Chapter 01 | Fireman

19 0 2
                                    

Pagi itu, suara sirine ikut meramaikan hiruk pikuk kota. Terlihat deretan mobil pemadam kebakaran sedang melaju dijalan raya dengan kecepatan tinggi. Seorang petugas duduk dikursi depan, ia begitu gagah. Rahang yang tegas dan kulit sawo matang menjadi nilai plus tersendiri untuknya. Ia sibuk dengan tangan yang memegang HT untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya untuk memastikan kondisi kebakaran yang terjadi dilapangan.

Sesampainya dilokasi, para petugas pemadam kebakaran tersebut segera turun dan melihat kondisi gedung yang hampir seluruhnya telah dikuasai oleh si jago merah. Termasuk Husein, seseorang yang tadi duduk dikursi depan. Ia mengerutkan kening melihat kondisi lapangan secara langsung.

"Didalam masih ada orang! Tolong pak!" Teriak seseorang yang berlari kearah para petugas dengan wajah yang panik dan penampilan yang lesu. Sepertinya, ia adalah salah seorang yang berhasil keluar dari gedung tersebut.

"Berapa orang?" Tanya Husein dengan sigap.

"Dua pak!"

"Dilantai berapa?"

"Lantai dua, dekat jendela" Ucap orang tersebut.

"Namanya siapa?"

"Aldi dan Lutfi, pak! Tolong pak mereka saudara saya!" Jawabnya sambil menangis.

Husein, bergegas memerintah para anggotanya untuk segera mengambil selang dan menyemprotkan air ke arah gedung.

"Keluarkan enam selang"

Dengan cepat para rekannya mengeluarkan selang. "Keluarkan enam selang, dua didalam dan empat lainnya diluar untuk melawan api!" Tukas seorang petugas-Awin untuk memperjelas perintah Husein yang merupakan kapten mereka.

Sementara, Husein dan salah seorang rekannya yang diketahui bernama Rangga mencoba memasuki gedung untuk menyelematkan beberapa orang yang terjebak didalam.

Husein memasuki gedung dengan kondisi waspada, lengkap dengan seragam anti panas dan alat yang kemungkinan diperlukan seperti senter, masker, alat pemadam dan lainnya. Rangga ikut mengekorinya dari belakang sambil melihat sekitar ruangan yang telah dipenuhi asap dan api yang berkobar. Mereka terus menelusuri gedung tersebut dengan hati-hati. Menaiki anak tangga yang pegangannya telah rusak sebagian.

Disatu sisi, rekannya yang lain tengah sibuk memadamkan api dari luar. Mereka menggunakan selang yang panjang dan menyemprotkan air dengan kekuatan yang tinggi ke arah gedung yang telah hampir seluruhnya terbakar.

Diwaktu yang sama Husein dan Rangga masih sibuk mencari kedua orang yang dinyatakan terjebak di gedung tersebut. "Aldi!" Panggil Husein. "Lutfi! Kalian diamana?" Teriaknya kembali. Rangga juga melakukan hal yang sama. Berteriak memanggil Aldi dan Lutfi sembari terus berjalan. Mereka memasuki ruangan demi ruangan. Hingga, terdengar suara seseorang yang sudah cukup lemah.

"Tolong...tolong..."

Husein yang menyadari suara tersebut segera mengangkat tangannya untuk memberikan kode pada Rangga-rekannya untuk berhenti berjalan dan mencoba mencari tahu asal suara tersebut.

"Tenang, kami akan menolongmu. Kamu berada dimana?" Teriak Rangga.

"Kami ada di ruangan penyimpanan barang" Jawab seseorang dengan suara yang parau dan diakhiri dengan suara batuk.

Husein dan Rangga segera mendekat ke rungan penyimpanan barang yang berada tepat dismping mereka. Pintu ruangan tersebut tidak bisa terbuka.

"Pintunya terkunci!" ucap Rangga sambil mencoba mendobrak pintu tersebut.

"Berapa orang disana?" Tanya Husein.

"Ada dua orang... kami tertimpa lemari. Temanku,...sudah tidak sadarkan diri...aku tidak tau jelas...kondisinya!" Jawab orang tersebut dengan nafas yang sesak.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang