Part 9.

891 56 16
                                    

Bell istirahat telah berbunyi dan waktunya bagi mereka untuk istirahat sekedar mengistirahatkan pikiran mereka dari pembelajaran yang sangat banyak dari otak mereka.

Dan kini Alex dkk, sudah berada di kantin mereka sudah memesan makanan mereka. Tinggal menunggu di antar saja, Alex dan yang lainnya hanya memesan soto ayam. Entah mengapa hari ini mereka ingin memakan yang berkuah kuah. Dan yang lainnya hanya ikut saja apa yang ingin di makan.

Selang beberapa menit pesanan mereka sampai, Alex yang memang sedang lapar tanpa pikir panjang langsung memakan soto nya dengan cepat. Namun sebelum kuah panas itu menyentuh bibir mungil nya sudah di tahan terlebih dahulu oleh bara.

"Panas goblok, lu mau tuh bibir hangus. " Omel bara dengan menaruh sendok Alex ke mangkuknya dengan kesal.

"Ya namanya juga lapar" lirih Alex dengan menatap sendu sotonya.

"Sabar tunggu dingin dulu." Ujar Daniel yang mengambil mangkuk Alex lalu ia meniup niup kan nya, agar tak terlalu panas.

"Entah ni bocah ngak ada sabarnya." Ucap bara yang ikut mengompori.

"Iya-iya" lesu Alex dengan menumpuk kan kepala nya di atas meja.

"Wihh lagi santai ni wir" ucap seorang yang baru sampai di meja mereka, ya siapa lagi kalau bukan Xavier dkk. Dan yang berbicara tadi adalah lion, dia yang memang lebih aktif dari yang lainnya.

" Apaansih babi, ganggu aja lu pada" sungut bara kesal.

Lion hanya mengangkat bahu acuh, lalu mulai duduk di samping bara.

Kalr meletakan makanan mereka ke tempat masing-masing, Ya Kalr yang membawa makanan karena di paksa oleh lion. Sedangkan Xavier hanya diam dengan duduk di samping Alex, ia meminta Alex geser sedikit tadi ya walaupun Alex sedikit kesal tapi dia tetap menggeser tempat duduk nya. Sedangkan Daniel hanya mendengus kesal.

"Wihh makan apa Kalr? Kok merah² gitu." Ujar Alex menatap penuh nikmat pada makanan yang berada di depan Kalr.

"Seblak Cok." Ucap Kalr santai.

"Mau dong" ujar Alex dengan tangan yang siap menarik mangkuk Kalr, namun sebelum itu tangan nya sudah di tepis terlebih dahulu oleh Bara.

"Ngak usah macam² deh Lex." Ujar Bara dengan menatap tajam Alex.

"Cicip doang kok" cicit Alex dengan mengerucut kan bibir nya kesal.

"Cicip² makan tuh soto, Ngak usah banyak alasan, Sakit perut baru tau Lo." Omel bara pada Alex dengan dagu yang menunjuk pada soto Alex yang sudah di hangat.

"iya, gitu aja mau marah" gumam Alex.

Daniel hanya tersenyum melihat interaksi Alex dengan bara, ia mengusak gemas rambut Alex lalu mulai menyantap makanan nya dengan khidmat. Sesekali dia akan memperhatikan Alex serta bara, dirinya takut kecolongan. Ya wajar saja karena ada tiga serigala yang sedang menatap lapar pada dua bocil nya, Hanya dua sebenarnya.

Xavier menyeringai melihat Alex yang sangat imut baginya, ah rasanya Xavier benar² sudah tidak tahan dengan Alex. Dirinya ingin sekali mengurung Alex dan melihat keimutan itu seorang diri saja, ya hanya untuknya.

Egois sekali.

****

Di lain tempat, tepatnya di taman area perusahaan besar yang bertuliskan Diamond Company. Terlihat sepasang pasangan yang sedang duduk berdua di sana, Si wanita yang tengah mengelus lembut rambut sang kekasih sedangkan yang di elus tengah memejamkan matanya dengan tubuh yang ia baringkan di atas kursi taman itu. Kepalanya ia letakan di paha sang wanita pujaannya. Felix menikmati setiap waktunya bersama kekasih tercinta, JIAN ANIEL. Kekasih Felix arganta diamond dan sebentar lagi akan menyandang sebagai menantu pertama dari keluarga diamond.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALEX DIAMOND.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang