Part 16

937 77 45
                                    

Bright dan Winnasya sudah satu minggu ini tinggal dalam satu rumah. Banyak yang sudah mereka berdua lewati, dari mulai sarapan bersama, berangkat ke kantor bersama, makan malam bersama, bahkan mereka tidur di ranjang yang sama. Bright benar-benar sangat menjaga dan memanjakan sang kekasih, terbukti dengan sifat Winnasya yang mulai ketergantungan dengan nya. Sebagai contoh Winnasya tak akan bisa tidur nyenyak tanpa pelukan dan belaian sayang dari Bright. Tapi biar pun demikian mereka sangat menikmati segala hal yang mereka berdua lakukan.

Seperti hari ini, saat mereka sedang libur karena memang hari minggu, Bright tak pernah melepas pandangan nya dari win yang sedang membantu koki di dapur. Karena tak biasanya Bright sang Tuan rumah yang dingin memasuki dapur membuat para pelayan dan koki menjadi gugup sendiri. Menyadari hal itu win melihat Bright yang sedang menatapnya.

"Mas, kau tunggu saja di meja makan. Aku akan selesaikan masakannya segera." Ujar Winnasya

Bright tersenyum lebar membuat pelayan wanita di sana merona karenanya. Ini hal yang langka, sudah satu minggu ini sifat dingin dan Arogan sang Tuan rumah menghilang. Membuat suasana rumah menjadi lebih hidup. 'Mungkin pengaruh mas Winnasya' pikir mereka kompak.

"Gak mau. Mas ingin melihat kau memasak sayang, kau terlihat cantik dan sexy saat sedang memasak." Goda Bright. Winnasya yang mendengar itu merona, dia malu di dapur ini bukan cuma mereka berdua saja ingat masih ada beberapa orang.

"Mas.. kau ini." Rajuk Winnasya

"Kenapa? Mas tidak bohong sayang. Kau sangat cantik dan sexy." Kata Bright sambil mendekati win dan memeluknya dari belakang.

Para pelayan dan koki di sana hanya senyum-senyum saja, tak menyangka majikannya bisa merayu dan sangat romantis pada tunangannya.

"Mas, lepaskan aku malu." Bisik Winnasya

Bright melihat sekitar, para pekerja rumah tangga nya tengah menonton adegan romantis nya dan win sambil senyum-senyum tak jelas.

"Kenapa kalian masih di sini? Pergilah." Usir Bright. Para pelayan dan koki di sana segera sadar dan langsung mengikuti perintah Bright untuk pergi dari dapur.

"Sekarang kau tak perlu malu lagi sayang, karena hanya tinggal kita bedua." Ujar Bright yang masih setia memeluk sang pujaan hati, sambil sesekali mengecupi pundak Winnasya

"Ck. Kenapa mas malah mengusir mereka sih, aku kan ingin belajar memasak pada koki itu" Kata win kesal.

"Masakan mu tetap no 1 buat Mas sayang."

"Hmm.. sudah lah, masakannya sudah hampir matang.
Mas lepaskan dulu pelukannya, dan tunggu di meja makan" Perintah Winnasya

"No. Mas akan membantu kamu sayang." Kata Bright yang sudah melepaskan pelukannya. Dia membantu win membawa piring-piring dan menatanya di meja makan.

"Pak biar saya saja" Ujar kepala pelayan di sana.

"Tak perlu, biarkan saja. Kau boleh pergi." Kata Bright. Senyum menawan tak pernah luntur dari wajah tampannya.

"Selesai." Kata Winnasya yang baru keluar dari dapur dan menyusul Bright di meja makan.

"Ayo kita makan sayang." Bright menarik kursi untuk di duduki win. Dan Winnasya yang sudah terbiasa di perlakukan seperti itu oleh Bright hanya tersenyum dan mengangguk.

"Terimakasih Mas" Ujarnya.

Setelahnya win menyiapkan nasi dan masakan buatan nya untuk di cicipi Bright

Setelahnya win menyiapkan nasi dan masakan buatan nya untuk di cicipi Bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARROGANT BOSS [BRIGHTWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang