Semenjak kejadian itu serta pertemuan dengan pria bernama Hanaoka Fujio, ia sekarang menjadi lebih waspada. Setiap kali (name) berpergian ia akan membawa semprotan cabai setan. Pasti dengan membawanya ia bisa mendapatkan waktu lebih banyak untuk lari, bukan?
Sesuai dengan rencananya, ia akan menyusup sekaligus menyamar sebagai siswa STM Senomon. Ia sudah menyogok salah satu siswa untuk meminjamkan seragamnya, beserta informasi tentang segala aktivitas yang dilakukan oleh STM Senomon. Dari informasi yang ia dapatkan, STM Senomon tengah menggabungkan kekuatan dari sekolah sekitar dan membentuk sebuah aliansi untuk menghancurkan kejayaan SMA Oyakou.
Tentu saja (name) tahu siapa yang memimpin aliansi. Kakaknya sendiri yang memimpin bersama Ryo sebagai tangan kanannya.
Demi mengetahui perubahan sikap Ryo padanya, ia rela melakukan hal apapun bahkan sampai menyusup ke sekolahnya.
Saat ini (name) tengah berada di kamar mandi umum. Ia berganti pakaian dengan seragam STM Senomon. Demi menunjang penampilannya, ia rela memperban dadanya agar terlihat tidak menonjol, ia juga memakai wig rambut pria dan memakai kumis tipis.
(Name) keluar lalu bercermin, seraya menata rambut palsunya agar terlihat lebih nampak seperti pria.
Ia berencana untuk mengunjungi kenalan sekaligus menitipkan pakaiannya. Sang gadis menatap pantulannya di cermin. "Ryo-chan, Aku datang."
°°°
Kini (name) sampai di gerbang STM Senomon. Pemandangan yang pertama adalah kacau. Kursi dan meja berserakan dan bertumpuk disisi jalan maupun di taman. Bendera merah panjang berkibar namun robek parah. Inikah yang namanya sekolah? Sekolah seharusnya menjadi tempat untuk menuntut ilmu dan menjadi wadah segala kreativitas siswa maupun siswi.
Ia mulai berjalan, banyak pasang mata yang melihat dirinya sebagai predator yang siap menerkamnya. Cukup banyak siswa disini yang merokok. (Name) mencoba pose jalan laki laki, menatap sombong lalu mengelus-elus kumisnya tengok sana tengok sini. Seperti seorang preman jalanan.
Setidaknya (name) harus bertahan sampai ia bertemu dengan Ryo. Belum sampai masuk kedalam, langkahnya tertahan oleh suara yang memanggilnya.
"Hoi, teme!"
Panggilannya terlihat kasar, mungkin bagi siswa STM Senomon hal itu sudah biasa namun tidak bagi Sang Gadis. (Name) berbalik dan menatap dengan dengan menaikkan satu alisnya.
"Ha? Ada apa?"
Seorang pria berseragam STM Senomon balik dengan tatapan tajamnya. Rambutan pirang, serta memakai aksesoris kalung rantai menambah kesan seperti preman atau memang preman?
Pria tersebut berjalan mendekatinya. (Name) tetap berusaha menjaga imagenya sebagai pria sungguhan meski ia sedikit trauma atas kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu.
Mata pria tersebut seolah menelisik berusaha mencari hal yang mencurigakan pada Sang Gadis. "Aku belum pernah melihatmu, siapa kau?" Tanya pria tersebut.
"Key," jawab Sang Gadis asal. Ah, sebenarnya tidak asal juga. Untuk berjaga-jaga ia mencetak name tag bertuliskan nama yang ia sebut tadi. Ia menempelkannya di kantong kemeja agar semua orang bisa tau.
"Anak baru disini, Yoroshiku," lanjut (name).
"Saboten," ujar pria tersebut hanya mengucapkan namanya dengan singkat. "Setiap siswa yang masuk ke STM Senomon, harus mengikuti ujian sesuai peraturan kami."
Saboten berjalan mendahului (name), "Ikut aku," titahnya. Mau tidak mau (name) harus menuruti titah Saboten. Sang Gadis berjalan mengikuti Saboten dari belakang. Sampai ia masuk kedalam gedung, keadaan didalam pun tak ada bedanya di luar. Sangat berantakan, namun, tidak menghalangi jalan.
"Kita akan pergi ke gedung olahraga," kata Saboten memberi tahu. "Ha'i." Jawab Sang Gadis.
Dalam hati ia terheran-heran dengan kakaknya serta Ryo yang malah bersekolah di sekolah yang hanya mementingkan perkelahian. Selama ia berteman dengan Ryo, Sang Pria termasuk pintar dalam hal akademik maupun non akademik. Namun, entah kenapa Ryo malah berakhir disekolah seperti ini. Apalagi kakaknya. Ah, di mata masyarakat kakaknya adalah orang yang arogan serta memiliki perasaan iri dengki, namun perasaan iri tidak pernah ditujukan untuk (name).
Akhirnya sampailah mereka berdua di gedung olahraga. Netranya mengedar sekeliling. Sama saja. Sangat berantakan.
"Hei, kau harus menemui pimpinan dulu," kata Saboten mengaburkan lamunannya. "Dia ada diatas, mari."
Saboten dan (name) melangkah menuju tempat yang dimaksud perlu menaiki anak tangga. Saat telah sampai ditempat, matanya tertuju pada Ryo tengah berdiri di samping kakaknya, Kouhei.
"Bos, kita kedatangan anak baru," kata Saboten seraya berjalan mendekat ke arah Kouhei. Saboten melirik kebelakang, mengkode untuk ikut mendekat. Seketika itu pula, Kouhei langsung menengok Sang Gadis dengan tatapan merendah. Dalam hidupnya, (name) tidak pernah ditatap seperti itu sebelumnya.
"Bagus! Kau adalah bidak ku!" Kata Kouhei langsung menunjuk (name) dengan telunjuknya. "Jika kau ingin uang, kau harus bekerja lebih keras," dan ia baru menyadari bahwa kakaknya yang kenal sebagai orang yang baik ternyata menganggap manusia tak lebih seperti bidak catur yang bisa dimainkan sesukanya. Bahkan menghamburkan uang hanya demi membuat orang patuh padanya dan demi kekuasaannya.
"Hei! Kau dengar, kan?" Tanya Saboten. (Name) mengangguk paham, "Saya mengerti."
"Saboten, kau yang akan menguji anak baru. Berikan beberapa tendangan, kita lihat seberapa kuatnya dia bertahan. Jika tidak berguna, kau harus membuangnya," lanjut Kouhei.
Ujian macam apa itu? Tendangan? Itu namanya penyiksaan! Batin Sang Gadis menolak. Jika dibiarkan maka akan ada banyak bekas luka ditubuhnya dan pastinya akan memicu kecurigaan.
"Etto... Sebenarnya saya kurang pintar berkelahi namun saya bisa memberikan informasi yang pasti anda inginkan," kata (name) berusaha menjalin negosiasi dengan Kouhei. Nampaknya itu lumayan berhasil karena Kouhei seperti tengah berpikir. "Memang ada informasi yang tidak aku ketahui?"
(Name) menyunggingkan senyumnya, "Tentu saja, saya jamin informasi yang saya berikan akan memberikan keuntungan."
"Jika kau berbohong kau harus menerima hukuman karena berani membohongiku," (name) hanya bisa memberikan senyuman ramah meski ia ditatap tajam.
Dengan begini ia bisa menghindari ujian. Ini juga memberikan keuntungan dengan mudah agar bisa mendapatkan kepercayaan dari Kouhei. Meski informasi yang ia berikan sedikit jahat. Namun, tak ada salahnya jika mencoba lebih dulu. Dalam satu langkah lagi ia bisa lebih dekat dengan kakaknya serta Ryo.
°°°
Selamat malam semua(◍•ᴗ•◍)
Maaf jika banyak kesalahan atau plot yang membingungkan, karena saya baru mencoba⊙﹏⊙
Saya harap kalian suka dengan chapter kali ini ( ◜‿◝ )♡Sekarang sedang musimnya orang sakit, jaga kesehatan kalian ya banyakin minum air putih serta makan teratur ◉‿◉
Jangan lupa vote ya (◍•ᴗ•◍)✧*。
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me [High & Low Worst X Cross]
FanficAmagai Kouhei dikenal sebagai ketua STM Senomon serta menjadi pemimpin 3 aliansi mempunyai adik perempuan yang manis nan imut?! Namanya Amagai (name), gadis cantik nan manis tersebut telah menyelesaikan tugasnya di negeri Paman Sam dan pulang untuk...