𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚊𝚕𝚕|
...Mata berbeda warna itu mengerjap pelan membiasakan matanya yang tertusuk sinar matahari. Mata itu terbuka membuat seorang pria berpakaian pelayan tersenyum lebar yang lebih terkesan menyeringai.
"Tuan muda anda bangun"
Sedangkan remaja yang dipanggil tuan muda itu mengernyit heran.
"Kau memanggilku?" Dia memilih bertanya membuat pelayan itu sedikit memicingkan matanya tetapi hanya sebentar dan kembali memasang ekspresi ramah
"Tentu saja tuan muda memangnya siapa lagi yang saya panggil di ruangan ini selain anda?"
Remaja yang dipanggil tuan muda itu merenung sebelum akhirnya memijat pelipisnya karena merasa sedikit pusing akibat beberapa memori asing yang berputar dikepalanya.
"Anda tidak apa-apa tuan muda? Apakah ada yang anda butuhkan?" Pelayan tua itu kembali bertanya yang hanya dibalas gelengan singkat
"Siapkan air mandi untukku"
Pelayan tua itu membungkuk lalu pergi menyiapkan apa yang dititahkan remaja berambut perak tersebut.
Remaja itu Zehan Orlando -sebelum akhirnya bertransmigrasi kedalam tubuh seorang tuan muda ke-2 dari keluarga bangsawan Duke Aldrick bernama Zaverion Aldrick menghela nafas kasar berusaha menerima hal diluar akal yang ia jalani.
"Astaga apakah dikehidupan ku dulu aku melakukan sebuah dosa hingga membuatku mengalami hal seperti ini?" Zaverion hanya mendengus lalu berjalan kearah kaca
Disana terpantul bayangan tubuh seorang remaja berusia 16 tahun dengan surai perak dan mata heterochromia nya. Zaverion memandang kagum pada mata berbeda warna itu.
"Tuan muda, air mandi sudah siap" Celetuk Jhon -sang pelayan membuat Zaverion tersentak tetapi kemudian mengangguk
Ia berendam dengan air yang dipenuhi dengan kelopak mawar. Sambil bersandar pada bak pemandian, dia memikirkan hal yang telah ia alami.
Transmigrasi?
Zaverion mendengus lirih. Dia harap di kehidupan ini dirinya akan mempunyai keluarga yang utuh dengan kehidupan yang lebih baik.
Memikirkan penyebab kematiannya membuatnya tersenyum sedih. Tak menyangka bahwa orangtuanya sekejam itu. Zaverion mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih sedangkan matanya memancarkan kilat tajam.
"Sekarang aku sadar bahwa tidak semua orang itu baik dan bisa dipercaya. Sepasang suami istri itu, jika bertemu lagi aku akan memberi mereka balasan atas apa yang sudah mereka lakukan padaku."
Tok tok
"Tuan muda apakah sudah selesai?."
Lamunannya buyar saat mendengar suara pelayannya. Zaverion segera menyudahi berendamnya dan keluar dari ruangan mandi itu dengan balutan kain putih satin yang membungkus tubuhnya.
"Jhon apakah tidak ada pakaian yang lebih sederhana. Melihat berbagai macam aksesoris itu saja aku sudah merasa risih." Celetuk Zaverion kesal. Lihatlah berbagai aksesoris yang menempel di pakaian itu. Hanya melihatnya saja dia sudah risih
'Ck apakah dulunya pemilik tubuh ini sangat menyukai aksesoris perhiasan itu? Dasar orang aneh apakah dirinya tidak risih saat tubuhnya digantungi banyak aksesoris berbagai bentuk dan ukuran itu.'
"Ini tuan muda. Tetapi seingat saya, anda sangat menyukai jenis pakaian dengan banyak aksesoris seperti. Mengapa tiba-tiba berubah pikiran?."
Zaverion gelagapan bingung. Dengan sedikit berdehem dirinya berucap,
KAMU SEDANG MEMBACA
The second life of the chosen one
FantasyZehan Orlando, seorang remaja 18 tahun yang terkenal di sekolah karena sikap pembullyannya. Hingga sampai suatu hari, Zehan meninggal karena tidak kuat menahan semua siksaan yang diberikan oleh ibu kandungnya. Zehan kira, ia sudah mati dan terkirim...