun dari posisi itu. Melihat tubuh Naruto yang menjadi anak kecil dan kemudian Sasuke juga bisa melihat tangannya juga menjadi kecil. Sasuke kebingungan bukan main.

Apalagi, tempat yang sedang Sasuke tempati adalah ladang bunga yang begitu luas. Di Tokyo tidak ada tempat ini, lalu ini di mana? 

Terus kenapa juga tubuh Naruto berubah menjadi anak kecil?

"Kita di mana, dobe?" tanya Sasuke yang kebingungan.

"EHh? Kamu juga ikut berpindah dimensi?" tanya Naruto.

Hanya Ingin PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang