Cerita ini mengandung unsur ekhem-ekhem🔞bagi para bocil monggo diskip yh,kalau bandel mau baca ya terserah semua ditanggung sendiri yang terpenting saya sudah memberi tempe😊😙
Happy Reading All
🔞🔞🔞
"Menyingkirlah,aku mau tidur,lepaskan" cicit haruto.
"Tidak akan,malam ini aku sangat lapar,dan...aku ingin sekali mencicipi ini" ucap jeongwoo sembari menyentuh bibir mungil haruto.
"Tidak,menyingkirlah dariku,kumohon" pinta haruto memohon pada jeongwoo untuk melepaskannya,tentu jeongwoo tak mendengarkannya dan segera menyatukan bibirnya dengan bibir haruto."Hmmhh...mmhh"
Haruto berusaha mendorong tubuh besar jeongwoo yang semakin menghimpitnya,namun jeongwoo tampak tak bergerak sama sekali dan malah semakin melimat kasar bibirnya.
Jeongwoo melesakkan lidahnya masuk ke mulut haruto,mengabsen seluruh isi mulut si manis."Hmmhh...mphh..lepashh...mmhhh!"
Jeongwoo menahan tangan haruto diatas kepalanya dan mulai menyerang leher putih yang menjadi candunya itu,jeongwoo menghisap dengan rakus leher haruto.
"Akhh...ahh...lepaskan dasar brengsek...akhhh"
Jeongwoo tak menghiraukan makian haruto dan semakin menghisap kuat leher putih itu hingga menimbulkan banyak kissmark disana.
"Kumohon..hhh berhenti...sakithh"
Jeongwoo menghentikan kegiatannya dan menatap wajah haruto yang basah oleh air mata,belum lagi bibir mungil yang kini terlihat membengkak karena ciuman kasar jeongwoo.
"Berhenti?tapi kita belum memulai permainannya kan?" Ucap jeongwoo terkekeh pelan.
Jeongwoo kembali menyerang leher putih itu,menyesapnya kuat tak memperdulikan haruto yang sudah menangis dibawahnya,yang terpenting sekarang adalah menuntaskan keinginannya.
"Akhh...tolong lepaskan aku...hhh ini sakit,tolong maafkan aku" pinta haruto memohon pada jeongwoo.
Jeongwoo menyeringai mendengar permohonan haruto.
"Aku memaafkanmu,tapi hukuman harus tetap diberikan kan?bukankah kau juga sering melanggar perintahku?jadi anggap saja ini hukuman atas semua larangan yang kau langgar itu" ucap jeongwoo sembari melihat haruto yang menangis ketakutan dibawahnya."Tidak,jangan jewu kumohon maafkan aku untuk kali ini" mohon haruto ketika jeongwoo akan merobek pakaiannya.
"Akhh...tidak! Hentikan...akhh sakit...hahhh" teriakan keras haruto tak dihiraukan jeongwoo yang kini mulai menghisap dan mengigit kuat nipple merah muda haruto.
Tangan kekar jeongwoo mulai melepaskan semua pakaian yang dikenakan haruto.
Sedikit kesulitan karena haruto yang terus memberontak dibawah nya."Tubuhmu sangat indah" gumam jeongwoo setelah berhasil melepas semua pakaian haruto dan menatap kagum tubuh mungil dibawahnya.
"Hiks..jangan...hentikan,kumohon hentikan" pinta haruto yang mulai panik ketika jeongwoo mulai melepaskan satu persatu pakaian nya sendiri.
Haruto tak bisa bergerak karna jeongwoo yang menduduki tubuhnya.
Setelah semua pakaiannya terlepas,jeongwoo segera mengarahkan pen*snya kelubang haruto."Tidak, kumohon jangan...aakhhh...sakit...lepaskan...hiks sakithh"
Teriakan haruto tak dihiraukan jeongwoo,seolah dia dibuat tuli oleh nafsu dan kenikmatan.
"Hahh...sialan,ini sangat sempithh" geram jeongwoo sembari menikmati bagaimana pen*snya di remas kuat oleh lubang haruto."Hiks...sakit,jewu keluarkan itu sakit" isak haruto.
Tubuhnya bergetar hebat merasakan sakit pada lubangnya."Kau cukup diam dan nikmati saja" ucap jeongwoo sembari mencekal tangan haruto yang terus memukul bahunya.
Setelah cukup lama mendiamkan pen*snya,jeongwoo perlahan mulai menggerakkan pen*snya keluar masuk lubang haruto."Ohhh...hahhh...ini sangat nikmat..apa kau merasakan hal yang sama,haruto...ohh...hhh" geram jeongwoo.
"Akhh...sakithhh...sakit j-jewu...hiks...hahh hentikan...kumohon""Nikmati saja sayang" bisik jeongwoo dan kembali menyerang leher haruto dengan rakus.
"Shh...akhhh hiks...sakithh...hentikan...hhh"
Mendengar tangisan haruto dibawahnya seolah menambah gairah jeongwoo.
Jeongwoo mempercepat gerakannya,bibirnya kembali melumat bibir haruto.
Tubuh haruto tersentak karna hentakan pen*s jeongwoo.
Teriakan diiringi isakan tangis membuat jeongwoo semakin bersemangat menghujamkan pen*snya."Akhh...jewu hentikanhhh...s-sakit...mmhhh"
"Sedikit lagi sayang...shhh sedikit lagi"
"Aakhhhh"
Desahan keras jeongwoo mengakhiri malam yang terasa begitu menyakitkan bagi haruto.
Jeongwoo menenggelamkan pen*snya dalam-dalam dilubang haruto dan mengeluarkannya didalam sana.Jeongwoo menyeringai melihat tubuh haruto yang bergetar dengan suara isakan tangis simanis.
Jeongwoo mencabut pen*snya dari lubang haruto "jika kamu ingin seperti ini lagi,maka lakukan semaumu disini" bisiknya kemudian segera bangun untuk membersihkan dirinya dikamar mandi.
Meninggalkan haruto yang masih menangis dengan tubuh bergetar menahan sakit,tubuhnya seolah remuk,semuanya terasa sangat menyakitkan."Yoshi Hyung...hiks...sakith... Sakit sekali" racau haruto disela tangisannya terus memanggil nama hyungnya.
Cukup lama haruto menangis,bahkan ketika jeongwoo kembali ke kamar "hei berhentilah menangis,bukankah itu hukuman atas kesalahan mu" ucap jeongwoo,kemudian mulai merebahkan tubuhnya disamping haruto.
15 menit kemudian,suara tangisan simanis sudah tidak terdengar,jeongwoo melihatnya ternyata haruto sudah tidur dengan sangat pulas,dengan bibir yang masih sesekali mengeluarkan segukan dan bekas air mata yang sudah mengering dipipi simanis.
Jeongwoo tersenyum kemudian memeluk haruto dari belakang "maafkan aku,tolong jangan membenci ku,aku benar-benar menyayangimu aku akan bertanggung jawab apapun yang terjadi nanti" ucap jeongwoo sembari memeluk haruto semakin erat,dan mencoba untuk ikut masuk ke alam mimpinya.
Tbc.
Maaf yh kemarin malem gk jadi up, tugasku mayan ternyata mwehehehe.
Dan eps ini full isinya cmn ekhem-ekhem an aja,semoga gk bosen wkwkwk.
Jangan lupa votment yh😁
Makasih yang udh mampir🤝🫂
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH HUSBAND -JEONGHARU🐺🦋
Random"Kumohon lepaskan aku, aku berjanji akan tutup mulut"-🦋 "Kau sudah melihat semuanya, maka tak akan ku biarkan kau lepas, kitten"-🐺 🔞🔞🔞 BXB JEONGHARU JGN SALPAK YH