Bab 3

543 45 1
                                    

Selamat Membaca

"Kenapa kamu di sini, ekor ayam?" protes seorang pria, yang sialannya adalah kakak dari sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu di sini, ekor ayam?" protes seorang pria, yang sialannya adalah kakak dari sahabatnya.

"Hn," balas Sasuke.

Karena tidak ingin berjauhan dengan sahabat tersayangnya, Sasuke meminta pihak rumah sakit untuk memindahkan Naruto dan dirinya ke dalam satu ruang inap. Meski sebenarnya pihak rumah sakit tidak begitu setuju, karena kondisi Naruto dan Sasuke berbeda.

Sayangnya, uang dan kekuasaan adalah dua hal yang dimiliki oleh Keturunan Uchiha. Jadi, mereka pun harus mengikuti keinginan sang bungsu Uchiha. Sasuke sekarang tidak perlu lagi bolak - balik keluar masuk ruangan, sebab dia sudah bisa menemani sahabatnya di satu ruangan.

"Imouto, cepatlah bangun. Agar Aniki bisa memisahkan ayam itu dari kamu," rajuk Kurama pada adiknya yang sedang tertidur.

Kurama membawa bunga matahari kesayangan adik perempuannya itu. Setiap pagi, Kurama akan datang menggantikan bunga yang ada di atas meja, pria itu juga akan membawa satu cup ramen limited edition, untuk memancing adiknya.

"Oh iya, aniki baru saja membeli ramen. Kamu harus cepet bangun ya, biar bisa mukbang bareng aniki lagi," pinta Kurama.

Sasuke melirik ke arah cup ramen instan, benda laknat yang selalu diagungkan oleh sahabat dobenya itu. Sampai Sasuke merasa cemburu dengan benda itu, karena lebih sering menghabiskan waktu bersama Naruto, dibandingkan Sasuke.

"Apa dokter mengatakan sesuatu?" tanya Kurama pada Sasuke.

"Mereka hanya bilang, kalau kita hanya perlu menunggu," jelas Sasuke singkat.

"Lagi?"

"Ya. Jika kamu bosan, kamu bisa pergi," saran Sasuke.

"Bosan? Bahkan aku berniat membawa Naruto ke Amerika, jika sampai dalam satu minggu ini tidak ada perkembangan," ucap Kurama tentang rencananya memindahkan Naruto.

Kurama menatap wajah adiknya yang terlihat nyaman dalam tidurnya. Tidak ada nada candaan ketika dia mengatakan akan membawa Naruto ke Amerika, untuk melakukan pengobatan di sana. Entah uang berapa yang akan dia keluarkan, dia tidak peduli. Asalkan setelah itu, Naruto bisa kembali sadar kembali.

"Aku sudah mendatangkan dokter - dokter ternama, Kurama. Mau dipindah pun, mereka tetap akan memberi jawaban yang sama," ucap Sasuke.

Jauh sebelum Kurama bertindak, Sasuke sudah lebih dulu menggunakan kekuasaan dan uang milik keluarganya. Dia mendatangkan dokter - dokter ternama yang sudah biasa menangani kasus koma seperti Naruto. Tapi, jawaban mereka tetaplah sama yaitu menunggu.

"Tapi sampai kapan, gaki?"

"Sampai Naruto menyelesaikan mimpi sialan itu," balas Sasuke.

*** 

Hanya Ingin PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang